Dasar inilah yang menjadi bijakan PWN melaksanakan Workshop Bahasa Jawa yang di ikuti 1.050 peserta dari para guru setingkat SD, SMP dan SMA di gedung serbaguna Eka Kapti Ngawi.
“Alasanya sekarang ini penguasaan bahasa Jawa terutama bagi generasi penerus sangat terlihat mulai terkikis akibat masuknya budaya lain yang tidak menitik beratkan etika kita sebagai bagian dari masyarakat Jawa,” ujar Kasmiyanto, ketua PWN.
Selain itu Kasmiyanto menyebutkan, sebagai insan pers harus menjaga kredibilitasnya dan jangan sampai terperosok dramatisasi fakta palsu dan penyalahgunaan kekuasaan. Selain itu dirinya menguraikan bagaimana histori dari PWN sendiri hadir sesuai perkembangan pers mendasar eranya.
“Intinya dengan workshop sehari ini apalagi sesuai temanya membedah tata bahasa Jawa maka bisa dikatakan bagaimana menjawab serta sikap PWN atas pelaksanaan peringatan HPN sekarang,” tandas Kasmiyanto. Kemudian Workshop Bahasa Jawa selama satu hari ini dibuka langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ngawi, Drs.Siswanto,MM yang dihadiri seluruh jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpinda) Kabupaten Ngawi.
Pemaparan materi dalam Workshop Bahasa Jawa menghadirkan pakar sastra sekaligus budayawan Jawa seperti Drs.Amir Mahmud,M.pd kepala Balai Bahasa Jawa Timur, Drs.Sunarko Budiman,Mk.Pd ketua sanggar Triwida Jawa Timur dan Dahono sastrawan dari Ngawi.
Dalam kesempatan tersebut Drs.Siswanto,MM mengapresiasi positif kepada PWN yang telah melaksanakan Workshop Bahasa Jawa sebagai kepedulian melestarikan kekayaan adat serta budaya Jawa.
“Media saat ini sesuai eranya tampil lebih elegant sesuai harapan masyarakat,” terang Drs.Siswanto,MM. Jelasnya, kegiatan semacam workshop terlebih bersentuhan langsung dengan dunia pendidikan sangat perlu sebagai bentuk stimulant untuk menyadarkan seluruh komponen yang ada terutama guru bagaimana melestarikan budaya Jawa baik sastra maupun lainya terhadap anak didik.
Dalam waktu yang sama saat pemaparan materi Workshop Bahasa Jawa kepada ribuan peserta Drs.Sunarko Budiman,Mk.Pd berpendapat, seorang pendidik khususnya bahasa Jawa sangat perlu pembinaan berkesinambungan dalam penguasaan materi serta metode. Apalagi sesuai Permenneg PAN dan RB No.16 Tahun 2009 tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) sebagai dasar peningkatan Penilaian Kinerja Guru (PKG). (pr)
1 comments:
lanjutkan..!!!
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda