Kemudian dilanjutkan pada hari Rabu, (4/7), dilaksanakan proses kirab pusaka tombak Kyai Singkir dan Kyai Songgolangit selain itu pusaka Payung Tunggul Warono dan Tunggul Wulung.
Setelah sehari sebelumnya ke empat pusaka Kabupaten Ngawi yang usianya sudah ratusan tahun tersebut dijamas (dimandikan) serta disemayamkan di Desa Ngawi Purba, Kecamatan Ngawi Kota. Kemudian benda-benda pusaka di kirab menuju pendapa Wedya Graha Ngawi dengan mengendarai 5 kereta kencana yang dikawal 11 senapati dengan menunggangi kuda demikian juga tidak ketinggalan sekitar 2000 orang dari jajaran pegawai pemkab dengan mengayuh sepeda onthel antik.
Arak-arakan kirab pusaka menuju pendapa Wedya Graha diwarnai antusias ribuan warga berjubel di pinggir jalan sesuai rute kirab sendiri dimana mereka mengaku ingin melihat dari dekat momen penting lima tahunan tersebut.
Sekitar dua jam berikutnya selepas keberangkatan kirab pusaka yang dilepas oleh Lurah Ngawi Purba yang diserah terimakan ke sesepuh Ngawi, Suharno Ilham, sekitar pukul 10:00 wib rombongan kirab pusaka tiba di depan Pendapa Wedya Graha.
Setelah itu rombongan kirab pusaka langsung diterima oleh Bupati Ngawi, Ir Budi Sulistyono, Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar, serta jajaran SKPD serta unsur Muspida. Prosesi kirab pusaka kemudian dilanjutkan dengan penyerahan tombak pusaka Kyai Singkir dan Kyai Songgolangit serta kedua pusaka lainya oleh Suharno Ilham kepada Bupati Ngawi. Satu-persatu sebelum berakhirnya ritual tersebut para peserta kirab menunjukan kebolehan mereka dihadapan Bupati Ngawi dan tamu undangan lainnya. (ADV)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda