Karena lubang amblesnya badan jalan capai tengah marka hal itu cukup membuat khawatir para pengguna jalan. Pasalnya, akibat longsor tersebut jalan raya itu juga mengalami penyempitan.
”Pengguna jalan harus bergantian karena jalan menyempit. Meski cukup membahayakan, namun kendaraan bermuatan melebihi tonase tetap berlalu lalang dan hanya ditertibkan oleh warga setempat,” ujar Hari Susanto, warga setempat ketika ditemui di lokasi, Jumat (19/4).
Hari mengatakan, amblesnya jalan propinsi itu terjadi sudah pada senin malam yang lalu. Maklum saja, sejak sore hujan terus mengguyur wilayah Karangjati dan sekitarnya.
Dia berharap, PU Bina Marga Jatim segera melakukan penanganan agar longsor tidak semakin melebar. Bekti Setyo Nugroho anggota DPRD Ngawi mengharapkan, agar longsor tidak semakin meluas, kendaraan yang melebihi muatan harus segera dihentikan untuk sementara.
"Sambil menunggu perbaikan, kendaraan yang besar harus dibatasi untuk sementara ini. Jika tidak diatur, kita khawati kondisi bahu jalan semakin tidak kuat," tambah politisi asal Demokrat. Sementara itu, untuk mengantisipasi melebarnya longsornya bahu jalan, PU Bina Marga Propinsi Jatim langsung melakukan pengecekan.
Beberapa petugas terlihat memberikan urukan agar longsor tidak semakin parah. “Kita berikan urukan agar longsor tidak semakin bertambah lebar dan dalam,” ujar Drajat, pegawai PU Bina Marga di temui lokasi.
Dia menjelaskan, akibat guyuran hujan semalam, tembok penahan jalan tergerus dan mengalami longsor sepanjang 120 meter.
Dampak longsor itu, bahu jalan sekitar 60 sentimeter juga ikut ambles dan ruas jalan menyempit. "Kita terus memantau lokasi guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," pungkasnya. (pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda