“Meski begitu, kita juga mewaspadai kalau toh isu tersebut benar adanya makanya tidak ada salahnya memberikan penyuluhan terhadap para pedagang jajanan disekitar sekolahan,” Tambahnya lagi.
Hematnya, Antik yang juga ketua penggerak PKK Kabupaten Ngawi ini mengaku menyayangkan kejadian kalau toh isu penggunaan minyak gorek dicampur plastik tersebut memang menjadi kenyataan.
Kemungkinan pencampuran minyak goreng dengan plastik dilakukan guna mengelabui konsumen dimana selain menarik dipandang mata juga jajanan tersebut bisa awet dan tidak mudah membusuk.
Selain itu Antik menegaskan dampak penggunaan minyak goreng yang di campur plastic akan merusak kesehatan si anak tidak sekarang namun 5 hingga 10 tahun mendatang dengan tidak berfungsinya faal tubuh.
Tegasnya dalam mengantisipasi kenakalan dari para pedagang itu sendiri cukup sulit karena kegiatan ini harus dilakukan pemeriksaan laborat yang cukup lama.
Namun demikian pihaknya akan melakukan kerjasama dengan dinas Kesehatan dan balai BPOM untuk melakukan penyuluhan kepada para pedagang khususnya para pedagang jajanan yang berada di sekolah-sekolah.
” Ibu – ibu PKK akan bekerjasama dengan tim kesehatan untuk melakukan penyuluhan, karena penindakannya ini yang cukup sulit jadi di butuhkan hati nurani dari para pedagang” ungkap istri orang nomer satu di Kabupaten Ngawi ini.
Selain itu dirinya mengharapkan keterbukaan hati dari para pedagang itu sendiri.
Karena kerjasama antar pihak sangat dimungkinkan terutama dari pedagang jajanan, sehingga pedagang dalam hal ini tidak hanya mengejar keuntungan pribadi saja namun kesehatan bagi generasi penerus yang harus di prioritaskan.
Guna mengklarifikasi kebenaran isu tersebut dalam waktu dekat ini Ibu Bupati ini akan melakukan sidak kepada pedagang jajanan di sekolah-sekolah di wilayah Ngawi kota.(pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda