Puluhan wartawan yang tergabung dari berbagai media cetak dan elektronik ini, membawa sejumlah poster berisi kecaman terhadap perwira menengah anggota TNI AU. Mereka menuntut terhadap Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono untuk memecat salah satu anggota TNI AU tersebut yang dianggap telah melecehkan kredibilitas insan pers.
“Kami tidak terima atas perlakuan yang sangat tidak manusiawi terhadap saudara kita, maka dalam hal ini selaku Panglima TNI harus bertanggung jawab,” teriak Heri Panca, Wartawan Metro TV. Tambah Heri Panca, dengan ulah anggota TNI di Riau tersebut sangat bertolak belakang dengan UU Pers No 44 Tahun 1999.
Puluhan wartawan dengan memulai aksinya sekitar pukul 09.00 WIB dengan berjalan kaki menuju Pos Timur Lanud Iswahyudi. Mengetahui akan didemo puluhan wartawan, pintu pos tersebut langsung ditutup oleh satuan POM AU. Guna membakar semangat dari aksi solidaritas wartawan ini, langsung di tandai dengan lagu mars Indonesia Raya dan disusul Padamu Negeri. Kemudian setelah melakukan orasi hujatan kekerasan terhadap wartawan, sebagai bentuk keprihatinan dengan ditambah aksi tabor bunga di atas ID Card dan kamera wartawan yang dikumpulkan.
Tidak berapa lama untuk meredamkan aksi demo wartawan dimuka pintu Pos Timur Lanud Iswahyudi, Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Iswahyudi, Mayor (Sus) Sutrisno, langsung menemui puluhan wartawan.
Ketika ditemui, puluhan wartawan menuntut jajaran TNI AU yang ada di Lanud Iswahyudi untuk meminta maaf atas aksi kekerasan terhadap wartawandi Pekanbaru. Janji Kapentak Lanud Iswahjudi, Mayor (Sus) Sutrisno, kepada puluhan wartawan dalam waktu dekat akan menyampaikan tuntutan wartawan se-eks Karesidenan Madiun ke Mabes TNI AU. Menurutnya, sangat prihatin yang dilakukan anggota TNI AU tersebut terhadap sejumlah wartawan di Riau. (pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda