“Saat melakukan pengeboran pada kedalaman 400 meter tiba-tiba saja muncul semburan air panas padahal target kedalaman pihak pengebor sumur sendir sekitar 600 meter,” terang Didik, warga Desa Tempuran, Sabtu (03/3).
Seketika itu menurut Didik proses pengeboran langsung dihentikan dengan alasan airnya sudah muncul.
Setelah kabar adanya sumber air panas yang mengalir secara terus menerus tanpa dibantu dengan mesin diesel ini membuat masyarakat lainya terutama dari luar daerah penasaran dengan mendatangi lokasi.
“Mereka pada umumnya datang dari Madiun, Ponorogo, Solo dan Sragen untuk mandi disemburan air panas tersebut yang katanya mereka bisa menyembuhkan berbagai penyakit seperti gatal-gatal,” imbuh Didik.
Dengan menyemburnya air panas pihak tertentu kemungkinan dari Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Kabupaten Ngawi sudah menguji kwalitas air yang keluar dan hasilnya sejauh ini baik untuk dikonsumsi atau keperluan lainya karena tidak mengandung zat berbahaya.
Meskipun air yang keluar dengan suhu panas lanjut Didik, sesuai programnya sebagai sarana air bersih saat ini dipakai oleh 2 RT atau kurang lebihnya ada 60 Kepala Keluarga (KK) disekitar lokasi sumur dengan disalurkan memakai pipa paralon.
“Kalau bisa untuk kedepanya sumber panas ini dikembangkan sebagai obyek wisata pemandian, dan yang pernah saya dengar dari pihak desa akan membuat kolam-kolam sebagai tempat berendam karena saat ini belum ada,” pungkas Didik. (pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda