“Meskipun sarana maupun prasarana masih jauh dari kebutuhan maka alangkah lebih kita persiapkan mulai hari ini jadi terkait perlengkapan yang kurang harap dimaklumi badan ini baru terbentuk awal tahun,” ujar Eko Heru Cahyono, Kepala BPBD Ngawi saat mempersiapkan perlengkapan penanggulangan bencana dihalaman kantornya, Senin (16/1).
“Persiapan yang dilakukan pada kali ini mengingat daerah sekitarnya seperti Bojonegoro, Sragen dan Solo sudah terkena banjir maka apabila daerah Ngawi sewaktu-waktu banjir datang kita sudah siap,” jelasnya.
Untuk sekarang ini BPBD sesuai data perlengkapan yang ada meliputi kapal karet 3 unit, serta beberapa dos bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Propinsi Jawa Timur berupa helm pengaman.
Untuk mengatasi kekurangan peralatan penanggulangan bencana menurut Eko Heru Cahyono, pihaknya meminta bantuan ke daerah lain.
“Saat ini yang sangat kita butuhkan berupa pelampung, kapal karet dan mesin genset,” paparnya lagi. Dengan dilakukan beberapa persiapan yang dilakukan BPBD mengingat pengalaman bencana banjir paling parah yang terjadi pada tahun 2007, dimana sempat meminta bantuan kapal dari luar daerah yang ironisnya pada saat evakuasi korban sempat dijadikan bisnis.
Sedangkan untuk menghadapi bencana banjir pada tahun ini pihak BPBD sudah mempersiapkan 500 dos makanan siap saji seperti mie instant, bubur dan sarden.
Kemudian untuk pemetaan wilayah yang sering terkena dampak banjir setiap tahunya meliputi 10 kecamatan. Luasnya wilayah yang terkena dampak banjir setiap tahunya untuk Ngawi sendiri karena wilayahnya berada di sepanjang aliran Bengawan Solo.
Dan yang paling awal terkena dampak banjir ada di kecamatan Kwadungan karena secara geografis wilayah ini terletak pada titik terendah daripada wilayah Ngawi lainya.(pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda