“Jadi wajar kalau terjadi keruwetan pada PPDB kali ini, kami selaku legislative tidak pernah diajak bicara hal itu apalagi diberi surat pemberitahuan mungkin mereka sudah merasa pinter,” tuding Agus Sulistyawan.
Selaku wakil rakyat Agus Sulistyawan menganggap PPDB melalui tiga jalur yakni PMDK, jalur khusus dan jalur regular diindikasikan penuh kecurangan sehingga masyarakat dibuat resah.
Agus Sulistyawan menyebutkan, seperti jalur khusus yang sebelumnya sudah mau akan diumumkan hasilnya terhadap calon siswa tetapi secara mendadak diubah aturanya dengan harus mengikuti test.
“Sekarang masyarakat resah terkait PPDB itu, yang sebelumnya mereka mengharapkan selaku orang tua dapat diterima di suatu sekolah yang dipilih karena ada sesuatu permainan dan hal-hal yang diluar prosedur,” bebernya.
Dan yang paling mencengangkan lagi lanjut Agus Sulistyawan, carut marutnya PPDB tidak lepas adanya indikasi obral nilai raport oleh sekolah sebelumnya guna meloloskan siswa bersangkutan ke sekolah baru maka bisa disebut Diknas tidak konsisten.
“Makanya kita akan melakukan hearing secepatnya dengan Diknas Ngawi untuk menelusuri adanya indikasi manipulasi nilai raport dan lainya,” terangnya lagi. Harapanya, Diknas sendiri terlebih sebagai obyek kebijakanya terhadap SMAN I dan II Ngawi yang sudah terlanjur memberikan surat edaran terhadap perubahan PPDB melalui jalur khusus harus disertai alasan mendasar.
Bukan hanya itu saja Agus Sulistyawan menyinggung peran aktif legislative bagian dari stakeholder harus dilibatkan. Langkah ini diambil hematnya, untuk menekan permasalahan yang merugikan masyarakat terutama calon peserta didik itu sendiri.
“Kalau perlu untuk lebih transparanya lagi PPDB tahun depan lewat test tertulis saja jadi tidak ada semacam kecurangan,” gagas Agus Slistyawan.
Kemudian akibat PPDB yang diduga dipenuhi unsur-unsur permainan yang bermuara tindak kerawanan terhadap pungutan liar membuat geram Drs.Siswanto, Sekda Ngawi.
Kabarnya sebagai orang nomor tiga dijajaran Pemkab Ngawi bakal memanggil Abimanyu (Kadiknas Ngawi-red) mendasar hembusan dari berbagai pihak yang terus menyorot kebobrokan sistem pendidikan dilingkup birokrasi Ngawi. (pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda