"Awalnya saya dan makan sayur nangka pemberian dari nenek saya demikian juga anak saya yang masih balita tersebut, tidak berselang lama ada rasa pusing dan langsung muntah dan sayur nangka tersebut didapat dari rumahnya Pak Kadri setelah nenek saya bekerja menanam padi disawahnya," terang Samsiati, Kamis (10/5).
Menurut Fajar suami dari Samsiati menerangkan dari ke empat anggota keluarganya yang dilarikan ke Puskesmas Sine baru satu orang yang diperbolehkan pulang untuk menjalani perawatan jalan. Sedangkan istri dan ibunya serta putranya Irfan Maulana (3 th) karena kondisinya masih mengkhawatirkan terpaksa belum diperbolehkan pulang oleh dokter yang merawatnya.
"Terasanya itu kalau ndak salah pada malamnya namun setelah sampai siang belum sembuh terpaksa kemarin pukul 11.00 WIB saya bawa kesini (Puskesmas Sine-red)," urai Fajar. Dengan peristiwa tersebut mendasar informasi yang ada tim gerak cepat dari Puskesmas Sine yang terdiri surveylence, P2P, perawat dan petugas sanitasi langsung meluncur ke Desa Hargosari untuk mengambil sample makanan yang dikonsumsi para warga yang keracunan.
Sementara dari pihak Puskesmas Sine sendiri saat dikonfirmasi media sesuai penjelasan Dr Yeni Suryani, sampai sejauh ini sebanyak 14 warga Desa Hargosari menjalani perawatan setelah diduga akibat keracunan makanan.
"Pada umunya mereka mengalami pusing dan mual-mual disertai muntah maka dengan demikian kita berikan edukasi agar mereka selalu banyak minum dan makan karena biasanya nafsu makanya jelas menurun drastis jadi jangan sampai terkena dehidrasi kembali dan memang ada beberapa pasien yang kita pantau karena menjadi titik waspada kita kalau mereka belum ada perkembangan yang membaik maka segera akan kita rujuk ," jelas Dr Yeni Suryani.
Kemudian terkait sample makanan dari rumahnya Kadri yang diduga menyebabkan warga mengalami keracunan saat itu juga langsung dikirim ke laboratorium di Surabaya. "Sampai sekarang belum diketahui zat apa yang terkandung dalam makanan tersebut," terangnya lagi.
Dengan adanya peristiwa yang cukup menggegerkan warga, pihak Polsek Sine langsung mengamankan beberapa makanan yang dianggap berbahaya. "Sehubungan dengan peristiwa tersebut kita sudah meminta keterangan dari Ny Kadri yang saat itu memasak sayur nangka dan terik, dan seperti keterangan yang bersangkutan cara memasaknya pun biasa biasa saja, namun kita tetap mengamankan barang bukti untuk kita periksakan di laboratorium untuk mengetahui zat yang terkandung," terang Kapolsek Sine, AKP Suwadji. (pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda