“Ratusan personel kita tempatkan mulai kawasan RPH Banjaran Sine sampai di RPH Manyul, pada intinya kita mengamankan kobaran api agar tidak merembet ke kawasan hutan produksi pinus,” terang Johan Saputra, Kepala Administratur Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Lawu Ds, Selasa (25/9).
Lebih lanjut Johan Saputra yang memimpin langsung proses pemadaman api, bilamana kebakaran sampai menjalar ke hutan produksi pinus akan sulit di atasi. Selain pohon pinus tersebut mengandung getah yang mudah terbakar juga wilayahnya berada dekat dengan pemukiman warga. “Yang diharapkan bersama api cukup terisolir sampai disini saja jangan sampai merembet ke perkampungan,” urainya.
Selain medan yang cukup terjal dengan banyaknya jurang yang sulit dijangkau personel pemadam kebakaran, Johan Saputra menambahkan, pemadaman sendiri terhambat dua factor yakni karena keterjangkauan titik kebakaran cukup jauh dan kondisi hembusan angin begitu cepat.
Meski demikian kebakaran hutan Gunung Lawu sampai hari ketiga ini sudah berhasil ditekan tingkat kobaran apinya bahkan dibeberapa titik terlihat mati. “Sistem yang diterapkan untuk memadamkan api kita buat sekat bakar selebar 4 meter dan teknis bakar balik dengan jarak 50 meter minimalnya,” jelasnya lagi.
Akan tetapi para petugas gabungan ini yang ditempatkan di RPH Banjaran, RPH Ngetrep dan RPH Manyul diharapkan terus mewaspadai pergerakan api selanjutnya. “Tetap kita lakukan kewaspadaan, jika sewaktu-waktu kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu berdampak pada warga sekitar sini, kami akan secepatnya akan melakukan pantauan dan koordinasi dengan pihak Perhutani dan anggota TNI juga Polri untuk penanganan lebih lanjut," paparnya.
Pada pemadaman api di hari ketiga tersebut pihak Perum Perhutani Unit II Jawa Timur juga turun tangan dilapangan. Proses pemadaman api pada hutan Gunung Lawu meskipun kondisi kebakaranya cukup luas pada tahun ini, kata Ngakan Putu Adyana, selaku Kepala Biro Perlindungan Sumber Daya Hutan Perum Perhutani Unit II Jawa Timur harus dilakukan secara manual.
Hematnya, kalau pemadaman api dipaksakan dengan memakai pesawat terbang seperti daerah lainya maka akan berakibat fatal karena lereng sisi sebelah utara dari Gunung Lawu terdapat banyak cekunga . “Di wilayah utara Gunung Lawu ini kan pergerakan angin atau turbolensinya cukup hebat sehingga tidak memungkinkan pemadaman api lewat pesawat terbang,” bebernya. (pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda