Menurut informasi dilokasi kejadian menyebutkan penyakit yang diderita Tukimin memang sudah termasuk komplikasi, dirinya menderita sakit gatal disekujur tubuhnya selain itu juga kelainan jantung dan darah tinggi. “Memang korban ini sudah lama menderita penyakit gatal dan lainya,” terang Lasono, salah satu warga setempat, Rabu (2/1).
Menurutnya, awal kejadian sekitar shubuh atau pukul 04.00 WIB, saat itu korban pamit kepada Supri yang merupakan salah satu putranya untuk buang air kecil di sumur. Lantas Supri ingin mengantarkan bapaknya yang sedang sakit itu dengan memberikan sandal jepit, namun permintaan tersebut ditolak oleh korban dengan mengatakan masih mampu berjalan sendirian.
Dengan gelagat ini Supri tidak mencurigai sama sekali terkait penolakan bapaknya yang hanya bisa berjalan tertatih-tatih. Karena sampai waktu pagi datang, korban belum juga kembali kedalam rumah akhirnya Supri berusaha mencarinya.
Dan benar, ternyata bapaknya tersebut sudah tidak bernyawa dengan gantung diri seutas tali plastik yang dikaitkan dengan tangga yang disandarkan ke rumah dapur.
Kontan saja Supri kaget dan menangis histeris yang mendapati bapaknya telah meninggal dengan cara tragis. Tidak terlalu lama kemudian petugas dari Polsek Paron langsung mendatangi TKP guna melakukan identifikasi jenasah korban. Demikian juga dokter dari Puskesmas Teguhan langsung melakukan outopsi ditempat.
Dari pemeriksaaan jenasah Tukimin tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan atau kekerasan hanya dokter menemukan adanya penyakit gatal disekujur tubuhnya.
Sementara Kapolsek Paron AKP Sukisman membenarkan kalau Tukimin nekat melakukan gantung diri diduga depresi terhadap berbagai macam, penyakit yang dideritanya. “Karena saat pemeriksaan terhadap tubuh korban tidak ada tanda-tanda kekerasan kemudian jenasah langsung kita serahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan,” jelas AKP Sukisman. (pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda