Mengingat pengelolaan yang dianggap kurang maksimal tersebut khususnya Kabupaten Ngawi untuk tahun ini mendapatkan Program Percepatan Sanitasi Pemukiman (PPSP). “Untuk Kabupaten Ngawi memang dipercaya oleh pusat untuk melaksanakan PPSP dari 12 daerah yang ada di Jawa Timur,” ungkap Mas Agoes Nirbito, Sekda Kabupaten Ngawi beberapa hari lalu.
Menurutnya, selama ini buruknya sanitasi karena lemahnya perencanaan awal yang kurang terpadu sehingga bisa saja terjadi tidak tepat sasaran apalagi kurangnya perhatian masyarakat terhadap perilaku hidup sehat.
“Agar bisa mencapai pada tujuanya dibutuhkan perencanaan sanitasi yang responsive dan berkelanjutan,” terangnya lagi. Adapun penyusunanya sendiri melalui Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) meliputi data harus aktual, berskala kabupaten dan menggabungkan bottom up dan top down.
Dengan demikian lanjut Mas Agoes Nirbito, manfaat SSK sendiri bagi daerah memiliki sanitasi yang bersifat tuntas tanpa tambal sulam serta dapat mengakomodasi program sanitasi lainya.
Secara spesifik PPSP harus segera direalisasikan mengingat untuk Kabupaten Ngawi sendiri merupakan bagian wilayah rawan banjir setiap tahunya. Namun sesuai data yang ada masalah buruknya sanitasi di Indonesia tidak terlepas dari penyediaan anggaran yang dianggap kurang.
Berdasarkan evaluasi mendasar perhitungan pembangunan sistim sanitasi idealnya dibutuhkan budget 6 triliun setiap tahunya, akan tetapi sesuai kenyataanya anggaran yang digelontorkan dari pusat hanya 600 miliar. (pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda