Para mahasiswa ini dalam orasinya serta yel-yel yang diteriakan mengkritik keberadaan legislative yang selama ini tidak mampu berbuat banyak terhadap nasib rakyat yang masih jauh dari keadilan.
Dengan demikian para mahasiswa PMII cabang Ngawi berharap keberadaan wakil rakyat dalam setiap mengemban amanahnya harus berorientasi pada nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dasar di Negara ini.
“Yang kita harapkan para wakil rakyat ini mampu mengimplementasikan nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam setiap tugasnya sebagai wakil rakyat, jadi nantinya mereka bisa mengawal kinerja birokrasi jauh dari korupsi,” terang Kozinul Anwar, Korlap PMII cabang Ngawi.
Dalam aksinya, para mahasiswa yang tergabung melalui wadah PMII ini juga mengajak kepada anggota DPRD Ngawi untuk menghafal Pancasila dan lagu Indonesia Raya. “Tujuan kita yang utama jangan sampai mereka sebagai wakil rakyat tidak faham apa yang terkandung dalam Pancasila,” tambah Kozinul Anwar.
Kemudian anggota DPRD melalui wakil ketuanya seperti Isnaini Widodo dan Bambang Setyo Armodo langsung menemui massa PMII untuk mendengarkan berbagai tuntutanya. Aksi PMII dalam orasinya menuntut terhadap organisasi masyarakat (ormas) yang bertentangan dengan Pancasila harus dibubarkan, secara bersama-sama mencegah masuknya faham radikalisme dan menuntut terhadap pemerintah daerah maupun pusat untuk menegakan keadilan sosial yang menyeluruh dengan memberantas kemiskinan dan menuntaskan kasus korupsi yang melibatkan para pejabat.
“Seperti yang terjadi di Ngawi saat ini terkait APBD nya hamper 73 persen dipakai untuk belanja dan gaji PNS, apakah itu dinamakan adil sedangkan rakyat yang lain masih membutuhkan,” beber Kozinul Anwar.
Selain itu menurutnya kebobrokan moral pejabat yang tidak menyiratkan nilai Pancasila terkait banyaknya yang terjebak kasus korupsi dengan penanganan yang masih tebang pilih menjadi pekerjaan rumah bagi legislative. “Peran sebagai legislative perlu ditingkatkan sebagai control birokrasi,” urainya lagi.
Selain menyorot kelakuan pejabat yang tersandung korupsi makin meningkat dalam tahun ini, PMII juga melihat secara perlahan nilai Pancasila mulai tergeser oleh globalisasi. Di sisi lain pluralitas belum mampu dikelola sebagai alat pemersatu bangsa, hal ini ditandai dengan pelanggaran HAM yang terus meningkat, konflik SARA dan terdegradasinya toleransi antar umat beragama.
Sementara pihak legislative sendiri dalam menanggapi aksi PMII, melalui Bambang Setyo Armodo menjelaskan sejak era reformasi digulirkan secara umum Indonesia dihadapkan langsung pada perubahan disemua aspek kehidupan terlebih Pancasila sebagai pedoman dasar Negara juga ikut tergerus nilai-nilainya.
“Dengan apa yang dilakukan para adik-adik PMII ini sebagai kilas balik kita sebagai wakil rakyat yang selalu mengedepankan kepentingan rakyat dan mengontrol laju roda birokrasi, “ ungkap legislator dari Partai Hanura ini. (pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda