Dalam sepekan memasuki bulan ramadhan ini pada umumnya mereka mengaku dibanjiri pembeli dari berbagai daerah. Seperti yang dirasakan Ngadinah, 60 th, pedagang kembang di pasar tradisional Kerten-Paron, dirinya bisa meraup untung dua kali lipat. ‘’Biasanya hanya mampu menjual dengan nilai uang secara kotor setiap hari pasaran sekitar 40-50 ribu, tetapi sudah menjadi biasa setiap memasuki bulan puasa penjualanya bisa mencapai 200 ribu,’’ ungkap Ngadinah, Jum’at (20/7)
Dengan kenaikan omzet yang cukup signifikan cukuplah beralasan, kebiasaan yang sudah turun temurun dilakukan masyarakat muslim setiap memasuki bulan ramadhan dengan melakukan ziarah kubur terhadap keluarga besarnya yang sudah meninggal.
Selain itu suasana pedagang petasan mercon atau petasan mulai terlihat menjamur di beberapa sudut Kota Ngawi, pedagang petasan di kawasan alun-alun Merdeka mulai beroperasi sejak pekan lalu. Bahkan jam operasinya tak hanya malam hari, mereka (pedagang) juga berjualan siang hari. Kondisi yang tak jauh beda juga terlihat di kawasanJalan A.Yani.
Beberapa pedagang petasan menjajakan dagangannya dengan gerobak kecil serta satu buah bangku untuk menunggu pembeli. Tugiyo ,(25), salah seorang penjaja petasan di Jalan A.Yani mengaku sudah hampir seminggu berjualan dan belum pernah terjaring razia. “Mudah-mudahan saja sampai nanti tidak akan ada razia pedagang petasan,” kata pedagang asal Paron ini. (gim)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda