“Anak saya pertama kalinya diketahui mempunyai kelainan jantung tersebut memasuki umur dua tahun saat itu gejalanya sering mengalami kaget dan sesak nafas,” terang Sumiati, Kamis (24/5). Saat itu pihak kedua orang tua Elda tidak mengira kalau anaknya mengindap kelainan jantung, lama kelamaan fisik badan Elda makin melemah apalagi putri ketiganya tersebut seringkali mengalami sesak nafas serta gejala lainya juga nampak dengan kulit tubuh yang membiru.
Kemudian Elda langsung diperiksakan ke polindes setempat, hasil dari diagnosa sementara menyebutkan ada bagian jantungnya yang mengalami kelainan. Untuk meyakinkan penyakit jantung yang dialamai bocah lima tahun tersebut bidan polindes Desa Kawu,Titik Putikah, menyarankan untuk segera membawa Elda ke RSUD Dr Soeroto Ngawi ternyata hasil pemeriksaan dokter bahwa Elda mengalami Atresia Trikuspidalis.
“Selama ini hanya mendapatkan perawatan jalan dari pihak RSUD Dr Soeroto Ngawi dengan memberikan sejenis obat,” urai Sumiati. Dari hasil perawatan jalan sesuai kenyataan tidak ada perubahan sama sekali penyakit jantung yang diderita Elda. Kemudian lewat Program Keluarga Harapan (PKH) dari pusat, Elda Sulistyowati harus segera mendapatkan perawatan dengan cara operasi jantung di RSCM Jakarta.
Dengan mendapatkan kabar tersebut Elda Sulistyowati harus dibawa terlebih dahulu ke RSUD Dr Moewardi Solo pada akhir bulan April yang lalu untuk mendapatkan pemeriksaan radiologi, EKG dan ekokardiogram. Selanjutnya dengan hasil diagnosa tersebut sesuai rencana pada Minggu (27/5) akan dibawa ke RSCM Jakarta guna operasi pembedahan utama yang bisa dilakukan untuk memperbaiki transposisi arteri besar pada jantungnya.
Menurut Titik Putikah salah seorang bidan polindes Desa Kawu kalau penyakit yang dialami Elda tidak segera mendapatkan pertolongan bisa saja menyebabkan jiwanya tidak tertolong.
“Kasus atresia trikuspidalis kalau tidak segera ditangani dengan cara operasi pembedahan pada jantung bisa saja merenggut jiwa si penderita, karena asupan gisi maupun oksigen ke jantung terhambat lama kelamaan kondisi penderita pasti melemah,” ungkap Titik Putikah. (pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda