NGAWI™ Tiga anak lelaki siswa SMPN 1 Kwadungan kelas 1, selepas pulang sekolah langsung jujug bengawan Madiun yang kebetulan dekat rumah mereka. Bermaksud cari ikan, namun naas yang menimpa, Muhamad Andri Rifai (13) dan Mahendra (13), tewas tenggelam. Sementara Lukito Tri Kurniadi (13), selamat setelah mendapatkan pertolongan, Kamis (24/10).
Kejadian berawal saat ketiganya pulang sekolah sekitar pukul 13.00 WIB kemudian pergi ke Sungai Madiun dengan tujuan hendak mencari ikan dengan membawa alat semacam seser atau perangkap ikan.Ketika dalam proses pencarian ikan inilah ketiga bocah diduga terperangkap dalam kumparan air sedalam 4 meter lebih yang kebetulan saat kejadian Sungai Madiun memang banjir. Karena tidak bisa berenang ketiganya langsung terseret derasnya arus sungai dan tenggelam.
Seperti penjelasan Gunawan salah satu saksi yang merupakan tetangga korban, saat kejadian dirinya mencangkul disawah dekat sungai tersebut. Secara mendadak dirinya dikejutkan suara minta tolong yang berasal dari arah sungai, kontan saja dirinya segera berlari menuju sumber suara tersebut.
“Saya mendengar ada suara orang minta tolong kemudian saya lihat disungai itu ada tiga bocah yang persis ditengah sungai, karena dilokasi tersebut memang airnya cukup dalam terpaksa saya hanya bisa menyelamatkan Luki (Lukito Tri Kurniadi-red), sedangkan yang dua posisinya sudah tenggelam jadi tidak tertolong lagi,” terangnya.
Sementara Kapolsek Kwadungan AKP Jumadi saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya mendapat kabar setelah adanya laporan dari warga sekitar korban. Maka pihaknya langsung menerjunkan beberapa anggotanya menuju TKP.
“Kami mendapat kabar kira kira pukul 13.30 WIB, ketika saya dilokasi ada satu korban yang bisa diselamatkan akan tetapi dua bocah lainya sudah ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa,” terangnya.
Karena pihak keluarga masing-masing korban tidak menghendaki untuk dilakukan visum lanjut AKP Jumadi, akhirnya dua jasad bocah langsung dibawa kerumah duka untuk dimakamkan keesokan harinya.
Kemudian dalam waktu yang sama Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi, Eko Heru Tjahjono saat dikonfirmasi mengatakan dengan adanya peristiwa tersebut untuk dijadikan pelajaran semua masyarakat yang berada disepanjang Sungai Madiun.
Pada dasarnya pihak BPBD menghendaki kepada semua masyarakat untuk ekstra hati-hati ketika melakukan aktivitas dilokasi sungai.
Apalagi saat ini sudah mendekati musim penghujan otomatis Sungai Madiun debit airnya akan meningkat bahkan akan terjadi banjir.
“Kami menghimbau pada semua warga agar tidak melakukan aktivitas di sungai sekiranya membahayakan seperti banjir,” pungkas Eko Heru Tjahjono. (pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda