Beberapa pihak menyesalkan keberadaan mereka (Anjal dan Gepeng-Red) yang terkesan dibiarkan pihak-pihak terkait. Hal ini terbukti, mereka bebas beroperasi ditempat –tempat strategis yang justru tak jauh dari kantor Pemkab setempat.
Ada dugaan, terutama keberadaan para gepeng di bawah umur tersebut dikoordinir oleh oknum tertentu yang mau ambil untung dari keringat mereka. Umumnya mereka mengaku dari daerah luar Ngawi seperti Nganjuk dan Sragen. "Mungkin mereka memanfaatkan momen tahunan ini” jelas narso yang kesehariannya buka lapak dibilangan alun-alun.
Sementara itu, Kasi Ops Satpol PP Kabupaten Ngawi, Peggy Yudo, mengatakan, jumlah gepeng di wilayah Ngawi secara umum pada bulan Ramadan ini mulai menunjukkan grafik penurunan, namun demikian pihaknya akan terus memantau keberadaanya dan akan melakukan penindakan.
“Kami dalam waktu dekat ini akan melakukan koordinasi dengan Polres Ngawi, untuk melakukan langkah langkah seandainya kita lakukan razia nanti,” ujarnya. Selain gepeng dan anjal, Peggy Yudo dan jajarannya tetap menggencarkan razia terhadap penyakit masyarakat lainya seperti para PSK dan tempat-tempat prostitusi terselubung. “Pokoknya kami konsisten dengan aturan yang ada sesuai perda,”tegasnya. (pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda