Sedangkan untuk perawatan jembatan hanya satu di jembatan Kendung di Desa Kendung, Kecamatan Kwadungan yang memakai anggaran Rp 1,5 miliar dari BK Propinsi Jawa Timur. “Untuk pemeliharaan berkala pada tahun ini sepanjang 45 kilometer sedangkan pemeliharaan rutinya ada 21,5 kilometer dan untuk normalisasi sekitar 23 kilometer terdiri diberbagai titik yang ada dan diprediksi bakal rampung pada akhir tahun ini,” terang Sudarno, kemarin (30/8).
Untuk pemeliharaan berkala lanjutnya, dialokasikan dari Dana Alokasi Keuangan (DAK) pusat sebesar Rp 9,5 miliar dan Bantuan Keuangan (BK) Propinsi Jawa Timur senilai Rp 13 miliar. Dana tersebut dipergunakan di 9 titik meliputi Jrubong-Paron 1km, Paron-Teguhan 2.5 km, Soco-Dadapan 2.3 km, Jogorogo-Ngrambe 4 km, Gelung-Ngale 2.3 km, Paras-Mbrangol 3.5 km, Blekok-Dawu 1.2 km, Kendung-Kwadungan 2.3 km, Gandri-Karangjati 2.5 km.
Jenis pemeliharaan rutin bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) APBD Kabupaten Ngawi tahun 2012 sebesar Rp 2,1 miliar terbagi atas 11 titik seperti Selo-Tawun 2 km, Padas-Tapen 4 km, Kedungprahu-Pangkur 2 km, Ploso-Tapen 5 km, Ploso-Kendung 2 km, Kendung-Pojok 1 km, Keras-Kayut 1 km, Jatigembol-Jogorogo 1 km, Sine-Winong 2 km, Sine-Wonosari 1 km dan untuk kota Ngawi ada di Jalan Imam Bonjol sepanjang 300 meter.
Sementara normalisasi jelas Sudarno, menggunakan anggaran dari DAU Rp 2,4 miliar terbagi 5 titik total panjangnya sekitar 25 km meliputi Mengger-Karanganyar 3 km, Jatimulyo-Sriwedari 3 km, Jatimulyo-Pandean 4 km, Mantingan-Ketanggung 14 km dan khusus dari Monumen Suryo ke Pelang Lor dengan sistem paving sepanjang 1.3 km.
Terkait isu yang berkembang tentang ketebalan lapisan aspal yang dinilai mengurangi standar ukuran. Sudarno langsung membantah, menurut pihaknya memang petunjuk teknis dari Bina Marga ketebalan lapisan aspal sekitar 9 cm terbagi atas Asphalt Treated Base (ATB) digunakan sebagai lapis pondasi atas konstruksi jalan dengan lalu lintas berat setebal 6 cm dan Hot Roller Sheet (HRS) yang digunakan sebagai lapis permukaan konstruksi jalan dengan lalu lintas sedang setebal 3 cm.
Akan tetapi menurutnya yang dikerjakan saat ini hanya bisa memenuhi ketebalan lapisan aspal 4 cm sampai 5 cm. “Kalau dipaksa sesuai standarnya maka dana yang ada tidak bakal cukup sedangkan untuk semua wilayah Ngawi ini jalanya perlu perawatan terlebih total panjang jalan di semua wilayah Ngawi ada 587 kilometer,” pungkas Sudarno. (pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda