Wanita paruh baya yang biasa di panggil Mbok Dji (58) ini mengaku , telah memulai usahnya sekitar tahub 1974 silam.
Bersama suaminya, Munadji (65) nekat pindah dari kampung halamannya Kediri dan mengontrak dibilangan perempatan Desa Ngrambe Ngawi. “Dulu kami berdua hanya menambal ban Truck, karena waktu itu roda dua belum sebanyak sekarang.” Terngang mbok Dji.
Pasangan yang dikaruniai 2 anak dan 2 cucu ini menambahkan bahwa dengan usaha yang ditekuninya kini membuahkan hasil.
Seiring waktu berjalan usahanya bertambah, seperti menerima bengkel mesin spesialis sepeda motor matic.
“Bapak yang menangani bengkel mesinnya, dan saya tetap membantu menambal ban.” Jelas mbok Dji, yang tak dapat dipungkiri, kini perekonomiannya meningkat, terbukti untuk ke dua anaknya telah dibuatkan rumah sendiri-sendiri serta memiliki sebuah kendaraan roda 4.
Nampaknya lewat sebuah kumpulan surat-surat Kartini yang terkenal dengan julukan Door Duisternis tot Lich , menjadi bukti bahwa wanita kini tak bisa dipandang sebelah mata.
Sebagai penghormatan atas jasanya sebagai pelopor kebangkitan perempuan, Presiden Soekarno menetapkan tanggal 21 April sebagai hari lahir Kartini dan sekaligus juga menetapkan Raden Adjeng Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional yang di peringati setiap tahun. Dan sekarang di kenal dengan Hari Kartini. (kun)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda