media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 30 Januari 2012

Home > > DITUDUH AMBIL UANG IBUNYA, SISWI SMK COBA BUNUH DIRI

DITUDUH AMBIL UANG IBUNYA, SISWI SMK COBA BUNUH DIRI

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangTak terima dituduh mencuri uang 20 Ribu oleh ibunya sendiri, Gadis belia kelas I di salah satu SMK di Ngawi ini nekat mencoba mengakiri hidupnya dengan menegak cairan pembersih lantai (29/01). Beruntung, aksinya ini ketahuan dan segera dilarikan ke IGD Rsud dr. Soeroto Ngawi, sehingga nyawanya masih bisa diselamatkan.


Sebut saja, Ld pertama kali diketahui tergelepar didalam kamarnya sekitar pukul 18.00 wib oleh ibunya sendiri. Dengan mulut penuh busa dan tubuhnya yang mengejang langsung dilarikan ke Puskesmas Jogorogo oleh pihak keluarganya. Karena kondisi korban yang makin kritis akhirnya dilarikan ke IGD RSUD dr Soeroto Ngawi untuk mendapatkan pertolongan lanjutan oleh tim medis.

Anak pasangan Suripto (51 th) dan Parmi (48) berawal, saat ibunya Parmi menanyakan kepada korban apakah mengambil uang Rp 20 ribu didalam dompetnya. Menurut Parmi pada waktu sore tersebut dirinya kehilangan uang yang akan digunakan untuk berbelanja sayur. Akan tetapi, ketika ditanya tentang keberadaan uang yang dimaksud justru Ld marah-marah dengan mengancam kepada ibunya akan melakukan tindakan bunuh diri.

Setelah cekcok dengan ibunya tidak berselang lama Ld masuk kamar lalu menguncinya. Terang saja saat itulah Ld yang tidak terima atas tuduhan ibunya langsung meminum cairan pembersih lantai. “Memang ketika masuk kamar saya mendengar suara rintihan, kemudian langsung saya dobrak pintunya dan mendapati kondisi anak saya sudah seperti itu,” terang Suripto, bapak korban.

Mengetahui anak kandungnya sudah sekarat, Suripto dibantu beberapa orang kerabat dekatnya melarikan korban ke Puskesmas Jogorogo. “Menurut dokter puskesmas anak saya harus dibawa secepatnya ke IGD RSUD dr Soeroto Ngawi karena kondisinya makin memburuk,” tambah Suripto. Kemudian menurut keterangan dokter Indah Pitarti yang menangani korban di IGD, untuk mencegah menjalarnya racun ke berbagai organ tubuhnya tim medis langsung berusaha mengeluarkan cairan pembersih lantai yang didalam perutnya. “Untuk saat ini kondisi korban sudah mulai membaik, jika cairan tersebut tidak segera dikeluarkan akan mengancam jiwanya karena yang diminum ternyata cukup banyak,” tegas dr Indah Pitarti. (pr)



Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda