NGAWI™ K.R.T Radjiman Wedyodiningrat, tokoh nasional asal Ngawi ini meraih gelar pahlawan nasional. Rustarti Retno Widowati Subaryo, perempuan paruh baya asal Ngawi, Jawa Timur, mengatakan dirinya bersyukur, sang kakek akhirnya mendapatkan gelar pahlawan dari negara. Gelar ini dianugerahkan pemerintah, 61 tahun setelah Radjiman tutup usia.
“Tidak ada kata terlambat terhadap para pahlawan, Bung Karno dan Pak Hatta saja baru mendapat gelar pahlawan tahun lalu, maka sebagai keturunan KRT Radjiman Wedyodiningrat saya mengucapkan banya terima kasih,” kata Retno saat dihubungi melalui via telepon, Minggu (17/11).Pemberian gelar pahlawan nasional secara bersamaan selain KRT Radjiman Wedyodiningrat juga diberikan kepada Letnan Jenderal TNI (Purn) Tahi Bonar Simatupang dan Lambertus Nicodemus Palar. Didasari Keputusan Presiden RI Nomor 68/TK/2013 tertanggal 6 November 2013.
Penganugerahan gelar kepada ahli waris ketiga tokoh ini dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Istana Negara, Jakarta, Jumat pekan lalu, (08/11).
Jauh hari sebelum anugerah pahlawan diberikan kepada KRT Radjiman Wedyodiningrat, Pemkab Ngawi sudah membentuk tim peneliti dengan dasar pijakan atas terbitnya SK Bupati Ngawi Nomor 188/41/44.012/2013 tentang Pembentukan Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah Ngawi tertanggal 5 Februari 2013 yang berisikan usulan Dr.KRT.Radjiman Wedyodiningrat menjadi pahlawan nasional.
Gagasan ini sekaligus mendasar usulan dari Komunitas Pawitandirogo yang merupakan perkumpulan tokoh masyarakat dari 5 kabupaten yang ada meliputi Pacitan, Ngawi, Magetan, Madiun dan Ponorogo.
Sementara ditempat lain Bupati Ngawi Ir Budi Sulistyono menerangkan KRT Radjiman Wedyodiningrat merupakan salah satu tokoh pergerakan nasional dari Ngawi khususnya ketika bangsa ini sedang merumuskan dasar-dasar Negara sebelum di proklamirkan menjadi Republik Indonesia oleh Ir Soekarno.
“Dalam perjalanan beliau dimana selain sebagai tokoh perjuangan beliau juga merupakan dokter yang sangat peduli akan kesehatan masyarakat terutama mereka yang tidak mampu sehingga beliau disebut sebagai dokter rakyat sebagai wujud penghormatan dan kecintaan rakyat, maka dengan demikian sudah sepantasnya beliau mendapatkan gelar pahlawan nasional,” jelas Ir Budi Sulistyono. (pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda