media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 20 Februari 2013

Home > > Meradang Dikabarkan Perahu Karet Tambalan Lakban

Meradang Dikabarkan Perahu Karet Tambalan Lakban

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Tak terima dikabarkan Perahu Karet milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah kab. Ngawi ditambal pakai Lakban, Heru, kepala BPBD setempat angkat bicara. Diapun ngengkel bahwa lakban itu hanya untuk menutupi tulisan marinir diperahu tersebut. “datang dan cek sendiri” Tantangnya,(20/2).

“Nggak bener itu kabar yang demikian, lakban itu kan hanya untuk menutupi tulisan marinir yang ada dikapal tersebut dan kalau tidak percaya silahkan cek kesini,” bantah Heru, panggilan akrab dari kepala BPBD Ngawi tersebut.

Akibat dari pemberitaan ini Heru mengaku, ada dampak negatif terhadap badan yang dipimpinya dan terkesan perawatan kapal karet sebagai sarana evakuasi banjir datang sewaktu-waktu tidak maksimal.

“Tim perawatan terhadap kapal karet ini saja kita datangkan dari Sarangan-Magetan sana yang betul-betul spesialis demikian juga untuk lem yang dipergunakan harganya mahal yakni seharga Rp 500 ribu setiap kalengnya dan hanya tersedia di Semarang,” beber Heru.

Diakuinya, jumlah kapal karet yang masih layak dipakai operasional evakuasi sebanyak 10 unit dari total keseluruhan 14 unit.

Sedangkan sisanya 4 unit kapal karet mengalami kerusakan fatal dengan tingkat kelapukan tinggi akibatnya sangat berbahaya kalau nekat dipaksakan dilokasi banjir.

Menyangkut wilayah rawan banjir tambah Heru, hasil pemetaan sesuai tingkat rutinitas terjadinya banjir setiap tahun terdapat 4 kecamatan meliputi Ngawi Kota, Karanganyar, Pangkur dan Kwadungan.

Urainya, dikawasan tersebut hampir setiap musim penghujan mengalami banjir diakibatkan luapan Bengawan Solo dan Kali Madiun.

Heru menyebutkan terutama di wilayah Kwadungan dan Pangkur pihaknya memberikan perhatian lebih terhadap dua titik lokasi ini.

Pasalnya, secara umum kedua wilayah merupakan titik permukaan terendah dari 19 kecamatan di Ngawi.

“Kalau ada hujan yang lumayan deras selama dua hari saja kedua wilayah tersebut pasti sebagian wilayahnya terkena banjir sehingga kita mewaspadainya,” ungkapnya.

Pada waktu yang sama, sebagai antisipasi terjadinya banjir sewaktu-waktu Heru menjelaskan pihaknya sudah mempersiapkan logistik berupa 1000 paket sembako.

“Secara logistik bantuan terhadap korban banjir sudah kita siapkan, pokoknya sebagai antisipasi kita sudah mempersiapkan sejak awal musim penghujan tahun ini,” pungkas Heru. (pr)

Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda