“Sebetulnya kita sudah berulang kali meluncurkan proposal ke BNPB sana tapi kenyataanya sampai sekarang belum juga nongol realisasinya,” terang Eko Heru Tjahjono, Kepala BPBD Kabupaten Ngawi.
Dengan demikian minimnya peralatan yang dibutuhkan sangat berpengaruh terhadap kinerja BPBD sendiri. “Seperti alat pemadam kebakaran itu juga kurang, helm maupun jaketnya juga belum standarnya,” keluh Eko Heru Tjahjono.
Minimnya peralatan penanggulangan bencana tersebut juga dirasakan para petugas Pemadam Kebakaran (PMK). Ketika melakukan pemadaman kebakaran terhadap 18 kios di Walikukun, Kecamatan Widodaren-Ngawi sempat diwarnai insiden kecil.
Sewaktu melakukan pengisian ulang mobil tangki, salah satu mesin diesel yang dipergunakan untuk menyedot air secara tidak terduga mengalami kemacetan.
“Sebetulnya kita sudah melakukan tugas secara maksimal untuk melakukan pemadam itu namun karena diesel macet yaa agak terlambat,” terang Kukuh, salah satu petugas PMK Kabupaten Ngawi.
Sementara menyangkut pendanaan paska bencana seperti yang dijelaskan Bupati Ngawi, Ir Budi Sulistyono, beberapa waktu lalu hanya diambilkan dari dana taktis dan itupun jumlahnya sangat terbatas. (pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda