Peristiwa cukup tragis tersebut kali pertama diketahui oleh neneknya sendiri Kasinah (75) sekitar pukul 21.00 WIB, Rabu (14/11) Tepat malam satu Syuro 1434 H . Saat itu sang nenek hendak membangunkan korban yang tidur didalam kamar ketika salah satu temanya ingin mengambil charge handphone tertinggal dirumahnya.
Tanpa diduga ketika dipanggil berulangkali Desi Monikasari tidak memberikan jawaban, setelah didekati ternyata korban sudah terbujur kaku tanpa nyawa. Sontak, melihat kondisi cucunya tersebut Kasinah langsung menangis histeris.
“Ketika mendengar tangisan Mbah Kasinah saya langsung lari untuk melihat dari dekat apa yang terjadi, ternyata Desi sudah meninggal dengan kondisi badanya dingin,” terang Efendi salah satu saksi malam itu.
Dengan dibantu warga lainya yakni Suwaji dan Suwono, korban hendak dibawa ke Puskesmas Ngrambe namun nyawa korban sudah tidak tertolong lagi. Karena kematian Desi Monikasari menimbulkan tanda tanya dengan diketemukan segelas kopi yang tidak jauh dari jasad korban.
Setelah diperiksa ternyata kopi tersebut sudah dicampur dengan racun potas, terlebih juga ditemukan sisa-sisa butiran racun potas yang ditaruh dibawah telapak meja kamar korban. “Tadi siang cucu saya memang pesan kepada saya jangan minum kopi yang ada digelas itu,” kata Kasinah.
Karena tidak menaruh kecurigaan, Kasinah mengaku membiarkan begitu saja ucapan yang baru saja dilontarkan cucunya itu terlebih tidak ada firasat apapun sebelumnya. Malam itu juga warga sekitar langsung menghubungi Polsek Ngrambe guna menindak lanjuti temuan tersebut.
Tidak berselang lama petugas dari Polsek Ngrambe, tim identifikasi Polres Ngawi dan tim medis dari RSUD. Dr Soeroto mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kemudian jasad Desi Monikasari diperiksa, ternyata benar mendasar temuan medis, korban meninggal akibat racun potas yang diminumnya setelah dicampurkan kedalam kopi.
Karena keluarga korban sudah terima dengan penyebab kematianya maka jasad korban tidak jadi di visum di RSUD.Dr.Soeroto Ngawi. Sementara menurut keterangan teman dekat korban yakni Arin mengatakan siang sebelumnya korban beli racun potash di salah satu toko di Ngrambe. Ketika ditanya oleh Arin untuk apa beli racun potas, korban hanya menjawab secara singkat bahwa barang yang baru saja dibelinya merupakan titipan dari temanya.
“Selain itu korban sebelumnya mengirimkan beberapa pesan lewat SMS melalui HP kepada teman-teman yang katanya ingin pamit bunuh diri,” ujar Arin, sambil menambahkan bahaw korban ingin menyusul ibu dan kakaknya yang telah meninggal, juga korban merasa bapaknya tak lagi sayang padanya karena ingin menikah lagi.
“Ketika teman-teman tadi disini korban hanya pesan mau tidur dulu sehingga saya dan lainya pamit pulang, tahu-tahu kok dia bunuh diri,” beber Arin. Kemudian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut pihak kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti seperti sisa-sisa racun potas, HP dan gelas berisi kopi yang dicampur racun potas. (pr)
2 comments:
semoga kejadian ini tidak terulang lagi dan sebagai pelajaran. sayangilah orang yang telah mencintai kita sebelum mencintai orang lain
Patut disayangkan kejadian ini,sesungguhnya di Sekolahan, di rumah bahkan di tempat Ibadah pun kita selalu di ingatkan agar selalu berfikir secara sehat sebelum melakukan tindakan konyol.Semoga saja hal ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua khususnya generasi muda. Agar selalu berfikir Positif karena apapun masalah yang di hadapi dapat di selesaikan dengan baik tanpa harus mengorbankan diri.(by Solo).
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda