Dengan didampingi Ir Budi Sulistyono Ketua DPC PDI-Perjuangan Ngawi, Bambang DH bersama Jokowi menyapa ke ribuan pendukungnya termasuk berbagai komunitas motor.
“Yang jelas kita menggandeng Jokowi ini sebagai indoorsman, kita kan begini semakin banyak indoorsman berati memungkinkan percepatan elektabilitas, dan yang kita pakai boleh siapa saja termasuk Jokowi ini,” ujar Bambang DH.
Menyangkut lolosnya pasangan Khofifah Indar Parawangsa-Hermas S Sumawiredja (Berkah), Bambang DH malah mengaku lebih leluasa dalam memainkan perananya untuk meraup kemenangan dalam pilgub nanti.
Hematnya, sesuai keinginanya sejak awal penjaringan calon gubernur ke empat pasang yang ada termasuk Khofifah bisa lolos semuanya. Hal ini dimungkinkan secara politis semakin banyak calon akan mempengaruhi rakyat dalam menentukan pilihanya apalagi di wilayah Jawa Timur didominasi kalangan Nahdliyin (NU).
Kupasnya, kalangan Nahdliyin merupakan ladang suara bagi Khofifah demikian juga incumbent (Karsa) sehingga dengan lolosnya pasangan Berkah tersebut otomatis basis NU akan diperebutkan.
“Dari sisi pertarungan kalau dulu tidak ada Bu Khofifah otomatis kami head to head dengan incumbent, maka dengan masuknya pasangan Berkah sudah jelas NU diperebutkan bukan berati kami tidak mendapatkan dukungan dari kaum Nahdliyin, lihat saja Pak Said wakil kami itu kan orang NU juga,” bebernya.
Sementara ladang suara selain di internal PDI-Perjuangan, Bambang DH mengklaim selain mendapatkan suntikan suara dari Pemuda Muhamadiyah juga dapat angin segar dari Partai Nasdem.
“Pak Surya Paloh sendiri saat melakukan pembekalan ribuan caleg Partai Nasdem Jawa Timur dengan tegas beliau menyampaikan dukunganya terhadap kita,” kata Bambang DH.
Kemudian pasangan yang di usung PDI-Perjuangan tersebut dalam skema politiknya berjanji jika terpilih dalam percaturan kursi gubernur Jawa Timur akan menggelontorkan dana Rp 500 juta setiap tahun terhadap masing-masing desa.
Langkah pasti calon dengan ikon jempol ini dengan adanya bantuan langsung ke desa memungkinkan dapat mempercepat disparitas wilayah Jawa Timur menuju yang lebih baik.
“Karena selama ini kan desa jauh tertinggal dengan kota, nah dengan strategi tersebut desa akan mandiri,” janji Bambang DH.
Konsep bantuan tersebut menurutnya, Pemprov Jawa Timur tim tidak bakal bangkrut apabila merealisasikan anggaran Rp 500 juta per desa per tahun untuk 8.500 desa pasalnya APBD yang dikelola pada 2013 ini diperkirakan mencapai Rp 16 triliun. (pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda