media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 22 Februari 2012

Home > > Pembunuhan Nganjuk : Makam Romadhon dibongkar

Pembunuhan Nganjuk : Makam Romadhon dibongkar

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangGuna kepentingan penyelidikan lebih lanjut penyebab tewasnya Romadhon, 55 th, warga Desa Widodaren, Kecamatan Widodaren-Ngawi, yang diduga menjadi salah satu korban tewas dari aksi pembunuhan berantai dengan tersangka utama Mujianto alias Gentong, akhirnya dibongkar oleh tim dokpol dari Polres Nganjuk untuk di outopsi, Rabu (22/2).

Proses pembongkaran kuburan Romadhon dimulai sekitar pukul 09.00 wib dengan ditonton ribuan masyarakat sekitar kuburan. Kematian Romadhon sendiri akibat meminum cairan obat tikus yang dilakukan Mujianto pada 07 Januari 2012 dirumah seorang warga di Desa Lohceret Nganjuk. Dan sesuai motifnya korban nekat diracun obat tikus lantaran Mujianto cemburu dengan korban sebelumnya. Mujianto yang mengaku berperan sebagai 'suami' dari pasangan gay Mr J di Berbek, Nganjuk, itu terus menjalani pemeriksaan intensif anggota Sat Reskrim Polres Nganjuk, agar kasus yang menjeratnya itu segera dilimpahkan ke kejaksaan hingga ke pengadilan.

Seperti yang diceritakan keluarga Korban, Romadhon saat itu berpamitan kepada istrinya Siti Fatimah, 50 th, untuk bepergian ke Madiun dengan alas an ada kepentingan yang harus diselesaikan. Pihak keluarga tidak tahu dengan sebenarnya yang dilakukan korban ditempat tujuan, tanpa diduga pihak keluarga mendapatkan kabar bahwa Korban Romadhan meninggal dunia di wilayah Lohceret Nganjuk setelah mendapatkan kabar dari Polsek Widodaren-Ngawi bersama Polsek Lohceret-Nganjuk. Setelah dikroscek mendasar informasi yang ada ternyata pihak keluarga cukup yakin ternyata Romadhon meninggal di Nganjuk dengan penyebab kematian saat itu akibat habis makan bakso.

Kemudian keluarga korban yang lainya seperti yang dikatakan Mohammad Nasir merasa shock dengan kabar yang beredar bahwa meninggalnya kakaknya dikarenakan mempunyai hubungan khusus dengan gay alias sesama jenis, dikarenakan kakaknya adalah seorang yang baik serta juga menjadi tokoh agama di kampungnya, Kakanya juga berprofesi sebagai Petugas Pembantu Pencatat Akte Nikah di KUA sini,” kata Mohamad Nasir. Selain itu pihak keluarga mengharapkan terhadap tersangka Mujianto untuk dihukum seberat-beratnya dan terkait pembongkaran kuburan Romadhon pihak keluarga sebetulnya tidak memperbolehkan. “Kalau bisa pelaku ini dihukum secara berat kalau bisa sampai hukuman mati, dan untuk proses pembongkaran kuburan sebenarnya tidak rela tetapi demi hukum dengan terpaksa memperbolehkan” urai Mohamad Nasir.

Pembunuhan berantai yang dilakukan gay, Mujianto ini dilakukan sejak September 2011 lalu di 16 tempat kejadian perkara (TKP) wilayah Nganjuk. Dari 16 lokasi kejadian itu, 5 orang meninggal dunia yakni A Yani (46) PNS Pemprov Jatim asal Situbondo, Romadhon (55) warga Desa Widodaren, Kecamatan Widodaren-Ngawi. Wiji Subekti tukang pijat asal Kediri. Dan 2 Mr X salah satunya teridentifikasi bernama Sudarno warga Padas, Ngawi. Jadi satu Mr X yang dimakamkan di TPU Watu Dandang, Prambon masih misterius. Sedangkan, 3 orang selamat dari maut racun tikus Mujianto dan sisanya masih dalam penyelidikan polisi. (pr)

Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda