NGAWI™ Setidaknya lima fraksi, diantaranya PDIP, Persatuan Pembangunan, Hanura, Golkar, dan PAN, kompak menyoroti buruknya infrastruktur jalan di Kota Kripik selama ini. Dalam sidang paripurna Pekan ini Mereka mendesak kepada eksekutif agar memberikan perhatian ekstra dengan menyediakan pos anggaran lebih untuk perbaikan jalan.
“Yang jelas sebagai legislator saya merasa terima kasih atas respon eksekutif yang akan merealisasikan dana lebih untuk jalan pada tahun depan itu,” ungkap Anas Hamidi, salah satu anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Ngawi seusai mengikuti rapat paripurna di lantai II, Jum’at kemarin (08/11).Bupati Ngawi, Ir Budi Sulistyono, saat menanggapi pandangan Fraksi PAN yang memberikan saran kebijakan agar sarana dan prasarana fisik menjadi prioritas.
Maka sesuai komitmenya jelas Ir Budi Sulistyono, pihak pemerintah kabupaten akan menyediakan anggaran Rp 86,5 miliar untuk perbaikan jalan yang tersebar di wilayah Kabupaten Ngawi pada tahun mendatang.
Adapun infrastruktur jalan yang akan direhabilitasi pada 2014 meliputi 6 lokasi antara lain jalan di Desa Dungmiri, Kecamatan Karangjati, jalan perempatan Samben Desa Sidokerto ke arah Kecamatan Karangjati, ruas jalan antara Desa Sekarjati-Desa Sriwedari, Kecamatan Karanganyar yang sudah dimulai tahun ini namun akan dilanjut pada tahun berikutnya, jalan poros Nglondan-Desa Sriwedari, Kecamatan Karanganyar, jalan Komplang di Desa Pandean, Kecamatan Karanganyar dan Desa Gempol-Desa Mengger, Kecamatan Karanganyar.
Selanjutnya tanggapan atas Fraksi Golkar yang mengkritisi terjadinya penurunan PAD dari pos restribusi padahal regulasi pendapatan asli dan restribusi sudah ada penyesuaian. Namun Bupati Ngawi menilai untuk pajak daerah secara akumulasi dari tahun 2010 lalu justru mengalami peningkatan.
Seperti di tahun 2010 ada peningkatan 100,69 persen nilainya Rp 9,5 miliar lebih, sedangkan tahun berikutnya 2011 kenaikanya mencapai 102,10 persen dengan angka Rp 11,4 miliar lebih, dan tahun 2012 naik lagi menjadi 122,91 persen senilai Rp 14,2 miliar lebih dan terakhir tahun 2013 ini per tanggal 6 Noember lalu baru menyentuh angka 100,36 persen atau Rp 13,2 miliar lebih.
Diakui Ir Budi Sulistyono, ada beberapa jenis pajak yang mengalami penurunan didasari beberapa faktor terutama berkurangnya potensi obyek pajak dan menurunya harga pasar sarang burung walet.
Sementara itu menyikapi keterpurukan moral di dunia pendidikan dewasa ini terlebih adanya dugaan oknum guru yang melakukan pelecehan seksual terhadap anak didiknya , Bupati Ngawi menjelaskan pihaknya sudah memberikan rambu peringatan terhadap Dinas Pendidikan Ngawi agar permasalahan tersebut diusut tuntas jangan sampai menimbulkan ekses dikemudian hari.
Namun secara umum diterangkan lagi, selama ini sekolah sudah memberikan kegiatan ekstra dan intrakurikuler tentang mental spiritual.
“Kita amat prihatin terhadap kabar terakhir itu namun demikian kita akan bersikap obyektif dengan memerintahkan kepada Dinas Pendidikan agar mampu menggali masalah tersebut sebenar-benarnya,” terang Bupati Ngawi,Ir Budi Sulistyono. (pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda