Menurut dr Endah Pitarti selaku tenaga medis menyebutkan korban mengalami dehidrasi yang cukup hebat akibatnya korban tergeletak lemas. “Korban mengalami overdosis obat yakni setelah minum bodrex dan sprite dan sekarang kondisinya sudah berangsur membaik,” ungkapnya.
Ditambahkan, korban nekat menegak obat yang mengandung paracetamol dengan dosis tinggi tersebut karena telah diputus cintanya dengan salah satu siswi SMK 1 Paron, akibatnya korban saat itu mengalami gangguan psikis yang cukup berat.
Sampai berita ini diturunkan kondisi korban berangsur-angsur pulih meskipun masih terlihat lemas. “Untungnya korban langsung dilarikan ke medis oleh keluarganya,” tambah dr Indah Pitarti. Korban yang diketahui warga Desa Semen, Kecamatan Paron diketahui melakukan percobaan bunuh setelah pintu kamarnya tertutup rapat.
Seperti penjelasan kedua orang tuanya Paimin dan Sri Ningsih, sepulang sekolah tiba-tiba korban langsung masuk kamar dengan wajah murung lalu menguncinya dari dalam. Melihat gelagat yang aneh dari Dianto, membuat kedua orang tuanya khawatir terjadi sesuatu. Tanpa pikir panjang Paimin dan Sri Ningsih menggedor pintu kamar anaknya karena tidak mendapat jawaban Paimin mendobrak pintu dan mendapati Dianto sudah tergolek lemas dalam keadaaan setengah sadar.
Mendapati hal yang tidak wajar membuat tangisan histeris dari ibunya Sri Ningsih. Kontan saja para tetangga dekatnya langsung membawa korban ke RSUD Dr Soeroto Ngawi untuk mendapatkan pertolongan medis. Sementara itu Paimin ayah korban mengaku syok atas tindakan yang dilakukan anaknya ini, dia tak mengetahui secara persis apa penyebabnya sehingga anaknya berbuat nekat. " Kalau permasalahan keluarga saya rasa tidak ada, karena kami komunikasinya baik baik saja selama ini, tapi sedikit kemungkinan anak saya punya pacar tapi tidak tahu sejauh mana hubungannya," terang Paimin ayah korban. (pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda