Sesuai keterangan Muhamad Mas’ud Kasi Haji dan Umroh Kemenag Kabupaten Ngawi sesuai jadwalnya CJH yang tergabung di kloter (kelompok terbang) 31 ini sebelumnya berjumlah 255 CJH.
“Kita mengikuti aturan yang diterapkan oleh pemerintah Arab Saudi dimana ada pemotongan 20 persen sehingga yang bisa berangkat tahun ini cuma 214 CJH dan pemotongan kuota ini seperti diketahui memang ada faktor jelas yakni ada pembangunan sarana insfrastruktur di sekitar Mekah sana ,” katanya.
Dari 214 CJH Ngawi tersebut tambah Mas’ud, langsung diberangkatkan menuju asrama embarkasi haji di Sukolilo Surabaya yang akan bergabung dengan 212 CJH Madiun dan 19 CJH Kota Surabaya. “Penggabungan CJH tersebut guna memenuhi jumlah kloter yang akan berangkat ke tanah suci,” terang Mas’ud.
Sementara pemotongan CJH dari Ngawi jelasnya, disesuaikan dengan nomor pendaftaran oleh CJH sendiri dan sejumlah 41 CJH yang gagal berangkat nantinya akan diberangkatkan pada tahun 2014 mendatang.
Sementyara menyangkut tim medis yang mendampingi 214 CJH dari Ngawi, pihaknya telah mempersiapkan seorang dokter dan dua paramedis.
“Para tenaga medis nantinya terus memantau penyakit sesuai riwayatnya mendasar kartu kesehatan yang telah disediakan dan umumnya mereka ini mengalami beberapa macam penyakit seperti hipertesi dan diabetes,” jelasnya.
Sedangkan untuk CJH dari Ngawi yang tertua di tahun ini atas nama Maerah (83) seorang nenek asal Desa Simo, Kecamatan Kwadungan, Ngawi.
“Setiap calon haji juga akan mendapatkan vaksin meningitis, pada dasarnya, pemberian vaksin ini wajib apalagi saat menjalankan ibadah haji di tanah suci sana apalagi akan bertemu dengan banyak orang dari berbagai negara di dunia, secepatnya pasti diberikan dengan menggandeng dinkes setempat," pungkas Mas’ud. (pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda