Dari hasil pantauan dilapangan saat media melakukan survey dibeberapa pasar tradisional dan distributor sembako hasilnya stok mencukupi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi selama ramadan. Namun, meskipun demikian pihak berwenang seperti dinas dan perdagangan Kabupaten Ngawi sama sekali belum mengambil tindakan seperti operasi pasar.
”Seharusnya kalau sudah mendekati bulan ramadhan dan lebaran dinas terkait dengan hal ini langsung ambil sikap jangan menunggu terlebih dahulu terhadap kenaikan harga sembako,” ucap Suko Mulyono, salah satu pemerhati perekonomian dari Ngawi. Dengan penglamanya selama ini dia mengakui pengendalian bahan-bahan kebutuhan pokok sulit dilakukan.
Pihaknya hanya berharap, selama menjelang dan memasuki ramadhan masyarakat tidak perlu melakukan aksi borong terhadap beberapa bahan kebutuhan pokok sehingga dapat mendongkrak harga karena pasokannya sebenarnya mencukupi. Ketersediaan pasokan sembako dapat dilihat dari pedagang grosir yang menjelaskan tidak ada masalah dengan stok.
Sementara itu, pantauan beberapa kebutuhan pokok di pasar besar Ngawi, Beran dan pasar tradisional lainya harga sembako satu minggu sebelum bulan ramadhan menjukkan tren yang menaik. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan antara lain bawang putih, ayam potong, dan telur ayam ras.
Syueb, seorang pedagang bahan di pasar besar Ngawi mengatakan bawang putih naik Rp 3.000 per kg, dari Rp 8.000 per kg menjadi Rp11.000 per kg. Kenaikan yang cukup signifikan terjadi pada telur ayam ras. Awal pekan lalu, harga telur ayam ras cuma Rp15.000 per kg, namun meroket hingga Rp18.500 per kg. Harga ayam potong naik Rp 2.000 per kg, dari Rp 22.000 per kg meningkat menjadi Rp24.000 per kg. Kenaikan harga yang cukup tinggi terjadi pada harga telur ayam. Namun untuk harga beras, menurut dia masih stabil tidak ada kenaikan. “Stabilnya harga beras karena permintaan konsumen tidak ada kenaikan,” terangnya. (pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda