Kabid pengawasan kesehatan Dinas Kehewanan dan Perikanan Pemkab Ngawi, dr Tri Wahyuningsih mengungkapkan, pemeriksaan terhadap hewan korban guna mengantisipasi secara dini bilamana ditemukan penyakit. Sehingga hewan korban seperti sapi maupun kambing yang dijual pedagang tersebut benar-benar terbebas sejumlah penyakit yang dikhawatirkan masyarakat.
"Pemeriksaan terhadap sapi maupun kambing ini akan terus kita lakukan sampai H-1 di Rumah Pemotongan Hewan (RPH), bahkan setelah hewan dipotong pun kita juga akan melakukan pemeriksaan kembali," kata dr Tri saat ditemui di sela pemeriksaan hewan di pasar hewan Desa Kandangan, Kecamatan Ngawi Kota, Jum’at (19/10).
Dalam rangkaian sidak kesejumlah pasar hewan ini tambah dr Tri, Dinas Kehewanan dan Perikanan Pemkab Ngawi sedikitnya mengerahkan 20 orang petugas yang tersebar di sejumlah titik. Selain petugas dari Dinas Kehewanan, Pemkab Ngawi juga menerjunkan beberapa dokter-dokter muda guna mempercepat pemeriksaan kesehatan hewan korban apalagi perayaan Idhul Adha tinggal sepekan lagi.
Terkait hasil pemeriksaan sendiri, dr Tri mengakui jika sejauh ini hasilnya cukup baik. "Secara umum, seluruh hewan dalam keadaan sehat, meskipun demikian kita jangan sampai kecolongan pasokan hewan korban dari luar daerah Ngawi,” terang dr Tri. Terkait pengawasan ketat datangnya hewan dari wilayah sekitarnya seperti Sragen, Blora dan Madiun karena selama ini pasar hewan di Ngawi merupakan kategori pasar bebas.
Dengan demikian Dinas Kehewanan dan Peternakan Pemkab Ngawi menempatkan petugas tambahan di pos dinas kehewanan dan perikanan di perbatasan di Kecamatan Mantingan hal ini untuk mengantasipasi hal-hal yang tidak diinginkan sepertihalnya penyebaran penyakit antrax. (pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda