Alam yang asri penuh dengan eksotika tersendiri itulah obyek wisata kebun teh Jamus yang masuk wilayah Kecamatan Sine-Ngawi setiap kali usai lebaran dijadikan tempat tersendiri bagi pemudik.
Beberapa mobil bernopol luar daerah juga terlihat parkir disepanjang pinggiran kebun teh Jamus, mereka menurut para pedagang sudah biasa berkunjung bersama keluarganya saat lebaran tiba. ‘’Seperti pada tahun-tahun sebelumnya setiap lebaran mereka selalu dating untuk menikmati wisata disini,’’ ujar Widya, salah satu pedagang kaki lima.
Selebihnya, pada musim lebaran dengan membludaknya pengunjung menurut Widya juga berpengaruh omzet pemasukanya hingga naik mencapai 100 persen. ‘’Cukup lumayan penghasilan pedagang pada setiap lebaran daripada hari biasa,’’ terangnya.
Sementara seperti yang diungkapkan direktur utama PT Candi Loka Ir.H.Purwanto, penataan tempat wisata kebun yang menjadi salah satu ikon Kabupaten Ngawi ini tetap mengedepankan wawasan lingkungan hidup dan agrowisata sejak tahun 1993. Dengan membangun kawasan kebun dan lingkungannya tetap alami dan lestari.
Kian padatnya volume kunjungan wisata ke Jamus, membuat pengembangan sektor Agrowisata Jamus dengan melengkapi berbagai fasilitas penunjang terus dilakukan.
Upaya ini tentunya membutuhkan dukungan berbagai pihak agar dapat terwujud, lebih-lebih akses jalan yang memadai menuju kawasan Agrowisata Jamus.Oleh sebab itu pengelola Kebun Teh Jamus telah melebarkan jalan di area kebun menuju tempat wisata disamping aman,
kenyamanan berwisata akan dapat lebih sempurna apabila jalan pemkab di Sambirejo sampai dengan Jamus secara keseluruhan telah diperlebar. Berlibur ke Kebun Teh Jamus sangat terjangkau bagi semua kalangan dengan terbukti tiket masuk hanya Rp 2 ribu setiap pengunjungnya.
Wisatawan juga bisa menikmati indahnya bukit Borobudur Hill's, melihat kolam pemandian, sumber air lanang, dan beberapa pesona obyek wisata Kebun Teh Jamus yang lain.
Sementara kondisi arus lalu lintas pada H+3 di beberapa ruas jalan Ngawi-Solo dan Ngawi-Madiun masih lancar meskipun kepadatan kendaraan di sejumlah titik padat merayap. Justru kepadatan arus lalu lintas terjadi di jalur Ngawi-Jogorogo, Gendingan-Ngrambe dan Sine, di wilayah ini umumnya di dominasi kendaraan roda dua.
Kemudian khususnya bagi pemudik saat melintas di jalur Ngawi-Jogorogo pada kilometer 14-18 tepatnya lepas SPBU di Desa Jambangan-Paron sampai Kerten diharapkan untuk ekstra hati-hati karena banyaknya batu split yang lepas pasca rehab jalan di wilayah tersebut. (pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda