Kematian Siti Hanifah yang begitu mendadak membuat kaget para teman satu sekolahnya begitu juga guru yang saat itu lagi mengerjakan UNAS di hari terakhir.
“Dia meninggal setelah sakit satu hari memang pada hari pertama itu Siti Hanifah mengeluhkan sakit pusing dan sakit disekujur tubuhnya ," terang Djarot Nugroho, Kepala Sekolah SMKN 1 Ngawi.
Ia menceritakan anak kedua dari pasangan Mustakim dan Pariyati dari Dusun Grojogan, Desa Kalang, Kecamatan Pitu berdasarkan laporan yang diterima dari pihak keluarga, Siti Hanifah memang sudah lama menderita sakit pusing dan kejang.
Bahkan orangtuanya sempat melarangnya untuk ikut ujian karena kondisinya yang lemah tetapi yang bersangkutan nekat mengikuti UNAS.
“Pada kondisi sebelumnya siswi ini memang punya keluhan penyakit, mungkin takut ketinggalan dari teman-temanya yang mengikuti UNAS jadi mungkin saja siswi ini memaksakan diri memang siswi yang meninggal ini cukup berprestasi serta mempunyai kedisiplinan cukup tinggi, padahal masih ada UNAS susulan bila kondisi peserta tidak memungkinkan,” tambah Djarot Nugroho.
Menurut teman sebangkunya, Nuning Sulistyawati, menceritakan Siti Hanifah mulai mengeluhkan sakit pusing setelah pulang dari Ponorogo saat mengikuti medical untuk keperluan syarat administrasi untuk bekerja di salah satu perusahaan di Malaysia mendasar program dari SMKN 1 Ngawi setiap akhir tahunya. karena terlalu semangatnya Siti Hanifah tetap bersikeras mengikuti ujian ke sekolah.
“Pada ujian dihari pertama itu saya menjemput korban, memang tiap hari berangkat dan pulangnya bersama saya dan dirinya mengeluhkan badanya lemas dan sakit disekujur tubuhnya pada saat mengerjakan soal Bahasa Indonesia, Hanifah(panggilan akrab Siti Hanifah-red)selalu menyandarkan kepalanya dibangku,” ungkap Nuning Sulistyawati.
Namun, setelah pulang dari sekolah kondisi Siti Hanifah justru memburuk kemudian oleh pihak keluarganya langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Setelah satu hari mendapatkan perawatan Siti Hanifah menghembuskan nafas terakhirnya. “Yang jelas Siti Hanifah orangnya baik dan selalu berprestasi, dirinya tidak pernah membolos,” lanjut Nuning Sulistyawati.
Sementara Gunadi Ash Chidiq, Kabid Dikmen Dinas Pendidikan Ngawi membenarkan kematian salah satu siswi dari SMKN 1 Ngawi.
“Kemarin petang dapat informasi siswi atas nama Siti Hanifah meninggal dunia di rumah sakit, dan kita tidak bisa menyalahkan siapa pun karena sudah takdir,” kata Gunadi Ash Chidiq. Atas kematian peserta UNAS tersebut tambah tambahnya, sebagai bahan evaluasi untuk tahun depan.
“Jadi kedepanya, terhadap peserta UNAS apabila mempunyai keluhan sangat diharapkan cepat memberikan informasi kepada sekolahan yang bersangkutan pada dasarnya apabila peserta ada halangan darurat maka dapat mengikuti UNAS susulan dan pihak Dinas Pendidikan Ngawi menyampaikan rasa duka cita sedalam-dalamnya atas kematian Siti Hanifah,” ungkapnya.
Sementara pada bagian lain ketika ditanya mengenai pelaksanaan UNAS di Kabupaten Ngawi, ia mengatakan pada umumnya masih berjalan dengan baik dan normal sampai hari terakhir. (pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda