media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 30 September 2012

Kemarau Panjang, Ribuan Umat Muslim Ngawi Gelar Shalat Istisqa

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |BERAN™ Ribuan umat Muslim menggelar Shalat Istisqa di areal persawahan Desa Beran, Kec. Ngawi Kota (30/9). Shalat minta hujan ini dimulai sekitar pukul 09.00 WIB. Meskipun cuaca panas menyengat, ribuan jemaah terlihat khusuk dengan Imam KH.Muhamadi Yassin serta Khatib KH.Muhamad Mubaroq.

Salat Istiqa ini dilaksanakan akibat kemarau yang berkepanjangan kurang lebih 6 bulan. Dampaknya sudah terasa terhadap kehidupan masyarakat Ngawi, yaitu kekeringa melanda tidak kurang 9 kecamatan. Di wilayah ini selain gagal panen juga kelangkaan air bersih meskipun secara berkala pihak BPBD Kabupaten Ngawi telah menyuplai air bersih namun karena kekeringan terus meluas maka ketersediaan armada pengangkut air menjadi kendala.

Selain itu, sebagian besar hutan dilereng Gunung Lawu dalam sepekan ini mengalami kebakaran cukup hebat lagi sejak tahun 2003 lalu. Salat dilaksanakan dua rakaat ini, dengan rakaat pertama diiringi tujuh kali takbir, kemudian rakaat kedua lima kali takbir sebelum membaca surat Alfatihah. Selanjutnya diisi Khotbah oleh KH.Muhamad Mubaroq yang merupakan sesepuh ulama NU dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT agar segera diturunkan hujan. Dalam khotbahnya, mengajak manusia untuk lebih berserah diri serta tidak saling bermusuhan dan jika terlanjur berbuat maksiat segera bertobat.

Selain itu dalam khotbahnya KH.Muhamad Mubaroq juga mengisahkan sejarah pada masa Nabi Musa yang dilanda krisis pangan dampak dari kekeringan cukup parah. Kemudian Nabi Musa mengajak pengikutnya untuk melaksanakan salat Istisqa di lapangan terbuka dengan pakaian sederhana. Namun sholat Istiqo yang dilaksanakan tiga hari berturut-turut tersebut tak setetes pun hujan turun.

Padahal kaumnya sangat khusuk dan sudah bersungguh-sungguh melakukan ibadah. Namun, di antara jemaah ada yang berbuat maksiat sehingga perbuatan yang dilakukan kaum Nabi Musa saat itu sia-sia. Setelah mengetahui hal tersebut, kaumnya yang melakukan maksiat langsung memohon kepada Allah untuk diampunkan dosanya dan berjanji bertobat sambil mencucurkan air mata. Tidak lama kemudian hujan turun dengan sendirinya dan membasahi semua kehidupan di muka bumi.

Usai shalat dan berdoa yang juga dihadiri Bupati Ngawi Ir.H.Budi Sulistyono serta wakilnya Ony Anwar Harsono dan sejumlah pejabat lainnya, ribuan jamaah terlihat akrab dengan saling bersalaman dan berpelukan sesamanya. Menurut Afifudin Qo’ir salah satu panitia sholat Istiqa, selain di ikuti 2 ribu jemaah yang terdiri dari masyarakat dan pelajar juga berbagai jenis hewan ternak dilibatkan dalam sholat kali ini. “Sebagai pertanda bahwa saat ini kita semua dan binatang sudah merasakan dampak kemarau panjang sehingga dengan sholat istiqa maka senantiasa Allah SWT akan mendengarkan tangisan kita semua sehingga secepatnya diturunkan hujan,” ungkapnya. (pr)

Sabtu, 29 September 2012

Proyek GOR Ngawi Bentuk Pembodohan Publik...?

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Setidaknya 13 kontraktor yang kebagian Kue proyek gedung olahraga (GOR) yang menempati eks terminal lama, terkesan enggan memasang papan nama proyek sebagai bentuk transparansi publik, yang sebetulnya juga dianggarankan dari pemerintah. Parahnya, pihak Satker terkait yang menangani mega proyek ini juga terkesan diam saja.

Kenyataan tersebut sudah terjadi selama satu bulan ini setelah GOR tersebut mulai di bangun, sehingga engganya tidak memasang papan nama bisa di kategorikan melanggar Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa serta Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).

Koordinator LSM Bhirawa Ngawi, Mukhson Hariyadi, menilai GOR yang dibangun dengan uang rakyat senilai Rp 11,5 miliar akan rawan kebocoran bilamana semua elemen dalam hal ini masyarakat tidak mengetahui. “Apalagi GOR itu sudah di pecah menjadi 13 item pengerjaan, kalau saja masyarakat tidak mengetahui bisa dianggap proyek siluman,” tegas Mukhson Hariyadi, Sabtu (29/9).

Bahkan, wajibnya bagi ke tiga belas kontraktor tersebut untuk memasang papan proyek juga dimuat dalam prosedur kontrak proyek tersebut dan mengacu pada peraturan yang berlaku. Memang saat ini meski anggaran untuk GOR bujetnya turun separuh dari awalnya sekitar Rp 23 miliar yang di ajukan Pemkab Ngawi bukan berati realisasinya harus di samarkan.

Memang sejumlah pengembang banyak yang tidak menghiraukan untuk memasang papan proyek. Sejumlah pengembang itu juga telah mendapat teguran. “Saya pernah memasang sendiri papan proyek dilokasi sekolah yang direhab, lantaran pengembangnya malas untuk memasang, “tandasnya. Mukhson Hariyadi, selama ini dirinya berpendapat, proyek yang dikerjakan tanpa memasang papan informasi merupakan terindikasi kontraktor nakal. “Hal itu namanya ada sesuatu yang di tutup tutupi, bayangkan berapa sih harganya papan nama itu,” urainya.

Pihaknya mengharapkan agar dinas terkait bisa memberikan sanksi yang tegas kepada kontraktor yang nakal, apalagi nantinya himbauan yang diberikan seolah tidak mendapatkan respon baik dari para pengembang bisa diperkarakan. “Soalnya, memasang informasi papan proyek yang diperuntukan buat khalayak umum merupakan kewajiban hukum sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan public,” bebernya lagi.

Kemudian selaku koordinator LSM Bhirawa Ngawi, Mukhson Hariyadi, menilai semua proyek yang menyangkut GOR yang terbagi 13 item pekerjaan kalau tidak dijelaskan berapa nilainya pasti akan berbuntut panjang. Muhkson menambahkan, pemerintah harus bisa lebih transparan apalagi ini memiliki dasar hukumnya. Jika tranparansi dilakukan juga pemerintah tidak akan dirugikan jika pembangunan yang dilakukan sesuai dengan prosedur, kecuali jika bangunan itu disinyalir terjadinya pelanggaran. (pr/Kun)

Jumat, 28 September 2012

APBD 2012 Terkuras Rp 1,2 Miliar Untuk Pengadaan Mobdin Dewan

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Sekretariat DPRD Ngawi nekat belanjakan 4 unit mobil dinas (Mobdin) jenis micro bus Isuzu Elf untuk ke empat komisi di DPRD Kabupaten Ngawi dengan mengeruk dana dari APBD. Sekretaris DPRD Kabupaten Ngawi, Sugeng, saat dikonfirmasi via telepon membenarkan akan hal tersebut yang sekarang tendernya sedang dilaksanakan lewat LPSE.

Namun hingga sekarang plot harga mobdin tersebut, lanjut Sugeng, belum diketahui sama sekali karena mekanismenya telah diserahkan sepenuhnya ke panitia lelang. Seperti informasi sebelumnya, selama ini mobdin yang dimiliki kesekretariatan DPRD Kabupaten Ngawi totalnya tidak kurang berjumlah 28 kendaraan.

Namun yang menjadi pertanyaan hingga sekarang ini dengan jumlah kendaraan yang dimiliki DPRD Kabupaten Ngawi sebanyak itu ternyata belum mampu untuk mengadopsi kepentingan didalamya. Buktinya, meskipun kondisi APBD Kabupaten Ngawi untuk tahun 2012 boleh dibilang masa kritis namun pihak secretariat DPRD sendiri justru menganggarkan mobdin baru senilai Rp 1.279.800.000.00.

Selain itu Sugeng juga menjelaskan, pengadaan empat mobdin baru nantinya langsung di atas namakan kesekretariatan DPRD meskipun pada prakteknya untuk inventaris komisi yang ada. “Sebetulnya untuk operasional komisi tapi nantinya untuk operasional pyur secretariat, karena kalau atas nama komisi tidak dibenarkan oleh BPK,” urainya lagi.

Meskipun demikian, harga masing-masing mobdin kata Sugeng mengikuti harga yang ditetapkan pemerintah. “Sebetulnya anggaran untuk mobdin telah ditetapkan sebelum PAK APBD 2012 sebesar satu miliar tapi belum cukup,” beber Sugeng. Tambahnya lagi, karena dana Rp 1 miliar tersebut tidak bisa diserap dengan akumulasi harga mobdin per unitnya Rp 250 juta belum cukup akhirnya ditetapkan lagi lewat PAK APBD 2012 dengan kisaran harga masing-masing unit mobdin seharga Rp 300 juta lebih. “Dan saat ini sudah memasuki tahap ke tiga pelelangan di LPSE,’” pungkasnya. (pr)

Kamis, 27 September 2012

Ratusan Warga Kenongorejo Padati Gedung PN Ngawi

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Dengan menumpang 8 Truk, ratusan warga Desa Kenongorejo, Kec. Brigin padati gedung Pengadilan Negeri (PN) Ngawi(27/9). Mereka sengaja datang guna memberi dukungan moral terhadap panitia pilkades yang digugat secara perdata oleh Lisminah (46), lantaran dinyatakan tak lolos menjadi calon peserta pilkades pada bulan Juni silam.

Menurut ketua panitia pilkades, Taslin, (46), dirinya beserta 25 anggota panitia pilkades lainya di gugat Lisminah secara perdata di PN Ngawi sebesar Rp 500 juta. “Lisminah ini yang jelas tidak memenuhi syarat pada waktu verifikasi menjadi salah satu calon kepala desa karena domisilinya di Desa Kenongorejo kurang dari ketentuan yakni minimalnya harus satu tahun,” terang Taslin.

Tambahnya, pihak panitia pilkades tidak berani menerima pencalonan penggugat lantaran dalam Perda Kabupaten Ngawi No. 9 Tahun 2006 pasal 7 huru f, menerangkan untuk bisa menjadi calon kepala desa adalah penduduk yang bertempat tinggal tetap dan terdaftar sebagai penduduk desa secara berturut-turut minimalnya satu tahun terlebih dahulu.

“Padahal penggugat masuk di Desa Kenongorejo ini tanggal 31 Maret 2012, sedangkan pendaftaran pilkades sendiri tanggal 2 April 2012 sehingga kita selaku panitia pilkades tidak meloloskan pencalonanya,” bebernya. Selain itu Taslin juga mengatakan,

punya bukti-bukti terkait dokumen penggugat dengan memperlihatkan Kartu Keluarga (KK) salah satunya tercatat nama Lisminah yang baru dikeluarkan di Desa Kenongorejo pada tanggal 2 April 2012 dan sebelumnya penggugat ini juga tercatat di Kabupaten Tangerang mendasar KK yang ada.

Pada pilkades 7 Juni 2012 lalu yang diloloskan dalam verifikasi calon kepala desa ada empat orang yakni Purwanto, Hari Santoso, Marjati dan Suwarno. Dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 4257 pemilih dan dimenangkan oleh Marjati dengan nomor urut 3 memperoleh 1540 suara.

“Karena kami semua menjalankan aturan hukum sesuai Perbub dan Perda sehingga kami optimis akan menang dalam perkara ini, kalaupun nantinya kami menang tidak akan membalas apapun terhadap penggugat,” urai Taslin lagi. Sedangkan Kepala Desa Kenongorejo terpilih yakni Marjati yang sudah dilantik pada 13 Juni 2012 lalu menjelaskan sebetulnya sidang gugatan Lisminah yang tidak mendasar prosedur tersebut sangat mengganggu terhadap birokrasi desanya.

“Karena tergugat dalam hali ini panitia pilkades yang sebagian besar adalah perangkat desa maka sangat mengganggu pelayanan terhadap masyarakat, karena panitia pilkades terus di usik di persidangan ini padahal laju pemerintahan desa sudah normal, terus kapan kita melayani masyarakat,” ungkap Marjati.

Kemudian pada persidangan perdata di PN Ngawi tersebut dengan Hakim ketua Maulana SH dan dua anggotanya Wahyuni P,SH dan Rusti CR,SH situasinya sempat memanas. Dimana ratusan warga Kenongorejo yang mendukung moral terhadap panitia pilkades selaku tergugat sempat menghujani kata-kata caci maki terhadap kuasa hukum penggugat yakni Slamet Wibisono,SH. Akhirnya sidang perdata yang dilaksanakan secara terbuka ini di tunda satu minggu kemudian guna tergugat untuk melengkapi dokumen asli yang dibutuhkan. (pr)

Rabu, 26 September 2012

Tanah SDN Kletekan III Bakal Berujung Sengketa

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |JOGOROGO™ Tanah seluas ±5 are yang di atasnya telah berdiri gedung SDN Kletekan III sejak 1978, kini bakal kesandung masalah terkait hak kepemilikan tanah. Sebut saja Suyatno (65), waraga Desa Kletekan, Kec. Jogorogo mengaku sebagai pemilik sah atas tanah, mendasar bukti-bukti yang ada seperti SPPT, Petok dan Leter C yang tercatat di buku desa.

Merasa benar, Suyatno menggugat Dinas Pendidikan Ngawi untuk segera menyerahkan kembali tanah yang di yakini masih miliknya. Akhirnya pihak Komisi I DPRD Ngawi segera ikut cawe-cawe dengan melakukan hearing yang melibatkan Suyatno, Diknas Ngawi, Camat Jogorogo dan Kepala Desa setempat(25/9).

“Kita melibatkan penggugat, pengguna, Diknas dan camat setempat untuk mempelajari sejauh mana masalah ini bisa timbul,” terang Maryoto, Ketua Komisi I DPRD Ngawi. Dalam penanganan kasus kepemilikan tanah SDN Kletekan III, Maryoto, mengungkapkan, pihaknya ekstra hati-hati agar hasilnya tidak merugikan pihak tertentu.

Apalagi lanjut Maryoto, tanah yang di sengketakan itu sudah di bangun untuk sekolah dasar sejak 1978 lalu sehingga perlu adanya klarifikasi serta penelusuran dokumen yang ada. Meskipun demikian, hemat legislator dari PKS menyebutkan sengketa tanah yang mulai di klaim Suyatno mulai setahun lalu sebenarnya bisa diselesaikan di tingkat desa.

Untuk sementara hasil hearing kemarin diserahkan ke Camat Jogorogo untuk memediasi permasalahan antara Suyatno dengan Diknas Ngawi. Kemudian Kepala Bidang Pendidikan Dasar Diknas Ngawi, Sakri, membenarkan kalau permasalahan tersebut bakal di fasilitasi Camat Jogorogo dalam menyelesaikan sengketanya.

Sementara menurut Suyatno, dirinya menuntut tanah tersebut tidak ngawur akan tetapi melalui mekanisme dan di dukung dokumen asli yang saat ini di tanganya. “Tanah itu jelas milik bapak saya yakni Iro Sentono dan waktu mulai dibangun SD tanpa disertai dokumen yang ada,” ungkap Suyatno. Terlebih hingga sekarang ini SPPT tanah SDN Kletekan III masih atas nama Iro Sentono. (pr)


Selasa, 25 September 2012

Terjunkan 525 Personel Gabungan Jinakan Kebakaran Hutan Gunung Lawu

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Sedikitnya 525 personel dikerahkan guna menjinakkan kobaran api yang membakar kawasan hutan Gunung Lawu sejak Sabtu kemarin (22/9). Personel gabungan ini terdiri dari petugas Perum Perhutani, LMDH, dan masyarakat pinggiran hutan. Mereka lebih difokuskan untuk mengamankan kawasan hutan lindung setempat dari jilatan api.

“Ratusan personel kita tempatkan mulai kawasan RPH Banjaran Sine sampai di RPH Manyul, pada intinya kita mengamankan kobaran api agar tidak merembet ke kawasan hutan produksi pinus,” terang Johan Saputra, Kepala Administratur Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Lawu Ds, Selasa (25/9).

Lebih lanjut Johan Saputra yang memimpin langsung proses pemadaman api, bilamana kebakaran sampai menjalar ke hutan produksi pinus akan sulit di atasi. Selain pohon pinus tersebut mengandung getah yang mudah terbakar juga wilayahnya berada dekat dengan pemukiman warga. “Yang diharapkan bersama api cukup terisolir sampai disini saja jangan sampai merembet ke perkampungan,” urainya.

Selain medan yang cukup terjal dengan banyaknya jurang yang sulit dijangkau personel pemadam kebakaran, Johan Saputra menambahkan, pemadaman sendiri terhambat dua factor yakni karena keterjangkauan titik kebakaran cukup jauh dan kondisi hembusan angin begitu cepat.

Meski demikian kebakaran hutan Gunung Lawu sampai hari ketiga ini sudah berhasil ditekan tingkat kobaran apinya bahkan dibeberapa titik terlihat mati. “Sistem yang diterapkan untuk memadamkan api kita buat sekat bakar selebar 4 meter dan teknis bakar balik dengan jarak 50 meter minimalnya,” jelasnya lagi.

Akan tetapi para petugas gabungan ini yang ditempatkan di RPH Banjaran, RPH Ngetrep dan RPH Manyul diharapkan terus mewaspadai pergerakan api selanjutnya. “Tetap kita lakukan kewaspadaan, jika sewaktu-waktu kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu berdampak pada warga sekitar sini, kami akan secepatnya akan melakukan pantauan dan koordinasi dengan pihak Perhutani dan anggota TNI juga Polri untuk penanganan lebih lanjut," paparnya.

Pada pemadaman api di hari ketiga tersebut pihak Perum Perhutani Unit II Jawa Timur juga turun tangan dilapangan. Proses pemadaman api pada hutan Gunung Lawu meskipun kondisi kebakaranya cukup luas pada tahun ini, kata Ngakan Putu Adyana, selaku Kepala Biro Perlindungan Sumber Daya Hutan Perum Perhutani Unit II Jawa Timur harus dilakukan secara manual.

Hematnya, kalau pemadaman api dipaksakan dengan memakai pesawat terbang seperti daerah lainya maka akan berakibat fatal karena lereng sisi sebelah utara dari Gunung Lawu terdapat banyak cekunga . “Di wilayah utara Gunung Lawu ini kan pergerakan angin atau turbolensinya cukup hebat sehingga tidak memungkinkan pemadaman api lewat pesawat terbang,” bebernya. (pr)


Senin, 24 September 2012

Api Kian Menjalar Hingga Ratusan Hektare

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu sejak Sabtu kemarin kini makin menjalar ke beberapa lokasi lainya. Yang sebelumnya kebakaran hanya terjadi di petak 19 masuk wilayah BKPH Lawu Utara di Kecamatan Jogorogo namun saat ini kebakaran merembet ke petak 30, 39 dan 40 yang berada di ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut.

Kepala BKPH Lawu Utara Kecamatan Jogorogo, Muhajin, mengatakan, pihaknya mulai hari ini menerjunkan 250 personel gabungan pemadam kebakaran terdiri dari petugas Perum Perhutani, LMDH, dan masyarakat pinngiran hutan yang terlatih. “Sekarang ratusan personel sudah berada di atas untuk memadamkan api agar tidak menjalar ke tempat lainya,” terang Muhajin, Senin (24/9).

Kesulitan proses pemadaman sendiri yang berada di wilayah perbatasan Jawa Timur-Jawa Tengah tersebut karena kondisi medanya cukup curam dan terjal dengan kemiringan lereng hamper 90 derajat. Sehingga ratusan personel pemadam kebakaran untuk sampai ke titik api lokasi kebakaran harus berjalan memutar.

“Memang lokasi kebakaran itu sangat sulit di jangkau, untuk sampai ke lokasi kebakaran saja harus ditempuh dengan berjalan kaki selama 5 sampai 6 jam,” tambah Muhajin. Lanjutnya, factor hembusan angin cukup kencang membuat kebakaran cepat menjalar ke wilayah petak lainya apalagi akibat musim kemarau panjang kali ini semak belukar serta pepohonan dalam kondisi kering.

Menyinggung mengenai luas areal hutan yang terbakar, dirinya secara pasti belum mengetahui jumlahnya hanya saja diperkirakan sudah ratusan hektar hutan yang ludes akibat di lalap si jago merah. Sedangkan penyebab kebakaranya sendiri sejauh ini belum diketahui secara persis. Kebakaran hutan lereng Gunung Lawu pada tahun ini bila tidak ditangani secara serius maka dampaknya akan sangat luar biasa, di samping Gunung Lawu akan mengalami gundul, bisa mengakibatkan longsor dan banjir selain itu juga mengancam ketersediaan sumber mata air yang ada.

Karena itu, kata dia, diperlukan perhatian oleh semua pihak agar masyarakat sekitar hutan tidak sembarangan melakukan aktivitas didalam kawasan hutan. Muhajin mencontohkan, pembakaran arang dan balon udara yang dilepaskan masyarakat sekitar hutan bisa saja memicu sumber api. “Terlebih kawasan hutan dilereng Gunung Lawu ini kan mayoritas ditanami pohon pinus yang mudah terbakar,” pungkasnya. (pr)

Minggu, 23 September 2012

Kemarau Panjang: Debit Air Waduk Pondok Menyusut Tajam

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Musim kemarau yang tak berkesudahan, membuat debit air waduk Pondok yang berada di Desa Gandong, Kecamatan Bringin menyusut tajam. Dari data yang dapat dihimpun, bahwa kondisi waduk sebagai pemasok irigasi lahan seluas 3.500 Ha dengan luas waduk 32.90 km persegi yang mampu menampung air 29 juta meter kubik kini hanya tinggal separuhnya.

Dengan kondisi demikian, hampir dapat dipastikan dalam waktu dekat bisa saja berdampak terhadap areal pertanian di tiga kecamatan menjadi krisis air seperti Bringin, Padas dan Karangjati. “Di tiga wilayah kecamatan tersebut pasokan air untuk irigasi memang dari waduk pondok ini sehingga kalau waduk ini menyusut airnya maka di tiga wilayah tadi akan mengalami kekeringan,” ungkap Sukarman, warga Desa Gandong, Minggu (23/9).

Menurutnya, air waduk pondok yang begitu cepat menyusut di saat musim kemarau di latarbelakangi keseimbangan ekosistim sekitar waduk pondok tidak terjaga. Sukarman mencontohkan penebangan hutan secara liar sekitar waduk pondok menjadi pemicu berkurangnya air waduk.

“Padahal hutan sekitar waduk menjadi penyangga akan air, kalau hutan ini sudah tidak mampu menahan resapan air yang ada maka lambat laun terjadi kekeringan,” jelasnya. Selain itu pihak pemerintah harap Sukarman, percuma saja waduk pondok yang dibangun dengan menelan biaya tidak kurang Rp 30 miliar tanpa dibarengi penataan ruang hijau sekitar waduk pondok. “Misalkan adanya reboisasi terhadap lahan-lahan kosong sekitar waduk,” urai Sukarman.

Sementara, ironisnya lagi akibat musim kemarau ini tidak hanya melanda dikawasan waduk pondok melainkan juga melanda perkampungan perkotaan, tepatnya di Desa Banyu Urip, Kecamatan Ngawi, sekitar 60 kepala keluarga, harus menikmati air bersih dari sendang sepreh yang menjadi satu-satunya sumber matai air didesa tersebut, sebanyak ratusan warga setempat harus berjalan sepanjang 1 kilometer untuk mendapatkan air bersih, pasalnya beberapa sumur mereka sudah mengalami kekeringan. (pr)

Sabtu, 22 September 2012

Dalam Sepekan, Kriminalitas Wilayah Ngawi Meningkat Tajam

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Jajaran Polres Ngawi harus kerja ekstra keras dalam pekan ini lantaran makin maraknya kriminalitas. Kasus demi kasus terus bergantian dari ranmor hingga pencurian dengan pemberatan yang terjadi hampir merata di berbagai wilayah. Petugaspun akhirnya menerapkan P21 yang di konsentrasikan di wilayah kepolisian sektor dengan metode operasi beranting.

Dalam sepekan ini saja kasus pencurian terus mengincar sasaran tempat usaha baik toko maupun lainya yang dikira sepi dari pantauan petugas. Seperti halnya kejadian yang menimpa salah satu warga Dusun Pojok, Desa/Kecamatan Kwadungan Ngawi dengan korban Hartatik, 44 th. Peristiwa yang bermula dari korban di datangi oleh 4 orang tidak dikenal dengan mengendarai sepeda motor.

Sesuai penuturan korban, tanpa basa - basi 4 orang ini memiliki tugas masing-masing untuk mengelabui korban saat beraksi. Dimana salah satu pelaku berpura-pura menanyakan harga-harga pupuk dan kawanan lainya bertugas membeli racun hama bernada mendesak. Setelah korban di buat bingung oleh kawanan pencuri kemudian salah seorang mendekati meja penyimpanan uang dan setelah itu langsung membawa kabur uang tunai.

Akibat ulah nekat kawanan tidak di kenal ini, korban yang baru menyadari baru saja kehilangan uang tunai setelah mereka kawanan pencuri tersebut kabur dan Hartatik mengaku kepada petugas mengalami kerugian mencapai 32 juta. Kejadian pencurian juga terjadi lagi, dengan sasaran kembali toko pertanian terjadi di Dusun Ngrancang, Desa Mantingan Ngawi, korban dengan identitas Sutrisno, 49 th, mengaku mengalami kerugian mencapai 10 juta rupiah.

Korban kali pertama mengetahui tempat usahanya dibobol pencuri saat dirinya hendak membuka toko. Saat itulah korban mengaku cukup terkejut karena isi toko sudah raib alias kosong. Melihat barang daganganya yang berupa 10 tabung gas elpiji dan berbagai obat-obatan pertanian yang ludes di bawa maling ini korban langsung lapor ke Polsek Mantingan. Dari hasil penyelidikan sementara di duga pencuri masuk lewat atap rumah dengan membuka beberapa genteng setelah mendapatkan hasil jarahannya pelaku keluar melalui ventilasi belakang rumah dan nampaknya aksi pencurian ini dilakukan oleh lebih dari 1 orang.

Kapolres Ngawi, AKBP Edy Junnedy Sik, kepada media saat dikonfirmasi dengan 2 kejadian pencurian di toko pertanian tersebut pihaknya membenarkan. Mendasar hal tersebut pihaknya meminta kepada warga Ngawi untuk lebih waspada dan lebih memperhatikan orang-orang yang mungkin belum di kenal.(pr)

Jumat, 21 September 2012

Warga Miskin Bayar Kontan , Dana Raskin Malah Nunggak Setoran

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Benarkah warga penerima Raskin ini akan hilang senyumnya. Mungkin bisa jadi iya, pasalnya Hingga kini Pemkab Ngawi masih nunggak raskin sebesar Rp. 1.5M lebih. ini artinya droping beras raskin terancam di hentikan. Sementara pihak Adminitrasi Perekonomian kab Ngawi, Subagiyono mengatakan, Tunggakan ini adalah yang terbesar dibanding tahun sebelumnya.

Itu dikarenakan banyaknya dana raskin yang ngendon di perangkat desa. “Dari tahun ke tahun tak ubahnya selalu begini. Mulai 2011 hingga 2012, tunggakan yang paling super ya tahun ini. Yang jelas uang itu di pakai sama perangkat, entah itu kepala desanya, entah itu kasunnya. Rata-rata penyakitnya ya seperti itu. Harusnya perangkat itu segera melunasi, kalau nggak melunasi kasihan rakyat, nanti nggak dapat raskin,”katanya, awal minggu ini (18/9).

Mandeknya dana raskin sementara ini diduga digunakan untuk kepentingan pribadi para perangkat desa. “Uang itu harusnya tidak boleh dipakai justru dipakai, apa mereka nggak takut. Wong sekarang ini Bulog itu bekerja sama dengan Kejaksaan. Apa mereka juga nggak takut kalau sampai di demo oleh masyarakat, wong dia jadi pun juga dipilih oleh masyarakat,”ancamnya.

Maka dari itu, Subagiyono meminta pada perangkat desa agar segera menyetorkan uang tersebut kepada petugas yang ada di kecamatan tepat waktu, jika tidak dirinya mengancam akan menghentikan droping raskin. “Harusnya uang dari masyarakat itu segera disetorkan ke petugas bulog atau petugas yang ada di kecamatan, agar nggak seperti ini. Kalau terus-terusan seperti ini, nggak hanya perekonomian, bahkan penekanan dari bupati sendiri mengancam akan dicabut dropingnya,”ujarnya.

Padahal Kabag Perekonomian pun sampai turun ke desa-desa untuk menagih tunggakan itu, namun para perangkat desa hanya berjanji akan melunasi. “Seperti contoh di Ngrambe itu saya itu sampai datang kerumahnya. Selain itu, Perekonomian, Banwas bahkan sampai Bakorwil pun juga pernah sampai turun ke rumah-rumah kepala desa. Itu pun membuat surat kesanggupan pelunasan, namun sampai tanggal yang ditetapkan kenyataanya juga tidak melunasi,”tandasnya.

Dari data Perekonomian mencatat, hanya tiga kecamatan yang sudah melunasi raskin tersebut, yaitu Kecamatan Pangkur, Widodaren dan Bringin. Sedangkan untuk Kecamatan Sine nunggak Rp. 113,7 juta, Ngrambe Rp. 99,6 juta, Jogorogo Rp.120,3 juta, Kendal Rp.147,2 juta, Geneng Rp. 113 juta, Kwadungan Rp.45,5 juta, Karangjati Rp. 10,5 juta, Padas Rp.52,6 juta, Ngawi Rp.80,3 juta, Paron Rp.170,7 juta, Mantingan Rp. 71 juta, pitu rp. 85,7 juta, Karanganyar Rp. 80,4 juta, Gerih Rp. 69,5 juta, Kasreman Rp. 57,4 juta. (pr)

Kamis, 20 September 2012

Nasib GOR: Sudah Dana Menyusut Pengerjaan Di Ecer Pula

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Inilah master plan GOR Ngawi. Sayangnya hal ini dibarengi beredarnya rumor, bahwa selain carut marutnya pendanaan yang tak sesuai harapan, juga di ecernya hingga belasan rekanan yang mengerjakan, diprediksi tak akan selesai tepat waktu selain mutu bangunan yang nantinya juga diprediksi diragukan kwalitasnya.

Menyusutnya bujet pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Ngawi yang menempati eks terminal lama menambah PR baru bagi Pemkab Ngawi. Dimana sesuai MoU sebelumnya dengan pihak Kementerian Olahraga (Kemenpora), Pemkab Ngawi bakal mendapatkan kucuran dana Rp 23 miliar untuk pembangunan GOR secara bertahap sampai tahun 2013.

Kemudian dalam paruh perjalananya terjadi perubahan yang signifikan terkait pendanaan, dimana dana yang disodorkan Pemkab Ngawi hanya terealisasi setengahnya yakni Rp 11,5 miliar.

Dengan tarik ulurnya pendanaan tersebut membuat konsep pembangunan GOR sendiri terpaksa harus dirubah menjadi satu indoor yang sebelumnya double indoor. Carut marutnya pendanaan dari Kemenpora tersebut menurut Bambang Hariyono CES, Kepala PU Bina Marga Cipta Karya dan Kebersihan Kabupaten Ngawi, tidak lepas adanya konflik di internal Kemenpora sendiri. “Karena kita memang sudah koordinasi dengan Kemenpora dan pihaknya sudah sanggup, dan sebelum dana itu terealisasi gunung api di Kemenpora jebluk,” jelas Bambang Hariyono CES, beberapa hari kemarin.

Terkait konflik di Kemenpora sendiri yang menjadi factor tersendatnya dana GOR, Bambang Hariyono CES secara rinci tidak menyebutkan hanya saja dirinya menuturkan Pemkab Ngawi sendiri siap untuk menalangi bilamana dana yang tinggal separuh tersebut dalam realisasinya tersendat lagi. “Kalau misalkan Kemenpora sudah tidak mungkin lagi nanti Pak Bupati sanggup menalangi dana tersebut lewat APBD,” urainya lagi. Meski demikian pembangunan GOR untuk tahap awal tetap di prioritaskan pembangunan kontruksi pondasi dan pembangunan dinding GOR akan selesai empat bulan kedepan dengan menelan anggaran Rp 5 miliar.

Selain itu dalam menyikapi rumor kerawanan kebocoran dana terkait pembagian 13 paket pekerjaan GOR sendiri, Bambang Hariyono CES, menyebutkan, justru kalau pembangunan GOR dipaksa menjadi satu paket maka tidak sesuai dengan sub bidang pengerjaanya. Karena ada dua sumber dana GOR sendiri yakni dari Kemenpora senilai Rp 4 miliar lebih sedangkan sisanya dari DAU. (pr)

Rabu, 19 September 2012

Bebasnya Aktivitas Galian C, Ancam Kelangsungan Sumber Mata Air

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Pengerukan tambang tanah padas yang makin bebas beraktivitas dibeberapa wilayah di kab. Ngawi, ditengarai menjadi biangnya terjadinya ancaman krisis air bersih. Hal inipun diperkuat dari hasil survei dari Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Ngawi yang mencatat sedikitnya ada 29 mata air pemasok utama di Ngawi kini terancam mandek mengalir.

Dampak dari eksplorasi hasil tambang atau dikenal dengan galian C tanpa memperdulikan ekosistim yang ada secara tidak langsung mulai dirasakan saat ini. Menurut Yulianto Kusprasetyo, Kepala KLH Ngawi, mengatakan, pengerukan batuan bukit secara terus menerus tanpa dibarengi penghijauan dan reklamasi bekas galian C dalam kurun satu tahun kedepan akan mengancam puluhan sumber mata air yang ada. “Kalau pengerukan terus dibiarkan sangat berdampak terhadap lingkungan khususnya keberadaan sumber mat air,” terang Yulianto Kusprasetyo, kemarin (18/9).

Galian C selama ini lanjut Kepala KLH Ngawi, terdapat di beberapa desa yakni Karanggupito, Gayam, Sidorejo dan Karangrejo. Dikawasan ini kondisi yang terlihat sudah memprihatinkan, bekas galian C dibiarkan begitu saja tanpa penataan ulang penghijauan. “Ketersediaan air bersih selama ini mayoritas pasokan dari lereng Gunung Lawu, jika ini tidak diperhatikan serius dalam kurun satu tahun kedepan bisa saja volume debit air menurun,” lanjutnya.

Sebagai langkah antisipasi memburuknya lingkungan akibat galian C pihaknya sudah menyurati camat dan kepala desa setempat. Yulianto berharap, Satpol PP untuk segera bertindak untuk menertibkan galian C yang tidak mengantongi izin tersebut.
Sementara ancaman dari pihak Pemkab Ngawi dengan adanya rencana penertiban galian C ini langsung dimentahkan oleh warga sekitar lokasi pengerukan.

Seperti Rebiyanto salah satu warga Sidorejo mengaku akan terus melakukan aktivitasnya bila rencana pemerintah menutup usahanya yang dijadikan lahan untuk mengais rejeki selama ini.“Seandainya pengerukan ini ditutup terus solusinya apa dari pemerintah, padahal untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ya dari hasil kerja disini,” ungkap Rebiyanto. Pasalnya, selama bertahun-tahun dirinya hanya menggantungkan kerja sebagai penggali batuan dan pasir untuk menghidupi 9 anggota keluarganya.

Rebiyanto mengaku, meskipun pekerjaan yang digelutinya menanggung resiko berat yakni sewaktu-waktu bisa saja kena longsoran bebatuan yang digali namun, demi memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dirinya terpaksa menekuni aktivitasnya tersebut. Selain itu Rebiyanto menjelaskan, hamper 90 persen warga Sidorejo dalam mencukupi ekonominya terpaksa sebagai tukang penggali tambang. (pr)

Selasa, 18 September 2012

Banjir Bandang: Tim SAR TNI Berhasil Selamatkan Ibu Hamil Tua

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |BRINGIN™ Dalam peristiwa bencana banjir bandang(17/9), Tim Search And Rescue (SAR) gabungan Batalyon Yon Armed 12 Kostrad dan petugas Satkorlak Pemkab Ngawi berhasil mengevakuasi para korban banjir yang kedapatan masih selamat, salah satunya adalah seorang ibu yang sedang hamil tua.

Demikian, ini hanya gambaran dari sebagian skenario simulasi tanggap bencana yang di gelar di kawasan waduk pondok. “Diharapkan, nantinya bila terjadi bencana sungguhan maka kami telah siap untuk berbuat yang terbaik bagi para korban.” Ujar Mayor Arm fajar Catur, wakil Komandan Batalyon Yon Armed 12 Kostrad Ngawi.

Tak kurang dari 100 personil TNI di terjunkan dalam latihan tanggap bencana ini. Meski hanya sebatas latihan, namun Nampak keseriusan, dimana begitu acara dimulai, penyisiran korban bencana banjir seakan terlihat seperti sungguhan.

Prioritas utama pertolongan pada korbanpun ditentukan dengan mengutamakan anak-anak serta para wanita dan ibu-ibu hamil dengan menggunakan perahu karet. Untuk korban tewas baru diadakan evakuasi setelah para korban yang masih hidup teratasi semua. “Dengan demikian, maka kita bisa meminimalisir korban tewas disaat bencana banjir melanda” tegasnya.

Dijelaskan bahwa simulasi dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan bencana banjir. Mengingat kondisi alam di beberapa wilayah ditengarai memang terjadi rawan banjir, seperti kawasan aliran Bengawan Solo dan Sungai Madiun. “Yang terparah pada akhir 2007 lalu, bencana banjir melanda di sebagian wilayah Ngawi. Dengan belajar dari peristiwa ini, maka kami siapkan nantinya tim SAR kami segera tanggap akan adanya tanda-tanda ancaman banjir. Dengan demikian maka nantinya akan tepat sasaran menentukan titik evakuasi dan penyelamatan korban.” Pungkasnya.

Senin, 17 September 2012

Beberapa Sumur Pompa Semburkan Gas Mudah Terbakar

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |PANGKUR™ Tepatnya di Dusun Karasan, Desa Waruk Tengah, Kecamatan Pangkur Ngawi, dikejutkan dengan munculnya semburan gas mudah terbakar dari sumur pompa milik warga. Meski tidak terlalu ditanggapi, namun semburan yang juga merembet di sumur pompa sekitar membuat kekhawatiran penduduk setempat.

Menurut kesaksian Muhajir( 47), diriya mengaku menemukan semburan gas yang ada didalam salah satu ruangan kamar rumahnya tersebut sekitar dua minggu lalu. Saat itu Muhajir sekitar pukul 18.00 WIB mendengar suara gemuruh dari dalam kamarnya, setelah diperiksa ternyata sumber suara tersebut dari dalam sumur pompanya yang masih dimanfaatkan untuk kepentingan sehari-hari meskipun posisinya ada didalam rumah.

“Ketika saya lihat ternyata suara gemuruh itu dari dalam pipa paralon sumur pompa kebetulan ada didalam kamar depan rumah saya, ketika merasa penasaran bersama warga sekitar sini akhirnya saya sulut dengan korek api kok terbakar dan keluar apinya sampai sekarang ini,” terang Muhajir, Senin (17/9).

Menurutnya, pada awalnya ia bersama warga lainya tidak terlalu mengubris keberadaan semburan gas ini. Bahkan keberadaannya dianggap biasa saja lantaran sebelumnya Muhajir juga menemukan sumber gas didalam sumur pompa lainya akan tetapi saat itu langsung ditutup karena khawatir terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.

Karena temuan sumber gas kedua kalinya ini menurut Muhajir, justru menarik sehingga sengaja dibuatkan saluran dari selang palstik berdiameter 1,5 cm dengan panjang sekitar 15 m yang dihubungkan dengan tungku dari batu bata diluar rumahnya. “Api itu oleh warga sekitar sini dimanfaatkan untuk merebus air dan lainya bahkan tidak jarang warga luar daerah seperti Madiun dan Magetan ada yang berkunjung ke sini demi melihat sumber gas itu,” ungkapnya.

Sementara Kepala Bidang Pertambangan dan Energi dari Dinas PU Pengairan dan Pertambangan Kabupaten Ngawi, Prila Yudha, mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan terkait temuan gas dirumah warga dari camat setempat. “Tetap kita tindak lanjuti dan meneliti apakah yang terkandung didalam gas tersebut dengan melibatkan tim ahli,” tutur Prila Yudha. Kemudian pihaknya dalam waktu dekat ini akan melakukan koordinasi dengan Dinas ESDM Propinsi Jawa Timur. (pr)

Minggu, 16 September 2012

Putusan MA sudah Final, Satu Bebas Murni Satu Masuk Bui


| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Jika Suratman yang tersandung kasus gratifikasi SMAN 2 Ngawi harus mendekam di penjara setelah JPU memenangkan kasasi di Makamah Agung (MA), tidak demikian dengan Heru Yudi Purwanto. Pria yang terseret perkara pungutan liar di SMAN 1 Ngawi itu bernasib mujur lantaran MA menolak amar putusan kasasi yang diajukan JPU.

Bila hasil akhirnya berbeda itu sudah bukan kewenangan dan tanggung jawab kami, terang Desi Rochman, kasi Pidsus Kejaksaan Negeri (Kejari) Ngawi, kemarin Dia menuturkan, putusan MA No 1914 K/Pid.Sus/2011 yang menolak kasasi JPU sudah melayang di kejari. Itu merupakan putusan final MA untuk menuntaskan kasus pidana pria yang sekarang menjabat kepala SMAN 1 Ngrambe tersebut. Karena MA juga menolak, berarti status bersangkutan (Heru, Red) bebas murni. PN juga memvonis bebas bersangkutan kala itu, jelasnya.

Saat proses persidangan di PN, lanjut Desi Rochman, Heru dituntut dua tahun plus denda Rp 50 juta subsider enam bulan kurungan. Terdakwa dianggap melanggar UU RI Nomor 31 Tahun 1999 diubah ke UU RI Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pemberantasan Tindak Korupsi. Namun, PN setempat memutuskan lain dengan memvonis bebas.

Karena vonis PN yang tidak sesuai dengan harapan, kami memutuskan kasasi, ucap pria yang rencananya akan pindah tugas ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Gorontalo itu. Vonis bebas, kata dia, juga mengacu pada prosedur yang tertuang dalam KUHP. Bahwa tindak korupsi yang didakwakan JPU sama sekali tidak terbukti. Dana hasil iuran insndental wali murid digunakan untuk kebutuhan sekolah. “Ya kami hormati saja keputusan MA, sebab prosedur hukumnya memang sudah begitu,” ujarnya.

Sementara, Gembong Pramono Satya, penasehat hukum Heru, menjelaskan bahwa putusan bebas yang dikeluarkan MA sudah sesuai dengan mekanisme hukum. Meski melakukan penarikan sumbangan insidental wali murid tahun ajaran 2008/2009 dan 2009/2010, lanjut dia, kliennya tidak merugikan negara.

Dan, penggalangan dana sudah digunakan sesuai kebijakan sekolah. Kan jelas uangnya diprioritaskan untuk apa saja. Tidak ada yang disalah gunakan, ungkapnya.
Gembong mengatakan, kasus semacam ini bukan termasuk jalur pidana. Melainkan permasalahan perdata. Menurutnya, salah kaprah jika kejaksaan ngotot untuk menarik ke proses hukum pidana. “Sudah ada jalur-jalurnya. Makanya, kami santai saja meski JPU melakukan kasasi usai vonis bebas,” ujarnya. (pr)



Sabtu, 15 September 2012

Ciut Nyali, Perda Miras Baru Sebatas Wacana

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Pembahasan tentang Peraturan Daerah (Perda) minuman keras yang sudah berjalan beberapa bulan terakhir ini nampaknya belum menemukan kejelasan. Terlebih pengesahan aturan pelarangan produksi dan peredaran minuman yang kerap kali mengundang pro dan kontra tersebut makin terlihat jalan.

Seperti dalam awal pekan ini pembahasan perda miras masih berjalan cukup a lot belum menemukan titik temu antara anggota dewan dengan masyarakat. Bertempat di lantai II gedung DPRD Ngawi, tim badan legislative (banleg) DPRD Ngawi mengadakan public hearing dengan beberapa elemen masyarakat sempat diwarnai adu debat.

Apalagi perwakilan warga dari pembuat minuman keras yang biasa dikenal dengan arak jowo (arjo) sempat menolak keras terkait pengesahan perda miras. Menurutnya, kalau perda miras disahkan dengan hanya memandang satu sudut saja dan riilnya pelarangan peredaran miras, maka perda tersebut diyakininya sebagai pengebirian ekonomi yang sudah menjadi sumber mata pencaharianya selama ini.

“Dari pembahasan tadi sudah terlihat arahnya, yakni pelarangan peredaran miras maka solusinya juga tidak jelas,” terang nara sumber yang enggan disebut namanya. Dan jelasnya lagi, kebijakan legeslatif tersebut secara tidak langsung mematikan peningkatan kesejahteraan ekonomi yang memiliki profesi membuat arak ini menjadi terganggu dalam pemasarannya, karena harus terbentur dengan kebijakan pemerintah perihal larangan beredarnya minuman keras.

“Dengan adanya perda ini nantinya akan benturan dengan aparat karena selama ini mereka kucing-kucingan bila membawa miras keluar dari desa,” urainya. Kemudian bila dewan masih ngotot dengan perda tersebut pihaknya siap mendatangkan massa untuk penolakannya.

Sementara itu ketua komisi I DPRD Ngawi, Maryoto Sp, menjelaskan, komisi I membawa ranperda tentang miras hal ini mendasar karena miras jelas di larang dalam agama dan membantah bila tidak ada yang menyetujui perda ini di sahkan, terbukti dari elemen masyarakat yang diundang untuk dengar pendapat beberapa waktu lalu hanya menyetujui perda berjalan terus dengan tidak ada unsur kepentingan di dalamnya. Sehingga dusun X yang berada di wilayah Ngawi kota menjadi salah satu desa pembuat arjo di kabupaten Ngawi wajib mendukung kebijakan ini tegas legeslator dari PKS ini. (pr)

Jumat, 14 September 2012

Nyadranan Unik Saling Lempar Nasi Tumpeng

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |KEDUNGGALAR™ Dusun Tambak Selo Timur, Desa Pelang Lor Kec. Kedunggalar-Ngawi, punya tradisi unik berupa bersih desa yang lumrah disebut “nyadran”. Usai ritual sakral dilokasi sumber air yang biasa disebut ‘’Sendang Tambak’’ yang setiap tahunya digelar tepat pada hari Jum’at Legi, (14/9), diakhiri dengan saling lempar nasi antar sesama warga.

Adat bersih desa semacam ini menurut sesepuh Desa Pelang Lor merupakan warisan leluhurnya yang dilakukan secara turun temurun. Menurut sesepuh Desa tersebut, Bersih Desa adalah ritual warisan dari nilai-nilai luhur lama dan upaya menunjukkan bahwa manusia jadi satu dengan alam. Ritual ini juga dimaksudkan sebagai bentuk penghargaan masyarakat terhadap alam yang menghidupi mereka dan atas rejeki yang melimpah.

Selain itu secara turun temurun adanya adat bersih desa dengan melempar nasi ambengan tidak lepas dari nilai sejarah yang ada. Sejarah yang dimaksud pada saat berdirinya Dusun Tambak Selo Timur, ada seorang tokoh perjuangan pada zaman penjajahan Belanda dengan sebutan Ki Ageng Tambak. Ki Ageng Tambak merupakan tokoh penentang penjajahan Belanda pada saat itu, suatu ketika dirinya bersama pengawalnya dikejar-kejar Belanda dan sampailah di tengah hutan belantara.

Di tengah hutan tersebut Ki Ageng Tambak bersabda tidak ada satupun peluru dari senapan Belanda yang sanggup menembus lokasi persembunyianya atau pelurunya akan macet bila ditembakan. Didalam persembunyianya yang dekat mata air atau sendang, Ki Ageng Tambak menandai perembunyianya dengan sebongkah batu hitam bila kelak daerah persembunyianya menjadi perkampungan rame maka namanya akan disebut Dusun Tambak Selo.

"Acara bersih desa ini berlangsung satu kali dalam setahun, dan seluruh masyarakat desa disini akan meninggalkan pekerjaan sehari-harinya untuk ikut serta dalam kegiatan ini," jelas sesepuh. Dan selanjutnya menurut keterangan Kepala Desa Pelang Lor,Suyadi, satu hari sebelum pelaksanaan bersih desa, pihaknya melakukan suatu istighosah bersama warga dan tokoh masyarakat serta para ulama.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk lebih intropeksi diri juga lebih berserah diri terhadap Allah SWT. "Bersih desa yang dilakukan ini sudah menjadi identitas lokal bagi warga Desa Pelang Lor dalam menghindarkan diri dari budaya asing yang cenderung bertolak belakang dengan budaya kita dan dalam upaya memelihara kebudayaan turun-temurun tersebut," ucap Suyadi.

Lanjut Suyadi, adat bersih desa dilakukan oleh seluruh warganya secara gotong royong untuk memenuhi segala kebutuhan yang ada. Kepala Desa Pelang Lor, Suyadi, mengatakan walaupun masih rendahnya kepedulian pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi terhadap pelestarian kebudayaan tersebut, aparat Desa Pelang Lor tetap berupaya semaksimal mungkin mendukung tradisi yang dilakukan secara turun temurun dimana adat bersih desa merupakan bagian dari kekayaan budaya nasional. (pr)

Mantan Kepala Sekolah Favorit Akhirnya Masuk Prodeo

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Vonis bebas yang dijatuhkan Pengadilan Negeri(PN) Ngawi terhadap Suratman pada November 2010 lalu dalam kasus gratifikasi uang iuran Penerimaan Siswa Baru (PSB) Tahun AJaran 2008/2009 senilai Rp.800 juta, ternyata berujung lain. Mendasar keputusan Mahkamah Agung (MA), akhirnya mantan Kasek dijemput petugas untuk diprodeokan

Kasek yang memutuskan pensiun dini Mei lalu itu dinyatakan terbukti memenuhi unsur pidana UU RI Nomor 31 Tahun 1999 dirubah ke UU RI Nomor 20 Tahun 2010 tentang pemberantasan tindak korupsi. ‘’Hari ini (kemarin, red) terpidana langsung kami eksekusi untuk menjalani hukuman sesuai putusan MA,’’ terang Desi Rochman Kasi Pidsus Kejaksaaan Negeri (Kejari) Ngawi.

Berdasarkan putusan MA No 456 K/Pid.Sus/2011, Suratman divonis setahun kurungan dan denda Rp 50 juta subsider dua bulan penjara. Lebih ringan dengan tuntutan JPU saat menjalani persidangan di PN setempat dengan dua tahun penjara plus denda Rp 50 juta. ‘’Terpidana tidak keberatan membayar denda yang diajukan sebesar Rp 50 juta. Jadi hukuman yang akan dijalani cuma setahun saja,’’ jelasnya.

Sementara proses eksekusi berlangsung tegang dan mengharukan. Sejumlah petugas kejaksaan mendatangi rumah Suratman di Desa Kauman, Kecamatan Widodaren. Mengetahui kedatangan petugas dari lembaga Adhyaksa, Suratman langsung grogi dan pucat. Bola matanya berkaca-kaca saat berdiskusi dengan Desi Rochman. Sesekali mondar-mandir sambil menenteng hand phone (HP) hendak menghubungi kerabat dekat.

Suratman sempat mengajukan protes dengan keputusan MA yang dianggap mengejutkan pihaknya. Bahkan, berulang kali menyangkal keputusan MA tidak manusiawi. Sebab dirinya merasa tidak bersalah dalam kasus iuran isindental SMAN 2 tahun 2008 senilai Rp 800 juta tersebut. ‘’Demi Allah saya tidak melakukan perbuatan melanggar hukum. Itu (Pungli- red) bukan saya yang melakukan,’’ ucap Suratman.

Meski demikian, petugas kejaksaan tidak mau tahu. Mereka tetap menggelandang terpidana menuju mobil tahanan. Mengetahui proses eksekusi itu, tetangga dan perangkat desa akhirnya mulai berdatangan memberi suport moral. Tangis haru pun tak bisa tertahan dari wajah-wajah kerabat dekat. ‘’Maaf semua, kami hanya menjalankan tugas dari MA. Yang bersangkutan terpaksa kami bawa dulu ke kantor,’’ kata Desi Rochman usai menyelesaikan administrasi eksekusi dengan perangkat desa.

Suratman yang diapit petugas kejaksaan tidak langsung menuju Lembaga Pemasyarakatan (LP) kelas IIB. Terpidana singgah dulu di kantor Kejaksaan di Jalan Yos Sudarso untuk menyelesaikan proses administrasi penahanan. Setelah menandatangani sejumlah berkas, pria yang sempat dinyatakan menghirup udara segar itu dituntun petugas menuju rutan.

Raut muka Suratman yang mengenakan pakaian batik tetap menunjukan kesedihan. Tangan kanan berulang kali menutupi wajah dari sorotan kamera wartawan. Terpidana akhirnya menghirup udara pengap hotel prodeo pukul 12.15. ‘’Sejak hari ini (kemarin-red) terpidana langsung kami lakukan penahanan di LP.’’ tandasnya. (pr)

Kamis, 13 September 2012

Hindari Kesan Kumuh, Lapak PKL Alu-Alun Ditata Ulang

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Seperti inilah nantinya wajah lapak PKL alun-alun Ngawi setelah di tata ulang. Hal ini dilakukan guna menghindari kesan kumuh sehingga para penggemar wisata kuliner nantinya bisa nyaman ketika jajan disini. Untuk itu, kini ke 72 Pedakang Kaki Lima (PKL) yang menempati lapak lama sementara waktu di relokasi dulu.

Dalam awal pekan ini lapak mereka akan mulai dibongkar sehingga para PKL yang sudah tahunan mengais rejeki dikawasan tersebut mengemasi barang daganganya. Mereka direlokasi tidak jauh dari tempat semula seperti di parkiran lapangan basket dan di taman kota depan LP Ngawi.

Seperti yang diungkapkan Muh. Sadli kabid Kimpraswil DPU Bina Marga Cipta Karya dan Kebersihan, kemarin (9/9). Tempat yang biasa dijadikan mangkal para warga Ngawi akan disulap total menjadi semi permanen.

“Mereka pada awal pekan ini diharuskan pindah ke tempat yang sudah ditunjuk, soalnya perobohan lapak sendiri juga akan dilaksanakan secepatnya pada saat itu juga,” terang Muh. Sadli. Konsep yang diterapkan untuk lapak semi permanen lanjut Muh. Sadli, lebih mengutamakan kebersihan dan kenyamanan bagi pengunjungnya sendiri.
“Jadi jangan terkesan kumuh lagi dan kelihatan rapi pokoknya, dan terpenting mereka jangan salah paham setelah proses renovasi selesai para PKL diperbolehkan berjualan ditempat itu,” terangnya.

Dengan dibangunya lapak baru diharapkan tata kota akan terlihat sebagai bagian ikon kota hijau, selain itu Muh Sadli pihaknya berjanji dalam tiga bulan kedepan bakal merampungkan proyek dengan bujet Rp 750 juta lebih tersebut yang bersumber APBD 2012.
“Lihat kalau sudah rampung nanti, pasti akan terlihat enak dipandang lah dan diharapkan kepada PKL juga harus bisa menjaga kebersihan bersama karena tanpa kesadaran mereka sendiri percuma kita merenovasi,” pungkas Muh.Sadli. (pr)

Rabu, 12 September 2012

Bilik Coblosan Terpasang CCTV, PilKasun Terancam Diulang

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |KARANGJATI™ Keberadaan CCTV diatas bilik pencoblosan dalam pesta demokrasi pilihan kepala dusun (Pilkasun) Sembung III, Ds Sembung, Kec. Karangjati diduga sengaja dipasang oleh oknum tertentu guna memantau pencoblos untuk kepentingan judi. Akibatnya, panitiapun menghentikan proses penghitungan suara dan terancam diulang pelaksanaannya (11/9).

Menurut Kepala Desa Sembung, Sudarto, dirinya mengaku yang pertama kali mengetahui kalau didalam lampu TL ada alat semacam perekam. “Ditemukanya alat yang menyerupai CCTV itu ketika saya mencurigai keberadaan lampu yang terpasang diatas bilik pencoblosan kok diganti, yang tadi sebelumnya lampu biasa diganti dengan neon atau TL itu,” terang Sudarto.

Setelah mengetahui adanya indikasi kecurangan terhadap pelaksanaan Pilkasun Dusun Sembung III, lanjut Sudarto, saat itu juga proses pencoblosan langsung dihentikan sedangkan orang yang memasang alat yang dimaksud jelas bukan panitia Pilkasun. “Kemungkinan yang memasang orang diluar panitia Pilkasun, dan untuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan terpaksa proses Pilkasun kita hentikan demi keamanan bersama,” jelasnya.

Dengan dihentikanya pelaksanaan Pilkasun yang diikuti dua calon yakni Nur Arifin dan Danang Nurjayat, keduanya mengaku kecewa. Pasalnya, yang seharusnya Pilkasun yang kurang dari 30 menit berakhir terpaksa dihentikan dan tidak mengetahui pemenangnya. Dengan kekecewaan tersebut, Nur Arifin, calon kasun dengan nomor urut 1 langsung memprotes terhadap panitia Pilkasun dengan membawa puluhan pendukungnya mendatangi Polres Ngawi untuk memproses kecurangan terhadap pelaksanaan Pilkasun hingga tuntas.

“Saya kecewa dengan merasa dirugikan akibat dibatalkan pelaksanaan Pilkasun itu entah hasilnya menang dan kalah, dan saya menuntut materi kepada panitia Pilkasun sebesar Rp 200 juta,” kata Nur Arifin. Sementara Kapolsek Karangjati, AKP Lilik Sulastri, saat dikonfirmasi menjelaskan, pihaknya sudah mengamankan pelaku pemasangan alat yang diduga CCTV. “Mulai tadi malam sudah kita amankan satu orang terperiksa,” jelas AKP Lilik Sulastri. Selain itu pihaknya terus melakukan penyelidikan lebih dalam untuk segera menuntaskan kasus pelaksanaan Pilkasun Sembung III. (pr)

Selasa, 11 September 2012

Asyik Bermain Tiup Lilin Ulang Tahun, Rumah Ludes Terbakar

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Diduga Lantaran dua bocah balita asyik bermain tiup lilin ulang tahun di dalam kamar, Rumah milik Mantono (60), warga Kelurahan Karang Tengah, Rt.16/ 06, Kec. Ngawi Kota, ludes dilalap si jago merah sekitar pukul 12.00 wib, Selasa (11/9). Beruntung dalam kejadian ini tak sampai memakan korban jiwa.

Kejadian tersebut berawal saat korban tengah bersantai-santai bersama istrinya Dewi Sri Rahayu(50), didepan televisi. Namun saat siang itu kedua cucunya yang masih balita Rofina(4.5), dan Aldi(5), disinyalir tengah asyik bermain ulang tahun - ulang tahunan dengan menyulut lilin menggunakan korek api. Selang beberapa menit dari dalam kamar tersebut keluar asap mengepul memenuhi seluruh ruangan, seketika itu juga kedua cucunya langsung lari keluar kamar.

Ketika dilihat ke dalam kamar oleh ibunya Rofina yakni Dian ternyata api sudah membakar seisi kamar bahkan atapnya juga ikut dilalap api. “Ketika melihat kobaran api itu saya langsung berteriak minta tolong sambil menyelamatkan kedua bocah itu tadi,” terang Dian. Mendengar teriakan tersebut warga sekitar langsung berusaha menjinakkan keganasan si jago merah akan tetapi api tak bisa terus membesar karena cuaca panas dan hembusan angin yang cukup kencang.

Tidak lama kemudian 1 unit Pemadam kebakaran dari Pemkab Ngawi tiba di lokasi kejadian namun, kedatangan pemadam kebakaran ini tidak mampu berusaha banyak hanya bisa menghalau si jago merah untuk tidak merambat ke rumah samping korban. Dan kurang dari 1 jam rumah milik pensiunan guru SD ini sudah rata dengan tanah. “kejadian begitu cepat, kami yang tahu ada asap tebal dari ruangan tengah dan tidak dapat memadamkan api yang sudah membesar karena hanya menggunakan peralatan seadanya” ujar Tarno tetangga korban.

Kapolsek Ngawi AKP Slamet Suyanto saat dikonfirmasi ditempat kejadian perkara menjelaskan bahwa kejadian kebakaran ini diakibatkan kelalaian dan kurangnya pengawaan dari orang tua terhadap jenis permainan yang dilakukan oleh cucu korban. Yakni bermain korek api di dekat barang-barang yang mudah terbakar sepertihalnya busa alas tempat tidur, dari pengakuan korban kepada petugas mantan PNS guru olahraga ini mengakui mengalami kerugian mencapai puluhan juta akibat rumah dan seisinya ludes di lalap si jago merah. (pr)

Senin, 10 September 2012

Bayi Tinggal Kerangka Ditemukan Warga Di Kebun Tebu

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |PARON™ Warga Desa Paron Kecamatan Paron, digegerkan dengan penemuan kerangka bayi di kebun tebu, Minggu (9/9). Hingga kini polisi masih belum mengetahui apakah mayat bayi yang tinggal kerangka itu dari mana berasal dan kapan dibuang oleh ibunya.

Informasi yang yang berhasil dihimpun media ini kerangka bayi itu ditemukan disebuat parit dalam kebun tebu persisnya sebelah selatan MAN 1 Paron dengan kondisi tulang berserakan dimana tulang kepala sudah pisah dengan kerangkanya. Kerangka bayi yang tidak berdosa tersebut pertama kali ditemukan oleh penebang tebu yakni Solikin, 40 th, asal Desa Pelem, Kecamatan Karangrejo, Magetan, sekitar pukul 09.00 WIB.

Menurutnya, saat itu dirinya hendak memulai menebang tebu ketika berjalan melihat sesosok kerangka bayi yang masih dibungkus selimut komplit dot susu. “Kondisinya kerangka masih berada dalam selimut sedangkan tulang kepalnya sudah pisah selain itu didekatnya juga ada dot susu,” terang Solikin.

Setelah memastikan kalau didalam selimut kerangka bayi, Solikin memberikan kabar penemuan tersebut ke Polsek Paron. Menerima laporan penemuan kerangka bayi, polisi langsung melakukan olah TKP di lokasi. Kerangka bayi tersebut langsung di bawa ke RSUD Dr Soerto Ngawi dengan menggunakan kendaraan Ambulance.

Hingga kini polisi dibantu tim medis masih terus melakukan penelitian terhadap kerangka tersebut. Dari penelitian terhadap kerangka, tim medis belum bisa mempridiksi apakah kerangka bayi tersebut berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.

Sementara itu, Kapolsek Paron, AKP Sukisman, saat dimintai keterangan mengaku masih menelusuri identitas dari kerangka bayi, pihaknya menjelaskan saat ini masih dilakukan pemeriksaan terhadap kerangka hasil temuan warga di dalam kebun tebu tersebut. “Untuk sementara kita terus melakukan identifikasi bersama tim medis kemudian dijadikan bahan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut,” terang AKP Sukisman. (pr)

Minggu, 09 September 2012

Geliat Wisata Dalam Adventure Trail 2012

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Guna meningkatkan gairah akan potensi wisata rupanya Pemkab Ngawi terus lakukan gebrakan. Tempat-tempat wisata yang menjadi ikon kota keripik dalam menapak Visit Ngawi Year 2012 terus memoles diri dan giat lakukan sosialisasi seperti salah satunya yang dikemas dalam Adventur Trail Wisata Ngawi 2012 kali ini (9/9).

Event trail kali ini di ikuti hampir seribu lebih peserta off road se-Jawa seperti dari Mojokerto, Nganjuk, Ponorogo, Magetan, Sragen, Wonogiri, Blora dan Bojonegoro. Salah satu cabang olahraga yang memacu adrenalin langsung dilepas oleh Bupati Ngawi, Ir Budi Sulistyono, dengan mengambil start di Benteng Van Den Bosch atau biasa dikenal dengan sebutan Benteng Pendem di Kelurahan Pelem, Ngawi.

Selain itu untuk peserta dari Ngawi sendiri tidak mau ketinggalan seperti Trinil Trail Club, jajaran Forpinda dan beberapa kepala desa. Sedangkan rute sendiri melewati medan yang tergolong berat dari Benteng Pendem Ngawi-Alas Ketonggo-Monumen Suryo-Sepanjang Pinggiran Bengawan Solo-Benteng Pendem Ngawi yang berjarak sekitar 95 km.

Yang cukup menarik tantangan peserta adventur sendiri, mereka harus melewati jalur setapak yang biasa dilalui ternak dan hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki selain itu saat menyisir dengan membelah hutan jati di Alas Ketonggo peserta dihadapkan jeram dan tebing yang curam. "Ini petualangan yang sekaligus menjadi wahana olahraga terarah bagi penggemar motor cross sekaligus memperkenalkan berbagai obyek wisata Ngawi yang ada," tutur Bupati Ir. Budi Sulistyono.

Sementara para rider luar Kota Ngawi mengaku terkesan dengan rute yang menantang. Tidak hanya lintasan licin, tetapi jalanan berbatu nampaknya menjadi surga bagi para penggemar motor trail.

Diharapkan dengan kegiatan adventur trail Kabupaten Ngawi akan semakin dikenal dengan obyek wisata petualangan. Sehingga kedepanya akan mampu mengangkat perekonomian masyarakat pinggiran dari sektor wisata.

“Wisata petualangan dengan motor, merupakan wahana baru bagi wisata Kabupaten Ngawi, memang selama ini sejumlah obyek wisata di Ngawi jarang sekali dikenal dimana Kabupaten Ngawi memiliki potensi besar untuk dikembangkan, karena rutenya memiliki karakter dengan tingkat kesulitan yang cukup bervariasi” jelas Bupati Ngawi,Ir Budi Sulistyono. (pr)

Sabtu, 08 September 2012

Dugaan Penyimpangan Desa Online Bakal Masuk Rana Hukum

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Bulan Maret 2011 silam, untuk 217 baik Desa maupun Kelurahan se-Kab Ngawi konon dongengnya sudah menjadi desa online yang berbasis internet. Namun kenyataannya Program tersebut diduga amburadul dan sarat penyimpangan seiring mentahnya prosedur perencanaan dan tahapan pelaksanaan yang diterapkan di lapangan.

Seperti yang dikatakan Mukhson Hariyadi koordinator LSM Bhirawa, belasan desa mengajukan komplain perihal program desa online ini. Alasannya, meski diplot pada APBD 2011 lalu, program desa online kenyataanya sebaian desa belum terealisasi sama sekali. ‘’Kalau itu program 2011, harusnya ini sudah tuntas apalagi saat ini sudah pertengahan tahun, kenyataanya banyak desa yang sama sekali belum merasakan fasilitas teknologi itu,’’ terangnya, beberapa waktu lalu.

Perwakilan desa yang merasa belum mendapat kuota, sudah menginformasikan ke tingkat kecamatan. Diteruskan ke Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (Bapemas dan Pemdes) yang menjadi leading sector tapi sayangnya belum ada tanggapan serius. ‘’Para kepala desa dan perangkat itu sudah kecewa. Sebab sudah berulang kali melaporkan desa online ini. Sampai sekarang juga tidak ada respon,’’ ujarnya.

Program yang berorientasi mempercepat pengadministrasian desa itu, bajetnya bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD). Masing-masing desa dikepras Rp 6,5 juta sehingga total anggaranya secara keseluruhan menembus Rp 1,4 miliar. ‘’Dana yang dipotong tersebut katanya untuk pembelian satu unit komputer, printer dan modem. Pengadaannya di tenderkan. Itu yang menjadi pertanyaan besar, rekanan mana yang menjadi pemenang untuk bertanggung jawab pengerjaan proyek IT tersebut. Sebab sampai sekarang juga belum ada kejelasan sama sekali,’’ bebernya.

Karena adanya indikasi penyimpangan, pihaknya akan terus menggali data-data penting seputar pengadaan perangkat lunak tersebut. Selain itu juga akan membeber temuan-temuan carut marut desa online tersebut. ‘’Kami juga akan transparan dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Biar nanti tidak disangka mencari sensasi atau sekadar popularitas semata. Sebab oknum pejabat yang memanfaatkan ini (desa online) juga tidak sedikit,’’ jelasnya.

Sementara M. Sodiq Tri W kepala Bapemas dan Pemdes ketika dikonfirmasi mengakui, program desa online tidak berjalan sesuai rencana. Pihaknya terpaksa menghentikan tahapan sementara untuk menghindari ‘masalah’ yang kian rumit. (pr)

Jumat, 07 September 2012

Gelondor, Pick-up Sarat Muatan Lindas Pengendara Motor

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |JOGOROGO™ Sebuah pick-up sarat muatan batang kayu yang tak kuat mengatasi jalan tanjakan akhirnya gelodor dan melindas korban hingga tewas ditempat. Kejadian ini tepatnya di ruas jalan Dsn Titang, Ds Jogorogo, Kec. Jogorogo, (6/9) sekitar pukul 15.00 WIB. Korban diketahui bernama Adi Suwarno, (70 th), warga Dusun Pocol, Desa Kletekan.

Untuk sementara penyebab kecelakaan diduga akibat mobil pick up kelebihan muatan kayu dan ketika posisi tepat dijalan menanjak kendaraan tersebut kehilangan kendali. Peristiwa kecelakaan berawal saat mobil pick up bernopol AE 8967 M yang dikemudikan Iswandi, 32 th, asal Desa Kletekan, Kecamatan Jogorogo melintas dari arah selatan hendak belok ke kiri di pertigaan jalan menuju Dusun Titang.

Saat itu mobil pick up diketahui mengangkut belasan kayu jowar dengan panjang 4 meter dan ketika hendak menanjak pada waktu yang bersamaan melintas Adi Suwarno (70) dari arah berlawanan dengan menaiki sepeda motor jenis Honda Karisma dengan nopol B 6802 PBI. Karena muatanya berat, mobil pick up tidak kuat menanjak dan langsung berjalan mundur, saat itulah korban langsung terlindas roda mobil dan ketumpahan kayu yang diangkutnya.

“Saat tanjakan saya memindahan persneling mobil ke posisi satu akan tetapi tetap saja mundur bahkan saya berusaha melakukan pengereman,” terang Iswandi, sopir mobil pick up dengan muka pucat. Karena jarak terlalu dekat dengan korban lanjut Iswandi, kendaraanya berjalan mundur dan langsung menyeruduk korban berikut sepeda motornya.

Akibatnya Adi Suwarno tewas dilokasi kejadian dengan luka serius dibagian kepala berikut sepeda motor yang digunakan juga ikut ringsek. Mengetahui korbanya tewas, Iswandi dengan gugup langsung mengamankan diri ke Mapolsek Jogorogo. Dari peristiwa kecelakaan ini jasad korban langsung di evakuasi ke RSUD Dr Soeroto untuk dilakukan visum. Kemudian untuk mengetahui penyebab kecelakaan yang menimbulkan satu nyawa melayang, pihak Satlantas Polres Ngawi langsung melakukan olah TKP. (pr)

Kamis, 06 September 2012

Keasyikan Milih Barang Curian Babak Belur Jadinya

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |PARON™ Setelah berhasil mencongkel pintu warung makan di bilangan Desa Jambangan, Kec.Paron, Rabu malam (5/9) sekitar pukul 19.30 WIB, maling yang satu ini bisa jadi malah keasyikan milih barang curian. Mungkin lantaran terlalu lama beraksi, ulahnyapun akhirnya diketahui warga dan babak belur jadinya

Setelah di interogasi petugas pelaku pembobol warung makanan diketahui berinisial A, (30 th), asal Dusun Cung Belut, Desa Semen, Kecamatan Paron. Kejadian yang menggerkan warga tersebut bermula saat pemilik warung Sukadi hendak pergi ke desa sebelah kebetulan lewat depan warungnya.

Dan mengetahui ada sepeda motor yang diparkir disebelah warungnya Sukadi mengaku curiga. Mengetahui gelagat yang kurang baik Sukadi, langsung memeriksa tempat usahanya tersebut. “Saya dapati pintu warung sudah dalam keadaan dirusak terbukti esel kuncinya tidak berada pada tempatnya lagi, dan saya masuk ternyata pelaku sudah ada didalam warung,” terang Sukadi.

Saat masuk kedalam warung Sukadi mendapati pelaku hendak kabur namun beruntung saat dirinya teriak maling warga sekitar langsung mendatanginya. Akibatnya pelaku menerima berkali-kali bogem mentah yang mendarat diwajahnya.

Namun pelaku masih beruntung tidak berapa lama pihak petugas dari Polsek Paron langsung mendatangi TKP untuk menyelamatkan dari amuk massa yang mulai beringas. “Yang dijarah pelaku baru rokok 2 bungkus dan makanan ringan yang ditaruh dalam plastic,” urai Sukadi.

Kemudian karena luka lebam dibagian wajahnya malam itu juga pelaku dilarikan ke UGD Puskesmas Desa Jambangan untuk mendapatkan perawatan.

Sementara Kapolsek Paron AKP Sukisman menjelaskan dari tangan pelaku diamankan barang bukti berupa rokok dan makanan ringan berikut sepeda motor yang digunakan pelaku jenis Suzuki Spin bernopol AE 6790 KO. “Saat ini kita masih mendalami peristiwa tersebut untuk bahan pengembangan selanjutnya,” ungkap AKP Sukisman. (pr)

Rabu, 05 September 2012

Satu Ton Beras Siap Jual Digondol Maling

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |MANTINGAN™ Wasis Haryono (40), warga asal Dusun Sengon, Desa Mantingan, Kecamatan Mantingan harus menderita kerugian jutaan rupiah, lantaran dua hari yang lalu gudang beras miliknya di obok-obok tamu tak diundang. Akibatnya puluhan sak beras per 20 kg yang siap jual raib di gondol maling.

Setelah dirinci pasca kejadian, Wasis Haryono harus kehilangan 1 ton beras dengan nilai jutaan rupiah. Setelah mengetahui gudang berasnya baru dibobol maling, korban langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolsek Mantingan.

Tambah korban, pagi itu dirinya di kejutkan dengan teralis jendela gudang sudah dalam keadaan rusak secara paksa dan pintu dalam keadaan terbuka. Terangnya kepada petugas akibat pencurian yang dialaminya, ia mengalami kerugian mencapai 8 juta lebih.

Kasat rekrim Polres Ngawi AKP Sukono saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Dan anggotanya langsung diterjunkan guna melakukan pemeriksaan para saksi-saksi kejadian dan kuat dugaan para pelaku adalah sindikat luar daerah mengingat incaran yang dilakukan mereka adalah daerah perbatasan.

Serta mengharapkan kepada warga Ngawi khususnya untuk meningkatkan keamanan personal, kecenderungan para pelaku tidak bertanggungjawab memanfaatkan ruko, tempat penyimpanan barang berharga yang terdapat di pinggir jalan, dianggap mereka untuk mempermudah melarikan diri bila sudah mendapatkan barang jarahan mereka. (pr)

Selasa, 04 September 2012

Buntut Kemarau Panjang, Ngawi Rawan Krisis Air Bersih

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Dampak kemarau panjang mulai dirasakan masyarakat diberbagai wilayah Kab. Ngawi terhadap ketersediaanya air bersih. Seperti yang terlihat di Dsn Gunung Rambut, Ds Pitu, Kec. Pitu, warga terpaksa harus berebut air bersih yang disuplai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat (4/9).

Warga mengaku sudah tiga bulan kesulitan mendapatkan air bersih karena sumber air dan sumur sudah mengering. Sehingga saat suplai air bersih dari BPBD Kabupaten Ngawi dalam hitungan menit satu tangki truk air langsung ludes diserbu warga.

“Baru tahun ini penduduk sekitar sini mengalami kekurangan air bersih, sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terpaksa harus jalan ke sumber air di kampung sebelah,” terang Sukono, Kepala Dusun Gunung Rambut.

Pemandangan yang sama juga terjadi pada hari sebelumnya saat BPBD mendroping air bersih di wilayah Kecamatan Bringin seperti di Desa Dampit, Desa Suruh dan Desa Kenongorejo. Puluhan warga dengan membawa bak dan jerigen harus antri terlebih dahulu untuk mendapatkan air bersih bantuan dari pemerintah tersebut.

“Memang kalau wilayah di desa kami setiap tahun pasti kekurangan air bersih saat musim kemarau tiba, satu-satunya untuk mendapatkan air bersih ya terpaksa ke waduk pondok itu,” ungkap Hartini, warga Desa Dampit. Jelasnya lagi, harapanya dengan kekeringan hanya bertumpu kepada pemerintah.

Menurut Hartini, kalau pasokan air bersih dari pemerintah berhenti ditakutkan banyak warga mengalami penyakit karena harus mengkonsumsi air seadanya. “Mudah-mudahan pemerintah terus memberikan air bersih seperti saat ini,” harap Hartini.

Sementara Kepala BPBD Kabupaten Ngawi, Eko Heru Cahyono menjelaskan, droping air bersih itu akan terus dilakukan terutama untuk daerah-daerah yang mengalami kekeringan. Tambahnya, menurut pemetaan BPBD diwilayah Ngawi ada 9 kecamatan yang mengalami krisis air bersih dengan berbagai kategori muai kekeringan yaitu kering keritis, kritis langka, kering terbatas.

“Yang kita utamakan terlebih dahulu pada kategori kering keritis seperti di Kecamatan Bringin meliputi Desa Dampit, Desa Kenongorejo dan Desa Suruh serta di Kecamatan Pitu seperti Desa Cantel,” kata Heru. Kemudian untuk kategori kering keritis, selaku Kepala BPBD Kabupaten Ngawi, Heru mengatakan pasokan air bersih akan terus dilakukanya dalam seminggu dua kali sampai musim penghujan tiba. (pr)

Senin, 03 September 2012

Targetkan Proyek Jalan Rampung Akhir Tahun

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Seperti yang diungkapkan Sudarno selaku Kepala Bidang Perawatan Jalan dan Jembatan Dinas PU BMCK Kabupaten Ngawi pada tahun anggaran 2012 untuk wilayah Ngawi ada tiga pengerjaan pengaspalan yang terbagi meliputi pemeliharaan berkala, rutin dan normalisasi bakal rampung di akhir tahun.

Sedangkan untuk perawatan jembatan hanya satu di jembatan Kendung di Desa Kendung, Kecamatan Kwadungan yang memakai anggaran Rp 1,5 miliar dari BK Propinsi Jawa Timur. “Untuk pemeliharaan berkala pada tahun ini sepanjang 45 kilometer sedangkan pemeliharaan rutinya ada 21,5 kilometer dan untuk normalisasi sekitar 23 kilometer terdiri diberbagai titik yang ada dan diprediksi bakal rampung pada akhir tahun ini,” terang Sudarno, kemarin (30/8).

Untuk pemeliharaan berkala lanjutnya, dialokasikan dari Dana Alokasi Keuangan (DAK) pusat sebesar Rp 9,5 miliar dan Bantuan Keuangan (BK) Propinsi Jawa Timur senilai Rp 13 miliar. Dana tersebut dipergunakan di 9 titik meliputi Jrubong-Paron 1km, Paron-Teguhan 2.5 km, Soco-Dadapan 2.3 km, Jogorogo-Ngrambe 4 km, Gelung-Ngale 2.3 km, Paras-Mbrangol 3.5 km, Blekok-Dawu 1.2 km, Kendung-Kwadungan 2.3 km, Gandri-Karangjati 2.5 km.

Jenis pemeliharaan rutin bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) APBD Kabupaten Ngawi tahun 2012 sebesar Rp 2,1 miliar terbagi atas 11 titik seperti Selo-Tawun 2 km, Padas-Tapen 4 km, Kedungprahu-Pangkur 2 km, Ploso-Tapen 5 km, Ploso-Kendung 2 km, Kendung-Pojok 1 km, Keras-Kayut 1 km, Jatigembol-Jogorogo 1 km, Sine-Winong 2 km, Sine-Wonosari 1 km dan untuk kota Ngawi ada di Jalan Imam Bonjol sepanjang 300 meter.
Sementara normalisasi jelas Sudarno, menggunakan anggaran dari DAU Rp 2,4 miliar terbagi 5 titik total panjangnya sekitar 25 km meliputi Mengger-Karanganyar 3 km, Jatimulyo-Sriwedari 3 km, Jatimulyo-Pandean 4 km, Mantingan-Ketanggung 14 km dan khusus dari Monumen Suryo ke Pelang Lor dengan sistem paving sepanjang 1.3 km.

Terkait isu yang berkembang tentang ketebalan lapisan aspal yang dinilai mengurangi standar ukuran. Sudarno langsung membantah, menurut pihaknya memang petunjuk teknis dari Bina Marga ketebalan lapisan aspal sekitar 9 cm terbagi atas Asphalt Treated Base (ATB) digunakan sebagai lapis pondasi atas konstruksi jalan dengan lalu lintas berat setebal 6 cm dan Hot Roller Sheet (HRS) yang digunakan sebagai lapis permukaan konstruksi jalan dengan lalu lintas sedang setebal 3 cm.

Akan tetapi menurutnya yang dikerjakan saat ini hanya bisa memenuhi ketebalan lapisan aspal 4 cm sampai 5 cm. “Kalau dipaksa sesuai standarnya maka dana yang ada tidak bakal cukup sedangkan untuk semua wilayah Ngawi ini jalanya perlu perawatan terlebih total panjang jalan di semua wilayah Ngawi ada 587 kilometer,” pungkas Sudarno. (pr)


Minggu, 02 September 2012

Belasan Hektar Tanaman Tembakau Terancam Gagal Panen

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Kemarau yang berkepanjangan, membuat belasan hektar tanaman tembakau yang menyebar se-kab. Ngawi, dipastikan terancam gagal panen. Para petani tembakau mengaku tak mampu berbuat banyak dan hanya gigit jari ketika mendengar kabar adanya panen raya Melon tempo hari yang dihadiri langsung bupati Ngawi.

Kekeringan yang melanda di sejumlah desa di Kabupaten Ngawi dalam dua bulan terakhir ini mulai menimbulkan kerugian. Hampir puluhan hektar lahan tembakau berumur 60 hari milik warga Desa Teguhan, Kecamatan Paron, tampak layu lantaran kekurangan air.

“Karena hujan belum turun-turun yang jelas tanaman tembakau ini terancam gagal panen, dan dampaknya pertumbuhannya lambat, daunnya pun berubah menguning disertai keriting dan layu,” papar Hariyanto, seorang petani tembakau asal Dusun Sulursewu, Desa Teguhan, Minggu (2/9).

Hariyanto mengatakan, kekeringan yang telah dirasakannya sejak dua bulan ini, membuat petani tembakau di desanya mengalami kecemasan. Hampir seluruh sumur pompa bertenaga diesel milik warga debit airnya mulai menurun. “Sebetulnya masalah air kita ada misalkan dari sumur pompa itu namun, biayanya pun juga mahal setiap jamnya,” tandasnya lagi.

Dalam kurun dua bulan Hariyanto mengaku sudah memulai panen tembakaunya. Akan tetapi harga tembakau sendiri langsung anjlok lantaran kwalitasnya kurang baik. Seperti yang dijelaskanya, pada panen pertama dan kedua dengan luas lahan tembakau milik Hariyanto sekitar 1,5 hektar hanya mampu menghasilkan 250 kilogram daun basah. Padahal menurutnya daun yang masih basah harus diproses terlebih dahulu menjadi kering kemudian baru dirajang.

“Harganya untuk tembakau kwalitas baik hanya dihargai Rp 25 ribu sedangkan dengan kwalitas sedang sekitar Rp 21 ribu,” ungkapnya lagi. Yang membuat petani tembakau kelabakan saat ini selain dilanda kekeringan juga akibat menurunya harga yang cukup dratis.

Padahal seperti panen sebelumnya petani tembakau di Desa Teguhan secara minimal bisa mengembalikan biaya produksi dengan harga Rp 35 ribu sampai Rp 45 ribu. “Terpaksa hanya bisa pasrah dengan kondisi seperti ini, dulunya saya ini petani padi ingin merubah nasib dengan menanam tembakau malah bangkrut,” pungkas Hariyanto. (pr)

Sabtu, 01 September 2012

Saling adu kebut, Dump Truck Ratakan 5 Lampu PJU

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Akibat ulah ugal-ugalan 3 dump truk yang hendak menuju Bojonegoro dari arah Ngawi (1/9), membuat salah satu dump truk bernopol N 9175 UA naik ke trotoar pembatas jalan dan menabrak 5 tiang Penerangan Jalan Umum (PJU), serta sebuah rambu lalu lintas. Beruntung, dalam peristiwa ini tak menimbulkan korban jiwa

Sedikitnya 5 buah PJU yang ambruk berserakan ke tengah jalan termasuk pecahan lampu rambu lalu lintas di perempatan Jalan Raya Maospati - Ngawi, tepatnya masuk wilayah Desa Klitik, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi .

Truk yang naik trotoar berhenti di atas pembatas jalan itu, tepat di depan perempatan pos polisi wilayah Terminal Lama Ngawi. Awalnya, 3 buah dump truk ini melaju dari arah Maospati menuju Ngawi. Sesampainya di jembatan Klitik, ketiga dump truk ini balapan ala koboi jalanan. Sesampainya di perempatan itu, 3 truk saling berpepetan karena kecepatannya hampir sama.

Namun, karena di depan 3 truk ada bus, dump truk yang dikemudikan Suyono (39) warga asal Kabupaten Magetan dibanting setir ke kanan hingga naik trotoar pembatas jalan dan menghancurkan 5 PJU dan lampu traffic light. Saat naik ke trotoar pembatas jalan itu, karena kencangnya laju truk masih sempat berjalan di atas trotoar sepanjang hampir 200 meter. Sebelumnya, karena merasa tidak terima Suyono melajukan truknya kembali untuk mengejar 2 truk rekannya itu.

Akan tetapi nahas truk berhenti menabrak tiang lampu merah di perempatan Klitik. Usai peristiwa ini, 2 dump truk beserta sopirnya berhasil lolos dan melarikan diri. Namun, identitas kedua truk dan sopirnya sudah diketahui tim penyidik Laka Lantas Polres Ngawi. Sopir dump truk, Suyono mengaku jika awalnya dia dan 2 rekannya berangkat bersamaan.

Namun, di tengah perjalanan saling kejar mengejar. Selain itu, dia mengaku jika mengenal kedua sopir truk yang melarikan diri karena masih rekan sekerja. "Saat saya kejar keduanya memepet truk saya. Di depan truk saya ada bus, daripada menabrak bus saya banting setir naik trotoar," terangnya kepada Surya, Kamis (30/8/2012).

Selain itu, Suyono mengaku jika ketiga truk ini hendak menuju Bojonegoro untuk mengangkut pasir di wilayah Ngraho, Kabupaten Bojonegoro. "Tiap hari angkut pasir di Ngraho. Tadi baru berangkat pagi-pagi," tegasnya. Sementara, Kasat Lantas Polres Ngawi, AKP Gathot Bowo S menegaskan jika saat ini pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan ini.

Namun, pihaknya sudah menurunkan mobil derek untuk mengevakuasi truk agar tidak memicu kemacetan di perempatan Klitik yang padat kendaraan itu "Kami sudah kantongi identitas 2 truk lainnya karena masih teman sekerja truk penabrak PJU. Namun, kami masih menunggu hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan pemeriksaan para saksi diluar saksi sopir Suyono," tandasnya. (pr)