media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 20 Februari 2012

Home > > Jenazah Sudarno, korban pembunuhan Nganjuk tiba dirumah duka

Jenazah Sudarno, korban pembunuhan Nganjuk tiba dirumah duka

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangSudarno (42), Satu dari dua warga asal Ngawi yang menjadi korban tewas, pembunuhan berantai di Nganjuk dengan tersangka utama Mujianto, hari ini tiba di rumah duka. tepatnya desa Sukowiyono, Kec. Padas Ngawi. Jenazah korban langsung dimakamkan di lokasi TPU setempat dan dihantar anak istri serta anggota keluarga lainnya.

Korban (Sudarno-Red), diduga menjadi salah satu dari lima korban tewas akibat ulah bengis Mujianto. Dapat dikabarkan, bahwa dua pekan silam korban ditemukan dalam keadaadaan lemas di Desa Sumber Kepuh Nganjuk. Korbanpun akhirnya meninggal dan dimakamkan di desa setempat.

Korban dikenal warga sebagai sosok yang pendiam. Pihak keluarga serta warga mengetahui Sudarno menjadi korban pembunuhan setelah pemberitaan Pembunuhan berantai yang dilakukan Mujianto ini gencar diberitakan di Televisi.

Sementara, korban meninggalkan seorang anak dan seorang istri ini, dalam proses hampir 9 hari akhirnya jenazahnya bisa di bawa pulang kekampung halaman. “Setahu saya, prosesnya Sembilan hari, baru bisa dibawa pulang.” Ujar Sasmilan tetangga korban.

Pembunuhan berantai yang terjadi di Warujayeng, Nganjuk membawa dua korban tewas warga Ngawi. Mujianto (24), tersangka utamama, adalah warga Jatikapur, Kecamatan Tarokan, Kediri. Pihak keluarga Tersangka sempat meminta ma'af bagi keluarga korban tewas maupun korban yang masih hidup. Sedangkan yang berwajib mengembangkan kasus ini, dan dipastikan kini bertambah satu lagi menjadi 16 korban, dengan rincian 5 korban tewas.(kun)

Berita Terkait



1 comments:

wawan dari tanah ratau Malaysia mengatakan...

Pembunuhan Nganjuk, sebuah peristiwa yang mengerikan dan semoga tak terulang lagi peristiwa semacam ini

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda