NGAWI™ Sempat Retender hingga 2 kali. Hampir saja dagangan Dinas Pu Bina marga Ngawi ini tak laku dijual. Itulah Karut-marut paket Penambahan Ruang Pengatapan dan Peralatan GOR. Kuat dugaan hal ini lantaran buruknya perencanaan, alhasil baru ada pemenang lelang setelah beberapa item pekerjaan dihilangkan senilai hampir 200 Juta Rupiah.
Budi Purwanto, Ketua Komisi IV DPRD Ngawi, komisi yang membidangi insfrastruktur ini angkat bicara menurutnya, retenderisasi sebanyak tiga kali dalam pertengahan tahun lalu tersebut menandakan efektifitas pengerjaan GOR yang menempati eks terminal lama tidak sesuai mekanisme pada awalnya.
“Coba lihat saja nanti terhadap pembangunan indoor hasil tender terakhir ini clear atau tidak, kalau molor dari jadwal pengerjaan jelas kena pinalti bahkan kalau terus-terusan ruwet bisa saja tersandung hukum entah siapa nantinya,” terangnya, Selasa (01/10).
Kemudian Supriono selaku Pimpro GOR dari PU BMCK Ngawi dengan tegas membeberkan kalau toh pengurangan beberapa item pengerjaan yang dimaksud tersebut sewaktu mendekati jadwal pengerjaan pada upload ketiga karena didasari atas kenaikan BBM.
Dengan demikian dengan terpaksa melakukan penyesuaian jangan sampai harga terlalu rendah. “Memang ada beberapa item yang kita kurangi terutama lantai sayap bangunan kanan-kiri itu,” kata Supriono.
Selanjutnya menyangkut dana yang dipergunakan untuk atap dari induk GOR serta bangunan penunjang lainya saat ini sudah digelontorkan Rp 5,1 miliar dari pagu Rp 5,7 miliar yang bersumber dari DAU APBD Kabupaten Ngawi 2013. Dan dana tersebut dikelola oleh PT Archicon Eka Rekadaya dari Malang selaku pemenang tender dan rekanan ini merupakan hasil tenderisasi yang ketiga dengan masa pengerjaan 85 hari terhitung 1 Oktober 2013.
Supriono mengakui memang tenderisasi yang dilaksanakan dua kali sebelumnya batal apalagi pada tender pertama hanya satu rekanan yang lolos.
Akan tetapi setelah dilakukan evaluasi oleh panitia satu rekanan tersebut masih saja ada masalah yang mengganjal di tata administrasinya sehingga dinyatakan gugur lagi. Lanjutnya, dilakukan lagi tenderisasi yang kedua dengan diikuti 7 rekanan namun semuanya dikandaskan adanya fakto serupa baik administrasi maupun aritmatika tidak masuk pada hitungan yang ditentukan oleh panitia.
“Baru pada tender ketiga itu PT Archicon Eka Rekadaya selaku pemenangnya setelah di evaluasi panitia mereka memenuhi persyaratan, dan saya optimis pada akhir tahun nanti GOR itu akan selesai,” ulas Supriono.
Sementara Ir Budi Sulistyono, Bupati Ngawi, menegaskan GOR bakal rampung sesuai dengan jadwalnya yakni akhir tahun ini. Pihaknya mengakui Satuan Standart Harga (SSB) yang dikeluarkan memang mengalami keterlambatan pada Juli 2013 dimana sesuai normalnya akhir tahun 2012 lalu.
“Memang keterlambatan satuan harga itu didasari penyesuaian terhadap harga BBM selain itu juga harga lainya yang terus berkembang namun demikian untuk kedepan GOR pasti selesai sesuai jadwalnya,” pungkas Bupati Ngawi. (pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda