“Sebetulnya aksi mereka sangat mengganggu pemakai jalan lainya ketika melakukan konvoi disepanjang jalan seperti saat ini demikian juga suara kebisingan sepeda motor yang dipakai terlebih knalpotnya dicopot,” kata Rudianto, salah satu warga Geneng.
Selain itu kata Rudianto, apapun alasanya konvoi sepeda motor yang dilakukan para pelajar tersebut cukup membahayakan keselamatan mereka sendiri. “Kalau tidak ada ketegasan dari pihak Diknas dan aparat kepolisian maka jangan disalahkan budaya yang tidak pantas ini akan berlanjut pada tahun berikutnya,”jelasnya.
Dilain pihak, Gunadi Ash Chidiq kepala bidang pendidikan menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi mengaku sebelumnya sudah menghimbau kepada internal sekolah maupun para siswa sendiri untuk tidak melakukan konvoi pada pengumuman kelulusan.
“Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang merugikan pihak lain demikian juga para siswa itu sendiri maka pengumuman kelulusan pelajar SMP melalui surat yang dikirim ke wali siswa bukan diumumkan secara langsung,” kata Gunadi Ash Chidiq. Diakuinya, Diknas Ngawi sudah jauh hari sebelumnya mengingatkan kepada masing-masing kepala sekolah dan guru kelas agar menghimbau kepada pelajar untuk tidak melakukan konvoi apapun alasanya.
Diwaktu yang sama Gunadi menerangkan ada 5 pelajar SMP yang tidak dinyatakan lulus pada tahun ini dari 9.486 pelajar yang tersebar di 116 SMP. “Jika dibandingkan tahun sebelumnya kelulusan UN SMP pada tahun ini cukup baik meski ada lima pelajar yang tidak lulus,” ungkapnya lagi.
Kemudian Slamet Riyanto ketua Komisi II DRPD Ngawi guna mengantisipasi kerawanan dan tindakan yang bisa mencoreng nama baik dunia pendidikan sebelum pengumuman kelulusan pelajar SMA dan SMP mengaku sudah memanggil pihak-pihak yang berkompeten.
Mendasar hal tersebut dewan meminta kepada pihak kepolisian untuk mengantisipasi aksi konvoi mereka yang terkadang berlebihan.
“Mereka pasti susah di berikan pemahaman untuk tidak meluapkan kelulusan dengan aksi coret mencoret baju, turun dijalan hingga memenuhi obyek wisata local sebagai ajang luapan emosi sehingga pandai-pandainya kita untuk menekan aksi berlebihan,” ungkapnya.(pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda