media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 04 Maret 2013

Home > > Nanggap Wayang, PDI Perjuangan Konsisten Emban Amanah Rakyat

Nanggap Wayang, PDI Perjuangan Konsisten Emban Amanah Rakyat

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Hakikat suatu perjuangan akan berhasil jika semua elemen rakyat secara sinergi menyuarakan keterpaduan dasar serta prinsip bernegara disesuaikan dengan ideologi bangsa. komitmen inilah yang sudah dibangun berpuluh tahun oleh PDI Perjuangan guna menjaga konsistensi amanah dari rakyat dengan ragam budaya sesuai keanekaragaman suku.

Pesan nasionalis berlandaskan demokrasi inilah yang disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Ngawi, Ir.H.Budi Sulistyono disela-sela puncak acara peringatan HUT PDI Perjuangan ke-40 dengan menggelar wayang kulit bersama Ki Dalang Manteb Sudarsono dari Surakarta.

“Dengan bertambahnya usia dari PDI Perjuangan maka terus kita jaga kedekatan dengan rakyat jangan sampai mereka kita khianati, maka kepentingan rakyat sesuatu hal yang mutlak dengan demikian amanah dari rakyat selalu kita utamakan,” tegas Ir.H.Budi Sulistyono, Senin (4/3).

Dijelaskanya lagi, dalam membangun politik berbudaya berjiwa nasionalis harus berani mengedepankan kepentingan rakyat sehingga hadirnya pemimpin tidak lebih dari pelayan rakyat itu sendiri.

Sehingga jati diri pemimpin secara lapang dada menerima masukan ataupun kritikan dari rakyat dengan demikian arah kebijakan sesuai dengan kehendak rakyat mendasar demokrasi kerakyatan.

“Sebagai contoh pada puncak acara malam ini seluruh elemen rakyat Ngawi kita undang untuk melihat pagelaran wayang kulit, karena didalam filosofi cerita wayang kulit banyak hikmah tersendiri bagaimana cara beretika kehidupan berbangsa,” papar ketua DPC PDI Perjuangan yang juga Bupati Ngawi ini.

Sebagai orang nomor satu dari partai banteng bermoncong putih di Kabupaten Ngawi, Mbah Kung panggilan akrab Ir.H.Budi Sulistyono menegaskan lagi pagelaran wayang yang disuguhkan kepada rakyatnya dengan mengambil lakon Kresno Dhuto-Bhismo Gugur bukanlah sekedar tontonan melainkan suatu suguhan nilai luhur budi pekerti yang harus dijalankan bermuara pada keseimbangan kehidupan berbangsa menuju keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Apalagi dirinya sebagai Bupati Ngawi melestarikan kebudayaan Jawa salah satunya wayang kulit sebagai warisan budaya yang adiluhung.

Pada kesempatan yang sama Drs.H.Sirmadji Tjodropragolo Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Timur yang menghadiri acara tersebut mengatakan, semua perjuangan yang berbasis politik PDI Perjuangan tidak lepas dari kehendak rakyat.

Pada dasarnya para pemimipin yang duduk dikursi eksekutif maupun legislative senantiasa mendengarkan jeritan rakyat sesuai amanah yang disampaikan oleh Megawati Ketua Umum PDI Perjuangan. Drs.H.Sirmadji Tjondropragolo juga menjelaskan, dalam mengemban amanah rakyat jangan sampai terjadi kesenjangan antara rakyat dengan elite politik.

“Pemimpin yang dihasilkan PDI Perjuangan diharapkan mampu mereduksi jarak antara demokrasi prosedural dan demokrasi substansial,” pungkasnya. Pada pagelaran wayang kulit tersebut terlihat juga dihadiri para pimpinan partai dilingkup Kabupaten Ngawi juga semua jajaran Forpinda. (pr/kn)

Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda