NGAWI™ Parah! Itulah gambaran proyek perbaikan jalan diberbagai ruas di Kabupaten Ngawi. Selain intensitas hujan mulai meninggi yang membuat normalisasi kembali rusak, proyek yang menyedot anggaran total jendra hampir 50 Miliar ini diprediksi juga tak kelar ditahun berjalan (2013-Red). Menanggapi hal ini, piha PU Bina marga setempat masih dianggap wajar.
Sesuai pengamatan media ruas jalan Desa Teguhan, Kecamatan Paron menuju Desa Jatigembol, Kecamatan Kedunggalar terlihat penuh lubang setidaknya ada 6 titik padahal lokasi ini baru memasuki masa normalisasi.“Lihat sendiri sebagai warga yang awam teknis konstruksi jalan saya menilai ini pengerjaanya sangat buruk, belum diaspal baru ditaburi kerikil sama pasir sudah hancur lagi,” terang Hariyanto, warga Desa Teguhan, Kecamatan Paron, Senin (16/17).
Sementara sesuai penuturan Kuncoro Sayekti salah satu analisis konstruksi jalan di Ngawi menjelaskan, kondisi seperti di ruas jalan Teguhan-Jatigembol juga terjadi dibeberapa titik lain.
Bebernya, seperti ruas jalan Dungus-Ploso ada 2 titik lubang kerusakan jalan, Pandean-Jatimulyo ditemukan 3 titik kerusakan dan ruas jalan menuju Waduk Pondok, Kecamatan Padas ada 12 titik lubang meski jalur tersebut dikerjakan secara swakelola oleh pihak PU BMCK Kabupaten Ngawi.
“Jika spesifikasi ketebalan aspal disamaratakan dengan jalan di perumahan dengan jalan-jalan inti kota, maka hanya bisa bertahan di bawah satu tahun, begitu juga ada aspal yang tipis dan tebalnya tidak sesuai spesifikasi maka jalan itu tidak bisa diharapkan bertahan lama seperti yang terjadi beberapa tahun terakhir ini,” ungkapnya.
Menurut Kuncoro, pihak PU BMCK Kabupaten Ngawi harus memperhatikan masalah ini agar kualitas jalan terjamin selama lima tahun. Selama ini, lanjutnya, umur jalan yang menjadi kewenangan Pemkab Ngawi tidak bisa dinikmati sampai batas waktu yang diharapkan, melainkan tidak sampai setahun rusak kembali.
Sudarno Kabid Perawaan Jalan Dan Jembatan Dinas PU BMCK Kabupaten Ngawi menuturkan, secara umum progress pengerjaan jalan proses rehabilitasi, rutin maupun normalisasi sampai menjelang akhir tahun ini sudah mencapai 90 persen. Menyangkut jalur Ngawi-Jogorogo tukasnya, merupakan hal wajar kalau toh ada kerusakan lagi setelah proses pengerjaan.
“Namanya pemeliharaan ya seperti itu kalau ada kerusakan itu wajar dan itu akan diperbaiki lagi dan sudah di planning,” tegas Sudarno. Urainya, untuk perawatan jalan secara rutin sendiri tahun ini ada 18 titik dengan progress 100 persen dengan menyerap anggaran Rp 4,5 miliar bersumber dari APBD Kabupaten Ngawi 2013.
Sesuai rincianya mengenai kondisi jalan yang tersebar di 19 kecamatan masuk wilayah Ngawi untuk kategori layak 200 km, kategori sedang 137 km, kategori rusak 135 km dan rusak berat 111 km. Sehingga dari total jalan yang mengalami kondisi rusak berat tercatat 19,02 persen dari 597 km dari panjang jalan secara keseluruhan di Ngawi.
Untuk jembatan sendiri tahun 2013 ini ungkapnya, ada 2 titik jembatan yakni di Kecamatan Ngawi Kota tepatnya di Nglarangan sekitar Rp 1 miliar dan Kecamatan Widodaren senilai Rp 800 juta bersumber DAU APBD Kabupaten Ngawi. “Mengenai proyek secara fisik harapanya ya seratus persen akhir tahun ini,” pungkasnya.(pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda