media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 02 Maret 2013

Home > > Klelep Dalam Ember, Balita Dua Tahun Tewas Di Kamar Mandi

Klelep Dalam Ember, Balita Dua Tahun Tewas Di Kamar Mandi

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Dini Dwi Hapsari balita perempuan usia 2 tahun tewas kecebur ember berisi air didalam kamar mandi,(3/2), sekitar pukul 14.30 WIB. Meski sempat Dibawa ke RSUD dr Soeroto, namun anak ke dua pasangan Supardi(40) dan Sumini (35), warga dusun Wareng, Desa Beran, Kec. Ngawi Kota ini nyawanya tak terselamatkan.

Menurut Supardi yang berstatus PNS, peristiwa tragis yang menimpa putrinya tersebut diketahui saat dirinya pulang dari SMPN 2 Ngawi.

Saat pulang dari kantor SMPN 2 Ngawi tempat dirinya bekerja, seperti biasanya Supardi selalu menanyakan keberadaan putri tercintanya kepada Sumini.

“Seperti biasanya anak saya ini selalu menyambut didepan pintu rumah ketika saya pulang kerja, karena tidak nongol saya mencoba bertanya pada ibunya (Sumini-red) dan istri saya ini menjawab ada dibelakang,” terang Supardi.

Urainya lagi, karena sampai diruang belakang tidak menemukan keberadaan Dini Dwi Hapsari lantas dirinya menayakan kepada putra pertamanya yakni Dimas (8) yang kebetulan nonton televisi diruangan dekat kamar mandi.

“Dan saya tanya kepada Mase itu (Dimas-red), sambil menunjukan ke arah kamar mandi kemudian saya langsung masuk dan menemukan anak itu dalam posisi kepala dibawah dalam ember,” terangnya lagi.

Seketika itu Supardi langsung menyelamatkan putrinya dengan melarikan ke RSUD Dr Soeroto Ngawi.

Namun nasib berkata lain, Dini Dwi Hapsari menghembuskan nafas terakhirnya setelah mendapatkan pertolongan tim medis beberapa menit kemudian. Sementara itu orang tua korban masih terlihat shock atas peritiwa yang menimpa putrinya.

Kemudian jenasah Dini Dwi Hapsari langsung dibawa pulang oleh keluarganya untuk dimakamkan, ketika sampai dirumah duka kedatangan jenasah disambut dengan tangisan histeris dari kerabat terdekatnya.

Sesuai penjelasan dr Endah Pitarti yang menangani korban saat itu, selaku tim medis sudah berupaya menyelamatkan nyawa korban dengan melakukan resusitasi yakni pemberian nafas bantuan terhadap paru-paru dan merangsang detak jantung.

“Kita sudah melakukan pertolongan semaksimal dan tidak berhasil lalu kita menyampaikan kepada pihak keluarganya bahwa korban tidak bisa diselamatkan,” kata dr Indah Pitarti.

Dan untuk penyebab utama dari kematian Dini Dwi Hapsari, dr Indah Pitarti menyebutkan karena adanya aspirasi atau masuknya cairan kedalam paru-paru. (pr)

Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda