media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 26 Oktober 2012

Home > > Perayaan Idhul Adha Di Ngawi Kompak

Perayaan Idhul Adha Di Ngawi Kompak

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Tidak seperti tahun sebelumnaya, perayaan hari raya korban atau Idhul Adha 10 Zulhijah 1433 H di wilayah Ngawi antara jamaah NU dengan Muhamadiyah berlangsung kompak. Ribuan warga Ngawi hari ini melaksanakan Salat Idul Adha (26/10). Mereka memenuhi tempat-tempat pelaksanaan ibadah seperti masjid, lapangan dan halaman sekolah.

Menurut beberapa jamaah saat ditemui memang tahun lalu antara NU dengan Muhamadiyah melaksanakan perayaanya tidak sama. “Meskipun tidak bareng yang penting niat kita ikhlas, dan tidak saling mengolok-olok, tapi alhamdulilah hari ini serentak melaksanakan sholat idhul adha sehingga suasana cukup meriah,” terang Moch Hambali, warga Ngawi.

Diakuinya, selang satu hari sebelum jatuhnya Idhul Adha kebanyakan warga masyarakat mengaku bimbang. Namun, setelah ada pengumuman dari pemerintah melalui kementerian agama hasil sidang isbat semalam yang menetapkan Idhul Adha jatuh pada hari ini.

“Hanya harap kita kedepan kepada pemerintah untuk menentukan hisab rukyat seperti tahun ini yang menurut saya pas dalam melihat hilal bulan,” paparnya. Seperti yang terlihat kegiatan penyembelihan hewan kurban untuk jamaah Muhamadiyah sendiri dipusatkan dihalaman SMP Muhamadiyah Ngawi, puluhan kambing serta sapi siap dipotong untuk dibagikan ke fakir miskin dan kaum duafa.

Sedangkan pihak Pemkab Ngawi memusatkan kegiatan hari raya Idhul Adha di Masjid At Taqwa, Desa Walikukun, Kecamatan Widodaren. Bupati Ngawi, Ir Budi Sulistyono yang di ikuti para staf dan unspida dengan ditandai penyerahan hewan kurban 1 ekor sapi ditambah 10 ekor kambing kepada Imam Masjid At Taqwa.

Dalam sambutanya, Ir Budi Sulistyono, dihadapan ribuaan jamaah masjid tersebut kerukunan umat beragama sangat diperlukan sebagai dasar terbentuknya tali silaturahmi sesuai ukhuwah islamiyah. Selain itu pesanya perjuangan Nabi Ibrahim as sebagai bentuk tauladan di era sekarang, dimana kesetiaan terhadap Negara maupun sebaliknya pemimpin senantiasa berpijak pada kehendak rakyat sehingga hubungan akan tercipta secara sinergis yang bermuara pada kesejahteraan hidup. (pr)

Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda