Paket pekerjaan yang hingga kini masih menggantung serta rawan mengalami kemunduran progress diantaranya, Pekerjaan Penanaman Pohon Dan Tananaman, Pekerjaan Pemasangan Listrik Kawasan, Pekerjaan Paving Stone serta Pembangunan Drainase Kawasan.
Koordinator LSM Bhirawa Ngawi, Mukhson Hariyadi menjlentrehkan, bahwa seharusnya memang idealnya 4 paket tersebut di lelang belakangan. “Toh kalaupun paket itu dipaksakan dikerjakan sekarang apa nantinya yang terjadi. Contoh, untuk pekerjaan Paving Stone atau Penanaman Pohon dan Tanaman misalnya, kalau sekarang sudah action apa malah tidak akan rusak karena pembangunan fisik lainnya masih berjalan.” Jelasnya.
“Ini mekanisme pengaturan jadwal lelang yang kurang pas.” Jelas Mukhson. Ditambahkanya, Panitia lelang seharusnya dapat memilah mana yang harus dilelang duluan sehingga jalannya proyek GOR ini bisa sinkron. “Panitia Lelang harus bertanggungjawab bila dibelakang hari terjadi permasalahan dengan molornya pekerjaan empat paket itu.” Kata dia lagi.
Menanggapi permasalahan ini, pihak PU-BMCK Ngawi sebagai Leading Sektor, lewat Komite pembangunan GOR sekaligus sebagai PPK, Suprijadi, ketika ditemui beberapa waktu lalu menimpali permasalahan ini dengan kepala dingin. “Meski seabrek pekerjaan, namun saya yakin hal ini bisa berjalan lancar dan tentu selesai tepat waktu.“ Katanya.
“Saya kira harus ada pemahaman dulu terkait 4 paket tersebut. Contoh untuk pekerjaan paving stone, meski kondisi sekarang belum aktion dengan progress 0%, namun keadaan saat ini sedang penataan area dan tinggal menyetok barang. Karena bobot yang paling besar disini adalah pada Paving itu sendiri.” Pungkasnya. (kun)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda