Konon, bangunan yang didirikan oleh Van Den Bosch untuk menghadapi perlawanan serangan rakyat terhadap penjajah salah satunya pejuang dari Ngawi yang dipimpin Wirotani yang merupakan pengikut setia Pangeran Diponegoro. Namun, bangunan yang penuh histori tersebut hampir tidak tersentuh perawatan ataupun pemugaran sama sekali akibatnya tidak jarang dibeberapa bagian benteng mengalami rusak berat.
Dalam tiga tahun kedepan sesuai rencana pihak Pemkab Ngawi bakal dipugar yang diambilkan anggaran Rp 17 miliar dari APBD Pemprov Jatim dan pemerintah pusat.
“Sudah ada kesepakatan dengan berbagai pihak dan sekarang tinggal menunggu proses lelang,” terang Bupati Ngawi, Ir Budi Sulistyono.
Setelah proses lelang selesai maka pihak Pemprov Jatim dan pemerintah pusat akan menggelontorkan anggaran secara bertahap dalam kurun tiga tahun. Untuk tahun pertama dan kedua bakal digerojokan masing-masing 6 miliar, sedangkan pada proses finishing pada tahun ketiga bakal menerima anggaran 5 miliar. Akan tetapi dalam batas waktu tiga tahun proses renovasi selesai bilamana anggaranya masih kurang maka Pemkab Ngawi akan mengusulkan tambahan dana guna menuntaskan pemugaran.
Pada tahap awal renovasi difokuskan pada bagian bangunan yang mengalami tingkat kerusakanya parah. Dimana seperti yang terlihat saat ini, ada bagian bangunan yang termakan usia mengalami kelapukan demikian halnya ada sisi bangunan yang mau roboh. “Renovasi pada tahun pertama pasti kita arahkan ke bagian yang rusak berat jadi jangan sampai membahayakan,” kata Bupati Ngawi.
Meskipun Benteng Pendem bakal direnovasi besar-besaran akan tetapi tidak mengurangi keaslianya sendiri. Terkait sasaran pengunjung sendiri, Ir Budi Sulistyono tidak terlalu menjanjikan secara berlebihan. Menurutnya untuk sementara waktu memancing geliat wisata bagi masyarakat Ngawi dan sekitarnya. Akan tetapi kalau jumlah pengunjung mulai meningkat maka baru dibicarakan masalah provit sebagai pendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Ngawi. (pr)
3 comments:
Renovate doesn't mean change as original, should be follow up by make a museum for keeping all stuff related, process of renovate and history, though not only build but conservate too. Wish support with digital instruments too, or maybe for accurate info should make connection with Donald Tick, Nederland person who interest in Indonesia Kuno (search by google)as we ever made communication due Sadurangas palace in Tanah Grogot as he though we came there. Support information of famoust person from Ngawi search in wikipedia, finally hope not only building will be built but also the intangiable heritage such as campursari which is published by Poer and others. Some building ex Nederland such as Pegadaian, Sangkabala, house close to grave, and Pelem grave could be an altenative for redefinition of set up culture.Wish I could go there again, seem nice for taking photograph.
Mengenai perangko bernilai fantastis itu, tertera terbitan tahun 1864. Perangko itu memiliki cap pos Ngawi, Jawa Timur.
http://www.mediaindonesia.com/read/2012/06/14/326161/293/14/Wah-Perangko-Kuno-Indonesia-Dibanderol-Rp20-Miliar
How proud we're, my city stated on above article.
Due valid info. Please contact below email - Donald P. Tick, as Kepala Pusat Dokumentasi Sejarah2 Kerajaan di Indonesia (PUSAKA), Vlaardingen, The Netherlands. For confirmation Benteng Pendem Van Den Bosch.
pusaka.tick@tiscali.nl
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda