“Kalau kita pahami bersama dalam renovasi tempat tersebut jangan sampai pohon disekitarnya di tebang meskipun dengan alasan untuk mempermudah pengerjaan fisik,” terang Junaidi, warga Kota Ngawi, Rabu (3/10).
Dirinya juga menilai, selama ini penataan Alun-alun Merdeka tidak melalui perencanaan secara sistematis. Sudah hampir tiga tahun lamanya yang disentuh cuma sektor timur saja sedangkan di sektor barat malah terlihat terbengkalai seperti tembok pembatas di selatan Alun-alun dibiarkan roboh begitu saja.
Hanya trotoar sepanjang jalan protokol yang mengelilingi Alun-alun Merdeka kini disulap dengan pemasangan keramik yang sebelumnya batako. “Dan renovasi yang berjalan saat ini tidak ada artinya kalau seenaknya pohon yang ada disekitarnya ditebang begitu saja,” urai Junaidi lagi.
Kemudian anggota Komis I DPRD Ngawi, Agus Wiyono, angkat bicara menurutnya, penggarapan sarana dan prasarana Alun-alun Merdeka selama ini terkesan tidak maksimal. Sebabnya, renovasi yang terus dikerjakan pihak Pemkab Ngawi secara bertahap akan mempengaruhi kwalitas bangunan sendiri. (pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda