Dalam festival ini setidaknya diikuti ratusan pelajar dari 103 sekolah saling beradu ide kreatif sebagai pesan moral terhadap ancaman narkoba yang mengincar terhadap kalangan remaja.
“Pada intinya kita mengajak kepada adik-dik pelajar bagaimana mengaktualisasikan gagasan terhadap bahaya narkoba dan bagaimana manfaat menjauhi barang yang berbahaya ini lewat festival majalah dinding yang kita gelar hari ini,” terang Ony Anwar yang merangkap Ketua KNPI Ngawi dan BNK.
Pada penjelasanya Ony Anwar yang juga sebagai Wakil Bupati Ngawi ini tema mading tentang anti narkoba pada umumnya dapat mengispirasi bagi pengunjung seputar ilmu terbaru tentang efek pemakaian narkoba.
Tambahnya, festival mading yang pertama digelar oleh KNPI Ngawi ini memang diluar dugaan sebelumnya pernyataan tersebut terlihat dari jumlah peserta dari kalangan pelajar yang cukup antusias mengikuti mading yang terdiri dari 65 kelompok dari SLTP dan 38 kelompok pelajar SLTA.
Terlebih dengan menampilkan berbagai inovasi yang menjadi terobosan pencegahan terhadap bahaya narkoba apalagi festival digelar bertepatan dengan perayaan HUT Kabupaten Ngawi ke-655. “Pada awalnya memang diluar dugaan terselenggaranya mading ini terbukti adik-adik pelajar menampilkan inovasi terbarunya sehingga menjadi apresiasi tersendiri untuk tahun-tahun kedepanya,”ujar Ony Anwar.
Saat ini pihaknya mengakui kehadiran narkoba sudah mengarah rusaknya moral generasi muda. Bahkan sindikat perdagangan barang terlarang tersebut tidak jarang melibatkan kalangan pelajar sebagai kurir yang sengaja dimanfaatkan oleh oknum tertentu.
Memang narkoba dilihat dari berbagai sisi menjadikan momok menakutkan bagi kalangan remaja. Seperti yang dirilis oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) sebanyak 123.810 pelajar di Indonesia menggunakan narkotika, obat psikotropika, dan zat adiktif lainnya.
Dalam perkembanganya sampai tahun 2007 lalu tercatat 12.848 pengguna masih duduk di bangku SD, sementara 110.870 orang pengguna bersekolah di SMP dan SMA. Sehingga jumlah peningkatanya mencapai 40 persen setiap tahun dan sebagai patokan persentase peningkatan tersebut terlihat dari peredaran napza (narkotika, obat psikotropika, dan zat adiktif lainnya).
Maka semua stakeholder termasuk semua elemen masyarakat sangat perlu tindakan nyata untuk membebaskan para pelajar dari jeratan narkoba. Kemudian festival mading tersebut diakhiri dengan peninjauan langsung satu persatu oleh Bupati Ngawi Ir Budi Sulistyono yang didampingi Dwi Rianto Jatmiko ketua DPRD Kabupaten Ngawi.(pr)
1 comments:
Pemahaman atas bahaya narkoba memang bisa dilakukan dng cara apa saja termasuk lomba mading.
Yg penting para siswa tidak terjebak pada lomba mading semata tapi bagaimana memahami dan menghindari bahaya narkoba yg dijadikan tema tsb.
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda