Arie Candra salah satu pelaku dari lima komplotan yang beraksi sekitar pukul 05.00 WIB berhasil dibekuk oleh satuan reserse kriminal Polres Ngawi di salah satu hotel dikawasan Sragen sementara keempat rekanya hingga saat ini masih menjadi buron pihak berwajib.
Menurut Suroso salah satu operator SPBU Mantingan menjelaskan pada sore itu didatangi sekelompok orang dengan mengendarai dua mobil yakni jenis Avansa dan Terios, sementara hanya mobil Terios yang dikenali oleh saksi yang bernopol H 8971 PM.
“Mereka mengaku sebagai anggota yang ditugaskan dari Polda Jawa Timur yang saat itu mengawasi penjualan di setiap SPBU menjelang kenaikan BBM yang direncanakan oleh pemerintah pada awal bulan ini,” terang Suroso. Lanjut Suroso, untuk meyakinkan mereka dari Polda Jawa Timur, seluruh komplotan berpura-pura mengawasi secara detail penjualan BBM yang dilakukan oleh para operator SPBU Mantingan.
“Kebetulan saat yang bersamaan ada pembeli memakai beberapa jerigen dan dilayani oleh operator SPBU disini, terus kata mereka pihak SPBU telah menyalahi aturan maka kalau tidak bisa memberi sejumlah uang maka SPBU akan ditutup,” beber Suroso.
Akhirnya mereka untuk menutup kasus penjualan BBM bersubsidi yang katanya telah menyalahi peraturan, pihak SPBU harus menyediakan uang sekitar Rp 3 juta. “Waktu itu yang bisa diberikan oleh SPBU hanya Rp 1.5 juta saja,” tambah Suroso.
Sementara keterangan dari Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Sukono mengatakan, penangkapan terhadap salah satu tersangka atas nama Arie Candra yang merupakan warga Sumedang-Jawa Barat setelah ada laporan dari SPBU Mantingan setelah adanya aksi penipuan tersebut.
"Dimana ada laporan dari SPBU Mantingan baru saja didatangi sekelompok orang dengan melakukan pemerasan sejumlah uang, tidak berselang lama anggota kami langsung melakukan pengejaran dan akhirnya berhasil mengamankan satu orang dari lima komplotan yang ada,” jelas AKP Sukono.
Tambah Kasatreskrim Polrse Ngawi, komplotan ini mengaku sebagai anggota BIN yang ditunjukkan melalui kartu identitas yang diduga buatan sendiri oleh tersangka untuk mengelabui para korbannya.
Kemudian mereka melakukan pemerasan dengan meminta sejumlah uang kepada pengelola SPBU dengan alasan pihak SPBU telah melakukan pelanggaran penjualan BBM bersubsidi. (pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda