media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 30 Januari 2012

DITUDUH AMBIL UANG IBUNYA, SISWI SMK COBA BUNUH DIRI

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangTak terima dituduh mencuri uang 20 Ribu oleh ibunya sendiri, Gadis belia kelas I di salah satu SMK di Ngawi ini nekat mencoba mengakiri hidupnya dengan menegak cairan pembersih lantai (29/01). Beruntung, aksinya ini ketahuan dan segera dilarikan ke IGD Rsud dr. Soeroto Ngawi, sehingga nyawanya masih bisa diselamatkan.


Sebut saja, Ld pertama kali diketahui tergelepar didalam kamarnya sekitar pukul 18.00 wib oleh ibunya sendiri. Dengan mulut penuh busa dan tubuhnya yang mengejang langsung dilarikan ke Puskesmas Jogorogo oleh pihak keluarganya. Karena kondisi korban yang makin kritis akhirnya dilarikan ke IGD RSUD dr Soeroto Ngawi untuk mendapatkan pertolongan lanjutan oleh tim medis.

Anak pasangan Suripto (51 th) dan Parmi (48) berawal, saat ibunya Parmi menanyakan kepada korban apakah mengambil uang Rp 20 ribu didalam dompetnya. Menurut Parmi pada waktu sore tersebut dirinya kehilangan uang yang akan digunakan untuk berbelanja sayur. Akan tetapi, ketika ditanya tentang keberadaan uang yang dimaksud justru Ld marah-marah dengan mengancam kepada ibunya akan melakukan tindakan bunuh diri.

Setelah cekcok dengan ibunya tidak berselang lama Ld masuk kamar lalu menguncinya. Terang saja saat itulah Ld yang tidak terima atas tuduhan ibunya langsung meminum cairan pembersih lantai. “Memang ketika masuk kamar saya mendengar suara rintihan, kemudian langsung saya dobrak pintunya dan mendapati kondisi anak saya sudah seperti itu,” terang Suripto, bapak korban.

Mengetahui anak kandungnya sudah sekarat, Suripto dibantu beberapa orang kerabat dekatnya melarikan korban ke Puskesmas Jogorogo. “Menurut dokter puskesmas anak saya harus dibawa secepatnya ke IGD RSUD dr Soeroto Ngawi karena kondisinya makin memburuk,” tambah Suripto. Kemudian menurut keterangan dokter Indah Pitarti yang menangani korban di IGD, untuk mencegah menjalarnya racun ke berbagai organ tubuhnya tim medis langsung berusaha mengeluarkan cairan pembersih lantai yang didalam perutnya. “Untuk saat ini kondisi korban sudah mulai membaik, jika cairan tersebut tidak segera dikeluarkan akan mengancam jiwanya karena yang diminum ternyata cukup banyak,” tegas dr Indah Pitarti. (pr)



Minggu, 29 Januari 2012

PENGRAJIN TOPENG BUJANGGANONG MENCOBA BERTAHAN

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangMakin terkikisnya budaya tradisionl, Sukiman, (45), warga dusun Balerejo, desa Kasreman Geneng ngawi ini mencoba bertahan dengan menekuni usahanya dari memproduksi hingga memasarkan PENTHUL, sejenis topeng yang biasa dikenakan penari guna mengiringi pagelaran Reog atau sejenisnya.

Seperti yang dituturkan Sukiman, dirinya yang keseharian sebagai buruh tani dengan keuletan demi mencukupi ekonomi keluarga terpaksa harus berjualan keliling ke berbagai daerah untuk menjajakan barang daganganya yang biasa dikatakan unik serta klasik. “Memang dulunya saya sebagai pedagang asesoris reog di pasar malam keliling dari daerah satu kedaerah lainya itupun sebenarnya tidak seberapa disbanding keuntunganya, namun apa boleh buat untuk menghidupi keluarga segala resiko saya jalani apa adanya,” terang Sukiman, Minggu (29/1).

Namun lama kelamaan usaha berjualan asesoris reog yang dirintis oleh bapak dua anak tersebut mulai surut akhirnya memutuskan untuk berhenti berjualan keliling di setiap pasar malam. “Pada waktu itu anak saya masuk sekolah SMA terpaksa untuk memenuhi kebutuhan saya memutuskan membuat topeng ganongan dan asesoris reog lainya secara sendiri agar keuntunganya bisa lebih,” tuturnya. Meskipun selama dua tahun terakhir.

Sukiman terjun langsung sebagai pengrajin topeng bujangganong itupun masih terbilang pengrajin finishing. Dimana untuk membeli bahan setengah jadi yang sudah berupa wajah topeng ganongan, Sukiman harus mendatangkan bahan tersebut dari daerah Kecamatan Sumoroto, Kabupaten Ponorogo seharga Rp 5 ribu. Selanjutnya oleh Sukiman wajah topeng yang bersifat mentahan tersebut diberi asesoris seperti dicat warna merah dan dilengkapi dengan rambut yang berasal dari rambut ekor sapi dan pernik-pernik lainya. Seperti pengakuan Sukiman rambut sapi sengaja didatangkan dari Jombang menurutnya dari daerah tersebut mutunya lebih bagus daripada dari daerah lainya.

Untuk setiap unit topeng bujangganong Sukiman merogok kocek dalam-dalam dengan mengeluarkan ongkos Rp 17 ribu sampai Rp 18 ribu. Dana yang dipakai itu untuk membeli asesoris pelengkap mulai cat, rambut dari bulu sapi dan kain warna merah. “Setelah jadi saya jual setiap unit topeng bujangganong senilai Rp 28 ribu tapi kalau sudah sampai di tengkulak harganya bisa sampai Rp 40 ribu setiap unitnya. “Soal keuntunganya terbilang mepet sekali tapi masih untung daripada saya berjualan seperti dulu dimana saya harus kulakan barang yang harganya sudah lumayan tinggi,” tutur Sukiman. Meski jumlah kerajinan topeng bujangganong yang dihasilkanya terbatas namun sudah menembus pasar diberbagai wilayah seperti Solo, Tulungagung dan Cepu. “Keterbatasan tersebut yang jelas dari modal, saya beberapa waktu yang lalu pernah menggadaikan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan dari kerajinan ini biar tidak macet ditengah jalan,” pungkasnya. (pr-kun)


Sabtu, 28 Januari 2012

PETANI SAYUR DI LERENG LAWU TERANCAM MERUGI

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangDisinyalir hampir merata, keberadaan petani sayur mayur kawasan Ngawi dapat dipastikan bakalan merugi di musim tanam kali ini. Selain mulai gencar serangat hama berupa ulat daun serta kutu daun, keberadaan cuaca yang makin memburuk ternyata juga turut memperparah keadaan.

Tepatnya di Desa Umbulrejo, Kecamatan Jogorogo petani sayur banyak yang mengeluh. “Kemungkinan panen sayur kali ini mengalami penurunan, hal ini diakibatkan cuaca hujan yang terus menerus dan angin selama dua minggu terakhir akibatnya sayur saya hampir separohnya rusak,”ujar Ratno, salah satu petani sayur, Sabtu (28/1).

Dia menjelaskan, cuaca buruk tersebut membuat tanaman sayur jenis kol gepeng dan tomat sebagian besar mengalami kebusukan dan rontok. Untuk tanaman kol gepeng sendiri yang sudah siap dipanen beberapa hari kedepan terlihat diserang kutu daun dan ulat daun. “Sebenarnya sejak penyakit mulai menyerang tanaman kol saya sendiri sudah mengantisipasi dengan menyemprotkan pestisida namun efeknya tidak begitu terlihat dengan terbukti penyakitnya justru makin berkembang,” tandasnya lagi.

Berikutnya cuaca ekstrim juga dirasakan Widarto, dirinya menyebutkan tanaman sayur jenis kol gepeng miliknya yang ditanam diatas lahan seperempat hektar bakal ludes demikian juga sayuran jenis sawi. Betapa tidak, dengan modal tidak kurang dari 15 juta terancam tidak pulih apalagi untung.

“Dipastikan harga sayuran untuk musim saat ini harganya anjlok seiring kwalitasnya jelek, memang kita sendiri sudah berupaya maksimal akan tetapi faktor musim saja yang menjadi penyebab utama,” terang Widarto. Dijelaskanya lagi, tanaman kol gepeng miliknya sudah memasuki umur 60 hari padahal kalau pertumbuhanya normal menginjak umur 75 hari siap untuk dipanen.

“Kita tidak bisa menyalahkan siapapun terkait rusaknya tanaman sayur musim ini, hanya saja yang saya keluhkan modal awal untuk menanam sayuran saya dapatkan dari pinjaman Bank disekitar sini,” keluh Widarto.

Menurut dia, harga sawi di tingkat petani saat ini, sekitar Rp200 per kilogram, sebelumnya bisa berkisar antara Rp1.500/kg hingga Rp2.000/kg. Kol kualitas terbaik yang biasa dijual Rp4.000/kg kini hanya Rp300/kg dan Tomat dari Rp4.000/kg menjadi Rp2.000/kg.

Sementara Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Holtikultura Kabupaten Ngawi, Marsudi, mengatakan, petani diaerah Ngawi selatan khususnya didaerah lereng Gunung Lawu meliputi Kecamatan Kendal, Kecamatan Jogorogo, Kecamatan Ngrambe dan Kecamatan Sine harus mewaspadai cuaca ekstrim yang mengancam tanaman.

“Cuaca ekstrim berupa hujan dan angin kencang dapat merusak tanaman dengan mudah, semua kejadian alam tidak bisa dicegah akan tetapi petani sayur dapat menanggulangi dengan melakukan perawatan dan pengawasan ketat pada tanaman sayur sehingga dampak cuaca ekstrim, petani dapat secara dini memperbaiki kembali tanamanya,” tegasnya.

Dia menjelaskan, cuaca buruk yang terjadi juga bisa memicu serangan hama pada tanaman sayur, dengan demikian petani saat mulai menemukan ada tanaman sayurnya terserang hama kalau bisa cepat ditangani sesuai prosedurnya. (pr)

Kamis, 26 Januari 2012

PUTING BELIUNG RATAKAN RUMAH WARGA

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info terbaru seputar tentangTerjangan anging puting beliung di wilayah Ngawi selatan, tepatnya di Desa Karanggupito dan Desa Sidorejo Kecamatan Kendal Ngawi pada Rabu (25/1), yang diperkirakan terjadi sekitar pukul 08.00 wib hingga sore itu membuat porak poranda tak kurang dari 350 rumah rusak, diperparah dengan kebun cengkeh serta Jeruk juga turut ludes lantaran banyak yang roboh.

“Peristiwa kemarin itu sempat membuat kepanikan warga sekitar desa ini, angin menerpa genting rumah warga hingga berterbangan tidak terkecuali pohon pun ikut roboh,” terang Ngadiman, warga Desa Karanggupito. Kemudian menurut keterangan beberapa warga setempat, sekitar pukul 14.00 wib angin putting beliung sempat meniup dengan kencangnya. ”Sehabis sholat dhuhur suara angin bergemuruh dan saya berlari keluar rumah sambil menyelamatkan keluarga,” kata Budiono, warga lainya yang rumahnya juga mengalami kerusakan.

Untuk sementara data yang diperoleh akibat terjangan putting beliung untuk Desa Karanggupito sebanyak 350 rumah mengalami kerusakan sedang sedangkan yang rusak parah mencapai 50 rumah. “Tadi malam kami beserta perangkat desa lainya langsung mendata jumlah rumah tapi itupun sifatnya masih data sementara,” jelas Bambang, Kepala Desa Karanggupito.

Untuk kerugian materinya Bambang menambahkan, sampai kamis pagi mencapai 1,5 miliar. Kerugian yang cukup besar tersebut akibat ribuan pohon cengkeh dan kebun jeruk milik warga pada tumbang.

”Kali ini secara materi memang tercatat cukup besar dampak dari puting beliung tersebut meskipun tidak ada korban jiwa atau luka dibanding tahun 2009 lalu juga terjadi bencana yang sama, dimana untuk awal tahun ini kerugian mencapai miliaran rupiah disebabkan pohon cengkeh yang sudah mulai berbunga ikut rusak padahal kalau dihitung mencapai ribuan pohon,” urainya lagi.

Seperti yang dilansir dari berbagai informasi sebelumnya, kawasan Desa Karanggupito dan sekitarnya merupakan wilayah yang sering terkena bencana puting beliung hampir setiap tahun terjadi. Faktor utamanya seperti terlihat dari letak secara geografis Desa Karanggupito bagian dari Kecamatan Kendal bagian selatan tersebut berada pada cekungan beberapa bukit disisi kanan kirinya.

Angin puting beliung pada waktu yang bersamaan juga memporaporandakan Desa Sidorejo. Di wilayah ini data sementara dari kantor desa setempat, tercatat 1 rumah roboh tepatnya di Dusun Wijil dan 88 rumah mengalami kerusakan sedang.

Kemudian seperti yang terlihat dilokasi puting beliung di kedua desa, pihak aparat dari Koramil 0809 Kendal langsung melakukan perbaikan ratusan rumah yang terkena robohan pohon.

”Selain melakukan perbaikan rumah yang rusak, pihak Koramil langsung menyingkirkan ratusan pohon yang roboh ditengah jalan desa supaya jalur tranportasi tidak terganggu,” ujar salah satu anggota Koramil 0809 Kendal.

Selain itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi pada waktu yang sama langsung melakukan pendataan guna mengetahui seberapa besar tingkat kerusakan dan kerugian materi. ”Untuk sementara kita data terlebih dahulu sebelum melangkah ke tindakan lainya,” tegas Eko Heru N, Kepala BPBD Ngawi. (pr)

Rabu, 25 Januari 2012

WARGA NGAWI TERANCAM KRISIS MORAL

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info terbaru seputar tentangMaraknya café karaoke di wilayah kabupaten membuat risih bagi sejumlah anggota dewan, seperti diungkap Agus Wiyono , anggota komisi 1 DPRD Ngawi. Legislator PAN ini tegaskan bahwa maraknya pembangunan café karaoke di kabupaten Ngawi adalah tidak sesuai dengan penempatannya pasalnya di bangun di sekitar pemukiman penduduk,

tidak hanya 1 bahkan ada 2 pembangunan café terdapat di wilayah kota Ngawi. Agus menegaskan aspek sosial yang dinilai tidak pas dengan pembangunan café karaoke di wiliayah kota, dengan factor suara yang bising bisa saja mengganggu masyarakat di sekitarnya dan dugaan penggunaan serta peredaran minuman keras yang bisa saja meningkatkan tindakan kriminalitas yang dirawankan. Apalagi terlihat makin maraknya perempuan pendamping (purel) dengan pakaian minim berkeliaran ditempat tersebut.

Mendasar hal tersebut dalam waktu dekat ini komisi 1 DPRD Ngawi bakal panggil kepala Pelayanan Masyarakat (Yanmas) Ngawi guna mengklarifikasi perijinan pembangunan café karaoke tersebut dan bila mereka para pengusaha tidak mengantongi perijinan yang ada komisi 1 akan merekomendasikan kepada satuan polisi pamong praja (Satpol PP) pemkab Ngawi untuk di tindak lanjuti serta di tertibkan tegasnya bila satpol PP tidak dapat menindak akan diteruskan ke petugas berwajib.

Sementara keprihatinan bakal terjadinya krisis moral juga disikapi dari berbagai elemen masyarakat. Ali Basyuni, salah satu tokoh masyarakat Ngawi ini menilai bukan perkara mudah untuk memberikan perizinan café dan karaoke terlebih lagi Ngawi merupakan kota yang bernuansakan agamis. “Seharusnya pemberian izin harus dipertimbangkan dengan dampak secara luas bagi warga kotanya, bukan hanya dilihat dari penyerapan anggaran yang masuk ke daerah,” ungkapnya.

Selain itu Ali Basyuni menganggap kehadiran café karaoke secara tidak langsung awal dari merosotnya nilai-nilai moral. Tokoh masyarakat ini meyakini dengan kehadiran purel membahayakan generasi muda Ngawi selain itu kalau alasan pihak pemkab Ngawi hanya untuk meningkatkan PAD apa sudah tidak ada dari pos lain yang perlu di optimalkan. “Mereka (generasi muda-red) dengan mudahnya memperoleh kebiasaan yang negativ, contoh saja sekarang ini secara jujur efeknya apa kalau sudah berjingkrak-jingkrak dengan purel toh bermuara tindakan tidak terpuji makanya hanya sebuah harapan kepada Bupati Ngawi untuk menimbang ulang secara arif dan bijak atas hadirnya café karaoke yang makin merajalela ini,” beber Ali Basyuni.

Kemudian Yusuf Rosyadi kepala Yanmas mengelak kalau dikatakan sembrono terkait pemberian izin tersebut. “Yang paling utama memberikan izin prinsip ya Bupati, dan itupun sudah disepakati pihak pihak lain yang terlibat disusul Yanmas hanya secara teknis mengeluarkan surat izin yang masa berlakunya hanya tiga tahun dan setelah itu untuk memperbarui lagi harus melalui pertimbangan lagi,” ungkap Yusuf Rosyadi. (pr)

Selasa, 24 Januari 2012

Warga membludag, Rekontruksi pembunuhan Wigati dialihkan

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info terbaru seputar tentangJajaran Reskrim Polres Ngaw, hari ini (24/01) gelar rekontruksi pembunuhan yang dilakukan Heri Martono, Budiono dan Suyono, yang kedapatan merencanakan pembunuhan dengan sadis menghabisi Wigati, 31 th, warga Dusun Bogoharjo, Desa Watualang, Kecamatan Ngawi Kota pada awal tahun ini tepatnya Minggu, (01/1).

Dalam rekontruksi yang digelar pada Selasa, (24/1), ketiga tersangka memperagakan 38 adegan sewaktu menghilangkan nyawa Wigati yang merupakan istri dari otak pelaku sendiri Heri Martono. Rekontruksi yang memakan waktu hampir dua jam lebih tersebut berlangsung lancar meskipun jalanya rekontruksi sendiri dialihkan ke tempat lain guna menghindari amuk massa yang sudah menyimpan dendam terhadap para pelaku.

Kemudian rekontruksi dipindahkan ke wilayah lain yang dianggap lebih aman yakni di Desa Sukowiyono, Kecamatan Padas. Meski demikian jalanya rekontruksi pembunuhan yang cukup sadis tidak dilakukan pada tempat yang sebenarnya namun, menyedot ratusan warga yang ingin mengetahui wajah para pelaku yang tega menghilangkan nyawa Wigati didepan anak kandungnya sendiri.

Satu persatu ketiga tersangka melakukan adegan pembunuhan sesuai peranya dan diawali dari rumah Heri Martono di Desa Bringin, Kecamatan Bringin, tanpa terlihat penyesalan yang tersirat dari wajahnya meskipun ratusan warga setempat sempat mencaci maki terhadap dirinya yang dianggap sudah tidak punya perikemanusiaan.

Dalam rekontruksi tersebut, Heri Martono memulai proses perencanaan pembunuhan terhadap istrinya dengan melakukan tawar menawar bayaran terhadap pelaku lainya seperti Budiono dan Suyono. Kemudian adegan diteruskan dilokasi eksekusi dimana Heri Martono berpura-pura dicegat perampok, sepeda motor yang ditumpangi Heri Martono bersama anak serta istrinya dipepet sepeda motor yang dikendarai Suyono dan Budiono dimana Heri Martono jatuh ke bahu jalan.

Setelah jatuh dari sepeda motor, Budiono langsung menghantamkan kapak ke Wigati hingga 16 kali disusul Heri Martono melarikan diri yang sebelumnya mengangkat tubuh Wigati ditaruh diatas mantol atau jas hujan disaksikan anaknya Dani Nanda Marta Rangga.

Adegan dilanjutkan dengan munculnya saksi Sukiran dan Kasiman yang melintas secara tidak sengaja dan mendapati Dani Nanda Marta Rangga menangis histeris disamping ibunya yang meregang nyawa.

Rekontruksi pembunuhan berakhir setelah adegan ke-38 diselesaikan dimana Suyono serta Budiono membuang kapak ke sungai di wilayah Glodok Magetan. Warga yang melihat beberapa adegan pembunuhan sadis tersebut dibuat geram, dan menuntut dihukum seberat-beratnya.

“Pihak penegak hukum harus mengadili secara berat kalau bisa dihukum mati saja ketiga pelaku ini terlihat dari rekontruksi tadi jelas perbuatan tidak manusiawi banget,” kata Bowo Raharjo, warga sekitar rekontruksi.

Kemudian Kasatreskrim Polres Ngawi AKP Sukono,SH mewakili Kapolres Ngawi AKBP Eddy Junaedi saat memimpin jalanya rekontruksi mengatakan, rekontruksi yang dilakukan untuk memperjelas sejauh mana tindakan yang dilakukan tersangka.

“Rekonstruksi dilakukan untuk melengkapi Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kepada tersangka sebelum akhirnya di serahkan ke penyidik kejaksaan kemudian para pelaku akan diancam hukuman mati karena (Pasal) 340 dia menghabisi nyawa secara berencana,"terang Kasat Reskrim Polres N! gawi AKP Sukono,SH. (pr-SN)

Senin, 23 Januari 2012

POHON BERUMUR RATUSAN TAHUN TUMBANG SASAK LIMA KIOS

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info terbaru seputar tentangKeberadaan pohon yang disinyalir telah berumur ratusan tahun mendadak tumbang dan meratakan 5 kios disekitarnya, tepatnya di area pasar Pojok, Kecamatan Kwadungan Ngawi. Diduga peristiwa ini terjadi lantaran akar pohon tersebut telah membusuk serta keadaan cuaca yang ekstrim turut memperparah keadaan,Minggu (22/1).

Tumbangnya pohon beringin setinggi 25 meter dengan garis tengah 2 meter lebih diduga bagian pangkal dan akarnya sudah membusuk apalagi sebelum peristiwa terjadi sempat angin meniup secara kencang ditambah guyuran hujan selama 1 jam.

Selain mengakibatkan kerusakan beberapa bangunan kios dibawahnya juga menghantam Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat, seperti yang terlihat puluhan batu nisan hancur total.

Sholikin salah satu pemilik kios yang rusak menyebutkan, secara persis peristiwa tumbangnya pohon beringin yang berdiri tepat dibelakang kiosnya terjadi pukul 16.00 wib.

“Sore itu hujan dan angin sedang terjadi kemudian ada suara gemuruh berada dibelakang kios, untungnya kios sudah saya tutup sebelumnya dan saya pulang,” urai Sholikin. Meskipun peristiwa tumbangnya pohon beringin tidak membawa korban jiwa namun, barang dagangan milik Sholikin yang berada didalam kios kondisinya rusak semuanya tertimpa bongkahan tembok kios dan cabang serta ranting pohon beringin.

Perkiraan sementara kerugian materi dari ke lima kios sampai saat ini belum bias dihitung hanya saja prediksinya mencapai puluhan juta terlihat dari tingkat kerusakan kios dan barang daganganya. “Gimana lagi yang jelas peristiwa itu kan suatu musibah terpaksa saya harus kembali lagi dari nol untuk memulai berjualan,” terang Widodo, pemilik kios lainya.

Terkait dengan rawanya bencana akibat terjangan angin dan banjir pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi mengharapkan kepada warga untuk ekstra hati-hati dan meningkatkan kewaspadaan terhadap datangnya bencana sewaktu-waktu. “Memang untuk dikawasan Ngawi dan sekitarnya akhir-akhir ini intensitas hujan meningkat disertai angin, kewaspadaan yang perlu kita utamakan,” tegas Eko Heru N, Kepala BPBD Ngawi.(Pr)

Jumat, 20 Januari 2012

JELANG IMLEK, KLENTENG SIEN HIEN KIONG NGAWI BERBENAH

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info terbaru seputar tentangMeski kurang 2 Pekan lagi, Warga Tionghoa di kab.Ngawi mulai geliat menampakkan aktifitas mempersiapkan diri guna menyambut tahun baru IMLEK atau Xin Chia yang ke 2563. Terlihat, di Vihara Umat Tri Dhaema (20/01) tengah berbenah diri dengan merapikan segala perabot serta Altar.


Nampak pula, para pekerja sedang membenahi beberapa bagian dari Vihara Sien Hien Kiong atau yang lebih sering disebut klenteng. Termasuk di antaranya membersihkan sudut-sudut altar persembahyangan. “Sebenarnya, bersih-bersih klenteng memang sudah rutin dilakukan.

Namun, menjelang Imlek kali ini ditambah. Kalau biasanya seminggu dua kali, sekarang ini hampir setiap hari dibersihkan. Umat biasanya mulai berdatangan,” ujar Jono S, salah satu orang pengurus vihara.

Ditemui sedang memantau beberapa pekerja lainnya yang sedang membersihkan tiang-tiang pilar klenteng yang dilengkapi dengan ukiran Naga, Jono menambahkan, bahwa makin dekat Imlek biasanya terus ramai, dan petugas yang membersihkan, tugasnya lebih berat.

“Kim Cua dan Hio, banyak dibakar kalau sembahyang Imlek. Dan itu memang harus terus dibersihkan supaya klenteng tetap bersih dan tidak terlihat kotor. Otomatis tugas pembersihnya makin berat itu,” terang Jono S.

Sementara persiapan untuk mempercantik vihara menurutnya sudah dilaksanakan sejak beberapa hari yang lalu. Menjelang Imlek 2563 yang bertepatan dengan tahun Naga Air itu, menurut Jono S, diperkirakan umat yang bersembahyang di vihara itu tidak akan terlalu banyak hanya sekitar 50 jemaat yang mayoritas keturunan Tiong Hoa.

Kemudian menyangkut imlek kali ini dengan shio naga air Jono.S menambahkan, naga sendiri simbol hewan legendaris yang punya karakter gagah dan menakutkan. Maka banyak pasangan ingin anaknya lahir di tahun Naga agar bisa mewarisi sifat naga. (pr)

Rabu, 18 Januari 2012

e-KTP : TEKNOLOGI TINGGI YANG SERBA MANUAL

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info terbaru seputar tentangRespon masyarakat makin tinggi guna dapatkan identitas sesuai program e-KTP yang digulirkan pemerintah pusat tahun lalu, namun kenyataan dilapangan tidak sesuai mekanisme yang ada. Seperti yang terlihat di Kecamatan se-Ngawi, jumlah pemohon harus rela antri mengekor , dan diduga juga tidak ada jaringan internet untuk transfer data ke Pusat.

Dengan demikian petugas dibuat kelabakan dalam melayani para pemohon dan tidak jarang merekapun berebut nomor antri agar bisa diproses lebih awal. Padahal sebanyak 12 orang petugas pelayanan e-KTP dipersiapkan untuk mengantisipasi berjubelnya pemohon.

“Mengingat jumlah warga di Kecamatan Paron ini cukup tinggi jadi wajar bila sampai sekarang masih ratusan orang yang mendatangi kantor pelayanan disini,” ungkap Kasi Pemerintahan Kecamatan Paron, Eko Yudo Nurcahyo, kemarin.

Hingga saat ini jumlah wajib KTP dari 14 desa yang masuk wilayah Kecamatan Paron sudah tercatat 45 ribu lebih pemohon yang berhasil terekam sidik jari maupun iris matanya. Seperti kata Eko Yudo N, secara keseluruhan jumlah wajib KTP diwilayah kerjanya sebanyak 87.085 orang dan dari jumlah tersebut yang sudah terselesaikan sebanyak 60 persen.

“Tinggal sisanya yang belum memproses mudah-mudahan pada bulan februari nanti sudah selesai kecuali bagi perantauan tidak bisa diprediksi kapan mereka mengurus e-KTP,” lanjut Eko Yudo N.

Kemudian dari total pemohon hanya Desa Tempuran masih minim jumlahnya terkait beberapa faktor yang menghambat mereka untuk segera memproses identitas terbarunya. “Kemungkinan besar khususnya warga Desa Tempuran terkendala oleh waktu makanya sampai sekarang kita masih membuka pelayanan sampai sore,” terangnya.

Selain itu keterlambatan untuk mencapai target penyelesaian program e-KTP juga dipengaruhi jumlah peralatan yang ada. Untuk di Kecamatan Paron sendiri hanya tersedia 3 set padahal normalnya sebanyak 6 set yang harus tersedia.

“Paa akhir tahun lalu kita mendapatkan satu set lagi peralatan iris mata dan sidik jari dari sebelumnya hanya dua set,” urai Eko Yudo N. Kemudian sesuai data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Ngawi jumlah wajib KTP 795.872 orang dan peralatan yang ada dari 19 kecamatan normalnya ada 72 set akan tetapi sekarang ini tidak kurang dari 40 set. (pr)

Selasa, 17 Januari 2012

MINIMALIS : BPBD NGAWI NYARIS TAK BERDAYA

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info terbaru seputar tentangBadan bentukan anyar ini sedianya untuk antisipasi datangnya bencana alam di wilayah Ngawi. Namun, BPBD ( Badan Penanggulangan Bencana Daerah ), diprediksi bakal tak mampu berbuat banyak begitu bencana datang. Terbukti, dari peralatan utama evakuasi seperti kapal maupun pelampung juga kendaraan, terkesan masih ala kadarnya.

“Meskipun sarana maupun prasarana masih jauh dari kebutuhan maka alangkah lebih kita persiapkan mulai hari ini jadi terkait perlengkapan yang kurang harap dimaklumi badan ini baru terbentuk awal tahun,” ujar Eko Heru Cahyono, Kepala BPBD Ngawi saat mempersiapkan perlengkapan penanggulangan bencana dihalaman kantornya, Senin (16/1).

“Persiapan yang dilakukan pada kali ini mengingat daerah sekitarnya seperti Bojonegoro, Sragen dan Solo sudah terkena banjir maka apabila daerah Ngawi sewaktu-waktu banjir datang kita sudah siap,” jelasnya.

Untuk sekarang ini BPBD sesuai data perlengkapan yang ada meliputi kapal karet 3 unit, serta beberapa dos bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Propinsi Jawa Timur berupa helm pengaman.

Untuk mengatasi kekurangan peralatan penanggulangan bencana menurut Eko Heru Cahyono, pihaknya meminta bantuan ke daerah lain.

“Saat ini yang sangat kita butuhkan berupa pelampung, kapal karet dan mesin genset,” paparnya lagi. Dengan dilakukan beberapa persiapan yang dilakukan BPBD mengingat pengalaman bencana banjir paling parah yang terjadi pada tahun 2007, dimana sempat meminta bantuan kapal dari luar daerah yang ironisnya pada saat evakuasi korban sempat dijadikan bisnis.

Sedangkan untuk menghadapi bencana banjir pada tahun ini pihak BPBD sudah mempersiapkan 500 dos makanan siap saji seperti mie instant, bubur dan sarden.

Kemudian untuk pemetaan wilayah yang sering terkena dampak banjir setiap tahunya meliputi 10 kecamatan. Luasnya wilayah yang terkena dampak banjir setiap tahunya untuk Ngawi sendiri karena wilayahnya berada di sepanjang aliran Bengawan Solo.

Dan yang paling awal terkena dampak banjir ada di kecamatan Kwadungan karena secara geografis wilayah ini terletak pada titik terendah daripada wilayah Ngawi lainya.(pr)

Minggu, 15 Januari 2012

HUJAN TIAP HARI, WARGA KOTA WAS-WAS BANJIR

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info terbaru seputar tentangTiap musim penghujan datang pasti membuat momok menkhawatirkan sebagian warga kota Ngawi yang setiap tahun dipastikan menerima jatah banjir akibat luapan Bengawan Solo. Kecemasan warga apalagi dibarengi curah hujan akhir-akhir ini cukup tinggi mengguyur kawasan tersebut.

Seperti yang terjadi di kampung baru Kelurahan Ketanggi, kampung Besaran Desa Karangasri, Kluncing dan Kauman Kelurahan Margomulyo, beberapa wilayah ini diprediksi bakal terkena dampak banjir. Perasaan was-was bukanya tidak beralasan, seperti terlihat renovasi tembok penahan banjir dikawasan Kauman Kelurahan Margomulyo hanya dijadikan permainan belaka terbukti sampai sekarang renovasi tembok belum rampung alias molor.

Hampir 30 meter lebih tembok penangkis banjir pengerjaanya baru rampung pondasinya saja. “Seharusnya pihak pengelola harus tahu kapan dirampungkan pengerjaanya jangan terkesan secara sengaja di ulur-ulur waktunya,” ujar Sabar Suyudi, warga sekitar.

Keterlambatan proyek yang notabene milik Balai Besar Bengawan Solo bisa saja akibat kurangnya tenaga yang terlibat, dilokasi hanya puluhan pekerja yang melakukan aktivitasnya padahal mereka harus mengerjakan puluhan meter tembok yang sudah masuk musim penghujan. “Jelas tidak berimbang antara waktu dan pengerjaanya terus bagaimana kalau lebih cepat luapan banjirnya seandainya belum rampung,” urai Sabar Suyudi.

Hal senada juga diungkapkan Maskhur, sebenarnya pihak Balai Besar Bengawan Solo sudah tahu kalau tembok setinggi 3 meter yang tidak jauh dari rumahnya itu ambles.

“Bobolnya tembok sudah terjadi dua tahun lalu mana mungkin pengelola tidak lihat, apalagi baru satu tahun selesai pengerjaanya langsung ambles dan hilang ditelan derasnya air bengawan,” kata Maskhur. Seperti yang diungkapkanya, pada tahun 2007 kawasan Kauman dan Kluncing terkena banjir setinggi 4 meter.

Dengan peristiwa tersebut kontan saja warga setiap tahunya selalu mengalami kecemasan, dan yang terlihat ada sebagian warga secara sengaja sudah mengevakuasi barang-barang berharga miliknya.

Namun, sampai sekarang pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi belum bersikap dengan ancaman banjir yang bakal melanda lokasi tersebut. Hanya saja Hadi Suroso,Kepala Dinas PU Pengairan dan Pertambangan Ngawi sudah memberikan peringatan terhadap Balai Besar Bengawan Solo bila terjadi banjir nantinya. (pr)

Sabtu, 14 Januari 2012

ALAS KETONGGO SIAP BERSAING DENGAN TRINIL

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info terbaru seputar tentangDisinilah kali pertama ditemukan fosil kerangka manusia purba, tepatnya di kawasan Alas Ketonggo, Desa Semen, Kec. Paron ngawi seminggu lalu oleh dua penggali emas, Kemis dan Sipan warga setempat. Sementara pihak Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan, Mojokerto. Pada Rabu, (11/1), janjikan akan segera bentuk team penelitian.

BP3 Trowulan dan Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar, langsung mendatangi lokasi ditemukanya dua fosil kerangka manusia. Dari penelitian para ahli benda-benda bersejarah yang sengaja didatangkan oleh Dinas Pariwisata Ngawi tersebut sempat melakukan pengamatan dan pengidentifikasian kerangka dan tengkorak kepala. Namun, belum bisa memastikan apakah kerangka yang ditemukan masuk dalam karakteristik Homo habilis atau tahapan lanjutan manusia kera menjadi manusia.

Dilokasi diduga masih ada tiga kuburan fosil kerangka manusia purba yang belum digali seperti yang diungkapkan Kemis dan Sipan. Sementara fosil kerangka manusia yang berhasil ditemukan keduanya mempunyai panjang 2 meter lebih dalam keadaan masih utuh yang terletak dipinggiran sungai Alas Ketonggo.

Lanjut Kemis dan Sipan, keduanya mengaku pernah menemukan tengkorak manusia berukuran besar tidak jauh dari lokasi yang digali saat ini. Dengan begitu penemuan kerangka yang nyaris utuh memungkinkan para ilmuwan menjawab pertanyaan kunci mengenai seperti apa bentuk nenek moyang manusia ketika mereka mulai berjalan tegak menggunakan dua kaki.

Danang Wahyu Utomo, salah satu anggota tim arkeologi BP3 Trowulan sampai sejauh ini belum mampu menyimpulkan dengan fosil kerangka manusia di Alas Ketonggo tersebut. Hanya saja dalam waktu cepat pihaknya akan mengindentifikasi lanjutan terhadap dua fosil kerangka manusia itu.

Hebatnya, seandainya penemuan beberapa fosil kerangka manusia apalagi ukuran tengkoraknya besar serta volume otaknya lebih dari 600 cc bisa mematahkan teori Charles Robert Darwin pada tahun 1838 M. Dimana teori Darwin menyebutkan secara evolusi bahwa nenek moyang manusia adalah kera. Namun, seperti apa perubahan dari kera menjadi manusia jadi pertanyaan besar hingga kini.

Di sisi lain Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar, menyebutkan secara teori keilmuan bisa saja teori Darwin diposisikan benar adanya tetapi seandainya tengkorak yang ditemukan nanti volumenya lebih dari 600 cc maka tidak pelak asal usul manusia dari kera tidak bisa diyakini.

“Nanti tunggu perkembangan saja soalnya dalam waktu dekat ini tim arkeologi dari pusat akan didatangkan juga dan dilakukan penggalian yang lebih luas disekitar lokasi awal fosil kerangka manusia ditemukan, selain itu seperti keyakinan kita asal mula manusia bukan dari kera tetapi Nabi Adam sebagai awal peradaban manusia dimuka bumi ini,” jelas Ony Anwar.

Selain itu kata Hartono yang sudah berpuluh tahun sebagai polhut diwilayah Alas Ketonggo mengatakan sepanjang pinggiran sungai mulai petak 9 hingga petak 15 antara Desa Babadan, Desa Semen sampai Desa Kedungputri sudah sering kali ditemukan kuburan seperti yang saat ini ditemukan.

“Sejak pergeseran masa orde baru daerah sini sering kali digali oleh pemburu benda bersejarah dan menemukan alat-alat sebagai bercocok tanam dan perhiasan jadi kemungkinan daerah ini dulunya sebagai daerah tempat tinggal,” ungkap Hartono. (pr)

Kamis, 12 Januari 2012

MENTAN SUPLAI 25 TON BENIH PADI UNTUK NGAWI

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info terbaru seputar tentangMenteri Pertanian (Mentan) Suswono menegaskan, dengan seiring meningkatnya intensitas hujan musim kali ini, pihaknya sudah mulai antisipasi, salahsatunya ancaman banjir yang bisa mengakibatkan gagal panen di sejumlah daerah dengan menyuplai pangan nasional salah satunya Kabupaten Ngawi.

Sebagai langkah nyata pihaknya memberikan program bantuan selain bantuan benih padi juga pupuk bagi petani di kawasan ini.

“Secara cepat untuk mengantisipasi kekurangan stok pangan pemerintah daerah juga ikut melakukan pendataan lahan pertanian mana saja yang terkena dampak banjir, dengan demikian kebutuhan logistik berupa beras dapat teratasi,” terang Suwono disela-sela kunjungan kerja di Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren kemarin (9/1).

Kata dia, pada tahun ini pemerintah sudah menyediakan cadangan bibit padi di awal Januari ini sebesar 25 ribu ton. Cadangan benih itu akan bertambah di bulan-bulan selanjutnya secara periodik sesuai kebutuhan petani. Benih varietas pagi unggul itu bisa ditanam di areal persawahan sekitar 3,5 juta hektar.

“Dengan benih unggul itu yang sudah kita berikan itu, petani bisa kembali melakukan cocok tanam. Memang untuk banjir sulit diantisipasi. Seperti di Ngawi yang kabarnya merupakan daerah langganan banjir setiap tahunya. Jadi kedepannya tidak akan mempengaruhi swasembada pangan nasional,” tegasnya.

Kewaspadaan ancaman banjir yang bisa menurunkan produktifitas beras, lanjut dia, juga akan diterapkan untuk antisipasi kedepan. Cara yang ditempuh dengan pemetaan potensi daerah yang menjadi langganan banjir.

Pihaknya akan menyediakan benih-benih padi yang cocok di kawasan genangan air. ”Juga tentunya yang kuat terhadap penyakit hama yang kerap terjadi pada saat banjir melanda,” tandasnya.

Lain sisi Bupati Ngawi, Ir Budi Sulistyono, mengatakan daerah Ngawi merupakan bagian dari lumbung padi secara nasional. Maka pemerintah pusat penggelontoran program pertanian dengan berbagai sistem realisasinya perlu terus dipertahankan.

“Yang diharapkan bersama ke pusat petani kita harus diperhatikan bagaimanapun Ngawi bagian pensuplai kebutuhan beras tingkat nasional,” ulas Bupati Ngawi. (pr)

Minggu, 08 Januari 2012

FOSIL MANUSIA PURBA DITEMUKAN DI ALAS SRIGATI

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info terbaru seputar tentangSejumlah penggali emas dibuat kaget (4/1)., lantaran tanpa sengaja menemukan kerangka manusia , yang diduga kuat adalah fosil manusia purba, tepatnya di tengah hutan Dusun Cung Belut, Desa Semen, Kecamatan Paron, yang masih masuk kawasan wisata spiritual alas Srigati.

Seperti yang diungkapkan Kemis dan Sipan keduanya warga Desa Semen, Kecamatan Paron, yang bertahun-tahun sebagai pemburu emas kuno ini pada Rabu pagi bergegas menggali sejumlah titik yang diperkirakan sebagai tempat penyimpanan benda-benda kuno.

Dengan berbekal alat penggali berupa pacul dan linggis, keduanya menuju tengah hutan yang masuk kawasan Alas Srigati. Berbekal insting atau nalurinya langsung melakukan penggalian, setelah mencapai kedalaman sekitar 1 meter kedua penggali terperanjat kaget ketika paculnya mengenai benda sejenis tulang.

Ingin memastikan lebih lanjut apa yang seb! enarnya didalam galian tersebut, Kemis dan Sipan memperdalam galianya ternyata benda yang dimaksud berupa tulang kerangka manusia yang sudah membatu.

“Kami tidak berani mengangkat ke atas karena nanti tulang itu kerangka manusia jaman sekarang,” kata Sipan. Kemudian kedua penggali ini mengurungkan niatnya dengan melaporkan kejadian ke Polsek Paron pada Minggu, (8/1).

Setelah menerima laporan dari warga pihak petugas Polsek Paron dengan didampingi petugas dari RPH Babadan yang menaungi wilayah ditemukan fosil kerangka langsung menuju lokasi. Dugaan sementara hasil penyelidikan dilokasi kerangka manusia tersebut merupakan fosil manusia jaman batu atau jaman purba.

“Yang jelas kami belum bisa memastikan kerangka manusia dari jaman apa namun hanya dugaan sementara merupakan fosil manusia purba,” jelas AKP Sukisman, Kapolsek Paron. Lanjut AKP Sukisman, untuk mengetahui kepastian dengan ditemukan kerangka manusia pihaknya akan berkoordinasi secepatnya dengan Badan Arkeologi.

Keterangan yang lain dari kepala RPH Babadan, Wagino, untuk mempelajari penemuan yang baru saja dilaporkan oleh Kemis dan Mispan ini pihaknya tetap! melibatkan pihak terkait.

“ Kami belum bias berkomentar lebih jauh tentang kerangka manusia itu karena keberadaan kami baru saja ditugaskan di RPH Babadan, hanya saja untuk mengamankan lokasi penemuan kami menutup petak itu,”pungkas Wagino. (pr)




Sabtu, 07 Januari 2012

AHMADI BANTAH ISU PERJANJIAN TERKAIT PAW

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info terbaru seputar tentangPergantian Antar waktu (PAW) ditubuh partai yang identik dengan banteng bermoncong putih ini, sempat tersiar kabar adanya perjanjian, setelah kurun waktu 2,5Th, akan menyerahkan pada Caleg dibawahnya, ternyata dibantah oleh Ir Heri Ahmadi anggota dari DPR RI dapil 7 yang kini menyerahkan jabatannya pada Hasto Kristiyanto.

Kedatangan anggota DPR RI dari Partai PDI-Perjuangan, Ir Heri Ahmadi, di Pendopo Wedya Graha Ngawi, Jumat (6/1) memberikan kejelasan pasti terkait Pergantian Antar Waktu (PAW) dengan Hasto Kristianto khususnya dari Daerah Pemilihan VII (Ngawi, Magetan, Ponorogo, Trenggalek, dan Pacitan).

“Tapi untuk hari ini tidak ada agenda terkait isu PAW, hanya saja dalam dua tahun terakhir ini saya mengalami penurunan kesehatan maka tidak ada salahnya bila kursi saya serahkan ke Hasto Kristianto, soalnya dari dulu sewaktu kampanye saya tidak menggunakan nama pribadi tetapi nama partai sebagai bentuk kebersamaan dengan Hasto,” beber Heri, panggilan akrabnya.

Apalagi masih menurut Heri, Hasto merupakan salah satu kader PDI Perjuangan yang masih produktif, loyal serta mempunyai track record baik dalam tubuh partai selama ini. Memang pada pemilu 2009 lalu Hasto Kristianto gagal menapaki lantai senayan, demikian halnya dengan pelaksanaan pemilu dari Dapil VII sempat terjadi kekacauan menyangkut Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Dengan dasar tersebut Hasto sempat melayangkan somasi ke pemerintah selaku penyelenggara pemilu yang dianggap telah melanggar UU Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilu 2009.

“Ternyata tanpa disadari waktu 12 tahun berkecimpung didalam partai sesuatu yang melelahkan, meskipun begitu kami tetap mendukung program-program partai apalagi terhadap DPC yag mempunyai prestasi dengan status pelopor seperti di Kabupaten Ngawi ini,” jelas Heri Ahmadi.

Selanjutnya kedatangan Heri Ahmadi ke Kabupaten Ngawi sebagi bentuk korelasi program yang sudah diamanahkan sesuai agenda DPP Partai PDI Perjuangan sebelumnya ke DPC PDI Perjuangan Ngawi.

Sehingga terbentuk perencanaan program pembangunan yang sinergis dengan pihak birokrasi apalagi Bupati Ngawi, Ir Budi Sulistyono merupakan ketua DPC PDI Perjuangan Ngawi. (pr)

Jumat, 06 Januari 2012

KETAHUAN SUAMI DALANG PEMBUNUHAN, MAKAM WIGATI DIPINDAH

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info terbaru seputar tentangBegitu sadar otak pelaku pembunuhan suaminya sendiri, yakni Heri Martono, keluarga besar Wigati emosi dan akhirnya makam korban sepakat dibongkar dan dipindah ke desa kelahirannya yang sebelumnya sempat dimakamkan di TPU Desa Bringin, Kecamatan Bringin Ngawi dekat dengan rumah Heri Martono tinggal, Jum’at (6/1).

Pada Jum’at pagi sekitar pukul 06.00 WIB puluhan warga dari pihak keluarga korban dengan menumpang satu kendaraan truk mendatangi pemakaman umum di Desa Bringin untuk memindah jasad Wigati disemayamkan.

Dengan dibantu warga setempat secara sukarela jasad Wigati diangkut dengan mobil ambulan RSUD dr Soeroto Ngawi dibawa pihak keluarganya untuk dimakamkan kembali di TPU di Dusun Bogoharjo, Desa Watualang, Kecamatan Ngawi Kota.

Pembongkaran makam yang sempat menghebohkan warga ini sempat tarik ulur pada beberapa hari sebelumnya. Karena masih terganjal masalah perizinan kemudian pada Jum’at pagi maka makam Wigati baru dapat dilakukan pembongkaran.

Pada proses pembongkaran makam sendiri sempat ditonton ribuan warga sekitar TPU Desa Bringin. Mereka pada dasarnya ingin mengetahui secara dekat pelaksanaan pembongkaran makam ada juga warga yang sengaja datang untuk memberikan belangsungkawa serta dukungan moral terhadap keluarga korban yang ditinggalkan.

“Sudah jelas ini pembunuhan paling keji, tidak manusiawi kalau bisa pelakunya dihukum secara berat hingga hukuman mati apalagi pembantaian terhadap Wigati didepan anak semata wayangnya,” terang Juminten, warga setempat dengan nada geram.

Lanjut Juminten, dirinya merasa kehilangan dengan kepergian Wigati secara tragis. “Korban selama ini dikenal sangat baik dengan lingkungan sini, serta akrab dengan berbagai kalangan masyarakat Desa Bringin,” tandas Juminten dengan melelehkan air mata kesedihan yang mendalam. Menurutnya, pada malam pertama setelah kematian Wigati warga setempat mengirim doa surat yasin dirumah suaminya Heri Martono.

Namun, setelah mengetahui otak pelaku pembunuhan justru Heri Martono sendiri maka dengan kata sepakat para warga memindahkan acara tahlilan serta pembacaan surat yasin di masjid umum Desa Bringin. Langkah yang diambil warga ini lanjutnya, sebagai rasa keprihatinan atas kematian Wigati serta mengutuk keras perbuatan tidak beradab yang dilakukan Heri Martono hanya lantaran wanita selingkuhanya.

Kemudian pemandangan yang menyedihkan lagi terjadi saat proses pemakaman jasad Wigati di TPU Dusun Bogoharjo. Ratusan pelayat yang datang meneteskan air matanya manakala melihat Dani Nanda Rangga Marta bocah 8 tahun ikut melihat proses pemakaman ibunya yang pergi untuk selama-lamanya.

“Seharusnya bocah seumur itu masih dapat belaian kasih sayang seorang ibu akan tetapi dia kehilangan orang yang mengasuhnya,” terang Anang, paman dari Dani Nanda Rangga Marta. (pr)



Kamis, 05 Januari 2012

KAPOLRES ANYAR DISUGUHI KASUS PEMBUNUHAN BENGIS

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info terbaru seputar tentangDiawali dengan upacara peletakan batu pertama pembangunan Masjid Mapolres Ngawi, Upacara pelepasan, Pejabat lama Kapolres Ngawi, AKBP Eko Trisnanto yang kini diganti pejabat baru yaitu AKBP Eddy Djunaedi SIK yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Gayo Lues, Banda Aceh, dilakukan siang ini (5/1)

Diperoleh kabar bahwa nantinya, AKBP Eko Trisnanto akan menjabat sebagai Wadir Wakil Direktur (wadir) Pengamanan Objek Vital (Pamovit) Polda Jatim. Sementara diawal penugasan AKBP Eddy Djunaedi.SIK, kini dihadapkan dengan peristiwa pembunuhan berencana yang cukup menggemparkan warga Ngawi yang baru saja terjadi.

Kasus pembunuhan dengan korban Wigati ternyata di otaki sendiri oleh sang suami, sendiri Heri Martono dengan komplotanya yang dilakukan dihadapan putra semata wayangnya.

Boleh jadi AKBP Eddy Djunaedi, juga harus mau menerima pekerjaan rumah (pr) yang harus diselesaikan secepatnya untuk menuntaskan kasus pembunuhan Asmini warga paron yang hingga kini kasusnya makin misterius tersebut.

Upacara pelepasan secara tradisi dengan pasukan pedang pora yang terdiri dari tujuh pasukan yang membawa pedang dijadwalkan dipimpin Iptu Gulo. Setelah berbagai upacara tradisi Kepolisian dilakukan pada siangnya dilanjutkan pada malamnya acara pisah kenal antara kedua perwira menengah ini di Pendopo Wedya Graha Kabupaten Ngawi.

Kesempatan tersebut juga dimanfaatkannya untuk menyampaikan terima kasih kepada semua pihak khususnya Bupati dan Muspida yang telah mendukung dan membantunya selama bertugas sebagai Kapolres Ngawi. (pr)

Rabu, 04 Januari 2012

TIDAK MAU KEBAKARAN JENGGOT, KANANG BUTUH YANG MUDA

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info terbaru seputar tentangTidak mau di cap mesin pemerintahanya melempem Bupati Ngawi,Ir Budi Sulistyono, terpaksa lakukan TUNE-UP diberbagai lini guna menggeber laju roda pemerintahannya, terbukti, kini telah diambil langkah tegas dengan memutasi 228 PNS dilingkungan pemkab Ngawi, Senin (2/1).

Terlihat jelas dari data yang ada sejumlah pejabat muda dijajal kepiawaianya menata birokrasi untuk memulihkan dari musim ‘paceklik’ di era kepemimpinanya. Betapa tidak, di awal pemerintahanya sebagai Bupati Ngawi, Kanang (sapaan akrabnya) dihantam badai devisit tidak kurang 40 miliar.

Dengan dasar demikian inilah memungkinkan Kanang memasang pejabat muda yang mempunyai integritas, loyal, professional dan mempunyai wawasan pembangunan ke depan yang lebih elegant. Seperti Indah Kusumawardhani menahkodai Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB), Eko Purnomo yang sebelumnya bertengger di kabag humas pemkab Ngawi digeser menduduki kursi sekretaris Disporabudpar Ngawi, sedangkan M Sodiq Tri menempati kursi empuknya sebagai kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM dan Pemdes). “Untuk kedepanya kepada pejabat muda ini kita pacu sesuai dengan bidangnya,” terang Bupati Ngawi,Ir Budi Sulistyono.

Kemudian saat ditanya lebih jauh terkait kekisruhan soal tenaga honorer atau tenaga non CPNS dan PNS yang akhir-akhir ini banyak dijadikan bahan pembicaraan publik. Kanang tidak menampik hal tersebut, bahkan dirinya juga mengakui ada dua SKPD yang tenaga honorernya berjubel hingga ratusan jumlahnya seperti Dinas Perhubungan dan Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (DPP2).

Dengan demikian selaku Bupati, pihaknya berharap terhadap kedua SKPD ini bisa membekali para tenaga honorer yang sebelumnya diperbantukan untuk menggeliatkan pemerintahannya kalau dihitung sekitar 550 tenaga kontrak. “Mereka bisa melamar kembali sebagai tenaga magang dengan begitu bisa mendapatkan berbagai ilmu kewirausahaan lewat semacam kursus nantinya, dimana juga dilengkapi dengan fasilitas komputer agar menguasai ilmu informatika selain itu mereka kedepanya bisa mandiri sesuai skillnya masing-masing,” tegas Kanang.

Tidak tanggung-tanggung Kanang mempercayakan kepada kepada Lamudjiono sebagai kepala Dishub yang ditinggal pensiun oleh terdahulunya Suprayitno demikian halnya dengan DPP2 dipasrahkan kepada Bambang Supriyadi. Kedua pejabat ini menurut Bupati Ngawi diarahkan bisa menyelesaikan permasalahan di kedinasannya masing-masing.

“Untuk sebulan kedepan kita pantau apakah mereka bisa membuat terobosan untuk mendongkrak kinerja ataukah mereka malah sebaliknya, soalnya kami butuh pejabat yang mau menjalankan pemerintahan ini dengan tidak setengah hati,” imbuhnya. Pada mutasi kemarin untuk pejabat eselon tingkat II ada 13 orang, sedangkan eselon III sebanyak 62 orang dan untuk pejabat eselon IV tidak kurang 139 orang. (pr)

Selasa, 03 Januari 2012

SUAMI HABISI ISTRI SENDIRI DI DEPAN SANG ANAK

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info terbaru seputar tentangPeristiwa pembunuhan dengan korban Wigati(31), warga Dusun Bogoharjo, Desa Watuwalang, Kecamatan Ngawi Kota yang terjadi pada Minggu, (01/1), akhirnya pihak Reskrim Polres Ngawi berhasil membongkar kejahatan ini. Dan gilanya, ternyata Suaminya sendiri yang menjadi otak pelaku PEMBUNUHAN.

WaKapolres Ngawi, Kompol Noor Ghozali, menjelaskan telah berhasil meringkus tiga orang pelaku berikut barang bukti satu unit sepeda motor jenis Honda Revo warna merah bernopol AE 5852 KH. “Mereka saat ini sudah kita tahan untuk dimintai keterangan,” kata Kompol Noor Ghozali, Selasa (3/1).

Ketiganya adalah suami korban Heri Martono,(33), Budiono alias Bendol, (32), dan Suyono alias Yondol, (38), mereka ditangkap dirumahnya masing-masing yang ada di Kecamatan Bringin dan Kecamatan Padas.

“Yang menjadi otak pelaku pembunuhan adalah Heri Martono suami dari korban (Wigati-red) terus selaku eksekutornya adalah Budiono alias Bendol dengan sebilah kapak sedangkan keberadaan barang bukti kapak tadi masih kita cari karena menurut pengakuan tersangka dibuang ke sungai,” terang Wakapolres Ngawi. Kemudian dijelaskan lagi, peran dari Suyono sendiri mengawasi pelaksananaan eksekusi sekaligus yang membonceng Budiono selaku eksekutor menuju lokasi pembunuhan.

Untuk motifnya sendiri dari keterangan yang ada adalah asmara. Dimana Heri Martono mempunyai Wanita Idaman Lain (WIL) sebut saja Bunga yang hingga kini masih pengejaran pihak petugas. Karena Wigati dicerai secara baik-baik tidak mau maka timbulah rencana untuk menghabisi nyawanya selain itu alasan lain dari Heri Martono sendiri selama Wigati menjadi istrinya tidak mampu memuaskan hasratnya saat berhubungan intim.

“Memang pembunuhan ini sudah direncanakan sejak dua bulan lalu oleh Heri Martono dengan menyuruh terhadap kedua rekanya itu dengan bayaran 5 juta dan memang permintaan sebelumnya dari para eksekutor senilai 25 juta namun tidak dikabulkan ,” jelasnya lagi. Kronologi eksekusi, pada hari yang nahas itu Wigati bersama putranya Dani Nanda Marta Rangga, 8 th, diajak ke Jamus dengan alasan liburan tahun baru.

Setelah itu sorenya dalam perjalanan pulang dari Jamus menuju rumahnya yang ada di kecamatan Bringin, Wigati dan anaknya oleh Heri Martono diajak mapir ke rumah ibunya Wigati yang ada di Dusun Bogoharjo. Saat waktu malam tiba Heri Martono nekat mengajak pulang istrinya tersebut (Wigati-red) dan anaknya padahal oleh orang tua korban, Suwarti(55), dilarang untuk pulang dengan alasan waktu sudah larut malam. Dengan berboncengan sepeda motor jenis Honda Vario warna biru bernopol AE 2256 JX, Heri Martono melenggang pulang bersama Wigati dan putranya.

Saat itulah otak busuk Heri Martono mulai melakukan skenario pembunuhan terhadap istrinya. Tepat ditengah sawah Dusun Bogoharjo, Heri Martono memberi tanda terhadap para pelaku eksekusi yakni Budiono dan Suyono dengan lampu sepeda motornya bahwa calon yang akan dibunuh sudah dibonceng dirinya. Tanpa membuang waktu lagi sesuai dengan rencana Suyono dengan mengendari sepeda motor jenis Honda Revo yang membonceng Budiono langsung mempepet Heri Martono.

Pada waktu bersamaan Heri Martono pura-pura jatuh ke parit yang ada dipinggir jalan bersama Wigati dan anaknya. Karena jatuh ke parit dan basah, Wigati terlebih dahulu mencoba bangun. Detik itulah Budiono selaku eksekutor langsung menghujamkan kapak yang dibawa dari rumah hingga 16 kali ke tubuh Wigati.

Sementara keterangan dari pihak keluarga korban yang diwakili kakak iparnya, Anang, mengungkapkan sebelum kejadian tersebut Wigati sering curhat bahwa suaminya punya istri simpanan yang diduga mantan pacarnya dulu sebelum Heri Martono menikahi dirinya. Selanjutnya Wakapolres Ngawi mengatakan pelaku pembunuhan terancam pasal pembunuhan berencana KUHP pasal 340 dengan ancaman pidana paling lama 20 tahun penjara. (pr)

Senin, 02 Januari 2012

SADIS : IBU DIBANTAI OLEH PERAMPOK DEPAN ANAKNYA

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info terbaru seputar tentangAwal tahun, wilayah hukum Polres Ngawi dibuat geger dengan peristiwa pembunuhan sadis di Dusun Bogoharjo, Desa Watualang, Kecamatan Ngawi Kota. Korban, Wigati, (31), meregang nyawa setelah menerima 16 lukan sabetan golok yang tragisnya peristiwa ini justru terjadi dihadapan sang anak, Minggu (01/1).

Tepatnya pukul 20.00 WIB dimana Wigati bersama suaminya Heri Martono, 33 th, dan putranya Dani Nanda Marta Rangga, 8 th, hendak pulang menuju rumahnya di Desa Bringin, Kecamatan Bringin, dengan memakai sepeda motor jenis Honda Vario warna biru bernopol AE 2256 JX lewat tengah sawah di Dusun Bogoharjo.

Tanpa diguga dicegat orang tidak dikenal tanpa basa basi orang tersebut langsung menyabetkan sebilah golok ke arah Wigati berulang kali, kontan saja Wigati bersimbah darah dan tewas ditempat. Kemudian sepeda motor yang ditumpangi bersama suami dan anaknya langsung terjerembab masuk ke parit.

Mengetahui istrinya dicincang oleh pria tidak dikenal suaminya Heri Martono bukanya menolong justru lari kearah perkampungan yang jaraknya ratusan meter untuk minta tolong ke warga. Sementara saat Wigati dibacok oleh pria misterius ini posisi putranya Dani Nanda Marta Rangga masih didekat ibunya dengan menangis tidak karuan.

Tidak berselang lama Suyak warga setempat melintas dilokasi terbunuhnya Wigati dan menemukan Dani Nanda Marta Rangga menangis didekat jasad ibunya yang terbujur kaku bersimbah darah. Oleh Suyak bocah tersebut langsung ditolong kemudian bersama warga melaporkan kejadian pembunuhan di tengah sawah itu kepada pihak kepolisian.

“Saat saya lewat tengah sawah ada seorang bocah menangis histeris setelah saya dekati ternyata ada seorang ibu berlumuran darah namun, sewaktu dilokasi itu saya sendiri tidak mengetahui baru saja terjadi pembunuhan karena tidak ada seorang pun kecuali anak tersebut dan ibunya yang sudah tewas,” terang Suyak.

Anehnya dari kejadian pembunuhan ini ada beberapa kejanggalan kalau toh motifnya perampokan. Dimana harta maupun barang bawaan dari korban sama sekali utuh atau tidak ada yang dibawa oleh pelaku selain itu Heri Martono suami dari korban tidak melakukan perlawanan terbukti tidak mengalami luka yang serius. Selanjutnya pihak Kepolisian sektor Ngawi Kota dibantu petugas dari Polres Ngawi langsung menuju TKP untuk melakukan olah kejadian perkara.

“Pihak kami masih menyelidiki apa motif dari peristiwa pembunuhan ini dan mengumpulkan data-data penunjang lainya untuk mengungkap secepatnya siapa pelakunya,” tegas Kapolres Ngawi, AKBP Eko Trisnanto, saat ditemui dilokasi kejadian. Dan korban malam itu juga langsung dibawa ke RSUD dr Soeroto Ngawi untuk diautopsi sedangkan suami korban, Heri Martono, sampai berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi terkait peristiwa hilangnya nyawa istrinya. (pr)


Minggu, 01 Januari 2012

WISATA NGAWI DIBANJIRI PENGUNJUNG

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info terbaru seputar tentangDipembuka Tahun anyar 2012 ini, antusias warga mengunjungi obyek wisata nampak sekali antusias. terlihat di wisata Waduk Pondok, Benteng Pendem, Air Terjun Srambang, Air Terjun Pengantin dan Jamus bludak di banjiri pengunjung.

Para pengunjung terlihat mendatangi obyek wisata yang menjadi ikon Kabupeten Ngawi ini dengan cara rombongan maupun perorangan. Seperti yang terlihat di obyek wisata kebun teh Jamus di Kecamatan Sine sejak pagi dibanjiri ribuan pengunjung akibatnya akses jalan menuju lokasi dipadati kendaraan roda dua dan roda empat. “Seperti yang terlihat saat ini kendaraan terpaksa berjalan merayap untuk sampai tujuan,”ujar Suhaibi, warga Desa Girikerto, Kecamatan Sine, Minggu (01/1).

Bahkan di pintu masuk lokasi wisata kebun teh Jamus terjadi penumpukan pengunjung yang ingin mendapatkan ticket masuk. “Mereka harus antri sepanjang lima ratusan meter dari pintu masuk utama,” kata petugas loket. Jelasnya lagi, meskipun ticket masuk hanya 2 ribu per orang pengunjung harus rela antri hingga memakan waktu tidak kurang dari 20 menit.

Kebanjiran pengunjung tidak hanya terjadi di wisata kebun teh Jamus saja, akan tetapi pemandangan yang sama juga terjadi di obyek wisata yang boleh dibilang masih anyar yakni Air Terjun Pengantin masuk wilayah Desa Hargomulyo, Kecamatan Ngrambe. Meski Air Terjun Pengantin baru dibuka beberapa bulan yang lalu oleh anggota DPR RI, Drs Ramadhan Pohan, nyatanya mampu menyedot ratusan pengunjung dari berbagai wilayah sekitar Ngawi seperti Sragen, Magetan dan Madiun.

Menurut Ridho, salah satu pengunjung dari Kota Madiun mengatakan dirinya sangat penasaran dengan keindahan air terjun satu ini. “Panorama indah dan hawa sejuk menjadi daya tarik tersendiri bagi kami apalagi keindahan air terjun setinggi 50 meter itu boleh jadi masih perawan,” ungkap Ridho.

Kemudian pada malam pergantian tahun sebelumnya ribuan warga memadati Alun-alun Merdeka Ngawi meskipun sorenya sempat diguyur hujan. Berbagai hiburan digelar mulai konser musik band hingga lantunan lagu dangdut menambah suasana makin memanas. Dengan membludaknya pengunjung pada malam pergantian tahun tidak jarang pedagang kali lima disepanjang alun-alun mengaku kebanjiran rejeki.

“Alhamdulilah omzet penjualan terompet pada tahun ini lumayan meningkat daripada tahun sebelumnya meskipun terompet yang saya jual tidak laku semuanya,” jlentreh Sukimun, pedagang terompet dari Sragen. Selain itu di Pendopo Wedya Graha Kabupaten Ngawi juga di isi dengan hiburan klenengan dari kerawitan setempat.

Selanjutnya tepat pukul 24.00 WIB Bupati Ngawi, Ir Budi Sulistyono, langsung menuju depan pendopo untuk melihat pertunjukan kembang api sebagai pertanda memasuki tahun baru 2012. (pr)