Dapat diinformasikan, bahwa dana perawatan yang di gelontorkan melalui pos APBD Kabupaten Ngawi setiap tahunya, konon katanya kisaran Rp 100 juta. Namun yang membuat tanda tanya besar hingga sekarang ini jumlah nominal anggaran perawatan berkala maupun rutin tidak jelas keberadaanya.
“Kalau bisa pengelolaan terminal ini ada anggaran rutin yang dipergunakan untuk kegiatan waktu tertentu, bahkan lebih bagusnya UPTD sini dibuatkan rekening khusus jadi memudahkan kita dalam mengelola terminal,” tegas Ali Imran.
Tambahnya, sebagai kepala terminal pihaknya tidak menampik kalau toh jalan di sepanjang pintu masuk Terminal Kertonegoro saat ini mengalami kerusakan.
Permukaan paving sebagian sudah mengelupas dan pecah selain itu di beberapa titik menimbulkan lubang menganga seperti kubangan jika diguyur hujan.
Praktis, ujar Ali Imran dengan kondisi sedemkian itu tidak urung memancing potensi engganya para sopir bus untuk singgah masuk ke dalam terminal.
Pihak yang berkompeten terutama Yulianto Kusprasetyo Kepala Dinas Perhubungan dan Informatika (Dishub) Kabupaten Ngawi saat di hubungi via telepon memilih bungkam dengan alasan belum mengetahui besaran anggaran yang di peruntukan buat rehabilitasi Terminal Kertonegoro.
“Belum sempat melihat dokumen anggaranya karena baru dua hari ini masuk kerja saya,’ terang Yulianto Kusprasetyo yang baru dimutasikan dari Kantor Lingkungan Hidup (KLH) beberapa pekan terakhir ini, Selasa (13/8).
Meski demikian pihaknya memaparkan tahun ini bakal di suntik sejumlah anggaran yang akan dipergunakan merahibilitasi infrastruktur akses jalur masuk serta keluar terminal.
Yang sebelumnya pintu masuk menuju terminal harus memutar terlebih dahulu dari Jalan Soekarno-Hatta sebelah selatan akan tetapi sesuai telaah staf yang di kirim ke Bupati Ngawi kemungkinan besar akan diperpendek rutenya melalui arah barat terminal.
Kemudian pihak Arif Suyudi Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Supeno Ketua Komisi III DPRD Ngawi yang membidangi anggaran ketika di konfirmasi media guna mengetahui kejelasan nilai anggaran perawatan terminal sama-sama memilih diam dengan alasan belum mengetahui secara pasti nilainya.
Memang patut disayangkan, Kondisi amburadulnya terminal yang diresmikan Soekarwo Gubernur Jawa Timur pada 2009 lalu, kalau dibiarkan berlarut bakal tak mungkin akan menambah buruknya terminal yang menjadi kebanggaan kota Ngawi ini. (pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda