media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 27 Juli 2012

Home > > Jelang Agustusan: Tangisan Pilu Penjual Bendera Musiman

Jelang Agustusan: Tangisan Pilu Penjual Bendera Musiman

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |KOTA ™ Para pedagang musiman yang menjajakan bendera serta asesoris yang berbau kemerdekaan dalam rangka HUT RI Ke 67 kali ini mengalami nasib kurang beruntung. ternyata, hal ini akibat Jadwal karnaval di Ngawi maju pelaksanaannya, diperparah lagi belum adanya himbauan guna mengibarkan sang-saka, baik ditiap rumah maupun instansi.

Pedagang musiman bendera dan asesoris tampaknya pada musim ini harus gigit jari seperti yang diungkapkan Anang Hermawan, (31th), pedagang asal Garut-Jawa Barat yang biasa mangkal di Jalan Ahmad Yani, Ngawi, mengaku sepi pembeli pada tahun ini ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
Teriknya matahari di Kota Ngawi siang kemarin cukup menyengat. Seorang Bapak dengan satu anak ini nampak serius menatap barang daganganya yang terdiri puluhan bendera merah putih yang dijejer di pinggir jalan terlebih dalam benaknya keuntungan dari jualanya tersebut untuk dipakai memenuhi kebutuhan lebaran bersama keluarga di daerah asalnya.

Dagangan miliknya Anang seperti yang terlihat ada yang berbentuk bendera biasa, ada pula yang didesain berbentuk ketupat dengan belang merah-putih sebagai tanda akan bulan ramadhan “Ini untuk mengingatkan perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-67 ini dalam nuansa ramadhan,” ujar Anang Hermawan.

Akan tetapi kreasi yang dibuat Anang nampaknya tidak berpengaruh besar bagi penjualan barang dagangannya. Berbeda sekali dengan tahun-tahun sebelumnya, sekitar sebulan sebelumnya menjelang 17 Agustus, dirinya mengaku sudah merasakan banyaknya pembeli. Namun sekarang, perayaan hari paling bersejarah bagi Bangsa Indonesia itu belum memberikan dampak berarti bagi penjualannya. Bendera yang dijual masih minim peminat bahkan selama tiga hari terakhir barang daganganya sama sekali tidak laku.

Anang Hermawan yang sudah 3 tahun menjadi pedagang musiman bendera ini menduga, sepinya pembeli ini lantaran kegiatan atau lomba 17 Agustusan sudah dilaksanakan pada bulan sebelumnya. Berbagai rangkaian acara Agustusan yang bertepatan dengan bulan puasa di mana warga jelas tidak mungkin melaksanakan acara tersebut karena sedang menjalani puasa.

“Sangat bisa dimungkinkan factor masuk dalam bulan ramadhan inilah yang menjadi penyebabnya mungkin penyebabnya itu,” lirih Anang. Sepinya pedagang bendera merah putih dan asesorisnya tersebut juga di sikapi salah satu anggota DPRD Ngawi. Seperti yang di ungkapkan Agus Sulistiawan dari Partai Golkar ini, menurunya omzet pedagang bendera tidak lepas dari tergerusnya nilai nasionalisme masyarakat saat ini. “Jangankan untuk membeli bendera yang menjadi simbol dari bangsa kita, seperti makna Pancasila dan UUD 1945 saja mereka sudah melupakanya padahal tidak harus merogoh kocek,” ungkapnya. (pr)

Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda