NGAWI™ Eko Purnomo Purnomo Plt Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Kadisparyapura) Kabupaten Ngawi bisa dibilang terlalu cepat pulang ke Rahmatullah. Rasa tidak percaya meninggalnya almarhum meskipun hal tersebut benar nyata keberadaanya namun seolah-olah beliau masih berada ditengah keluarga maupun teman sejawat.
“Sampai hari ini kami yang ada disini dengan sangat dan sangat merasa kehilangan dan seolah-olah beliau masih ada ditengah kita, almarhum Bapak Eko sosok yang patut dibanggakan, beliau dalam bekerja tidak pernah mengeluh apalagi patah semangat,” terang Djoko Santoso, Sekdin Disparyapura Kabupaten Ngawi saat ditemui dikantornya, Selasa (21/01).
Firasat mantan Staf Ahli Bupati Ngawi serta Kabag Humas akan berpulang menurut Djoko sangat dirasakan. Saat dirinya pamit ke Jakarta dalam agenda workshop pada awal pekan lalu sebagai atasanya almarhum berulangkali meminta maaf.
“Tidak biasanya almarhum berkata minta maaf berulangkali apabila kita pamit untuk mengikuti kegiatan diluar daerah, namun saat beliau meminta maaf pada kita berulangkali kalau sampai sejauh ini belum bisa memberikan hal terbaik buat dinas maupun personal,” kenang Djoko Santoso.
Diakuinya, dengan berpulangnya almarhum semua agenda yang sudah direncanakan sesuai skala prioritas dalam lingkup kerja di Disparyapura Kabupaten Ngawi untuk sementara waktu langsung dia pegang sambil menunggu penggantinya.
“Tidak ada satupun rencana kerja almarhum yang kita tunda malah sebaliknya akan tetap menjadi prioritas utama seperti peresmian gelanggang olahraga (GOR) dan pekan budaya di Surabaya nanti,” bebernya lagi.
Sementara Muhamad Sofyan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Ngawi tidak mampu menahan kesedihan dengan meneteskan air mata ketika awak media mencoba mengorek keterangan dengan kepergian almarhum.
Ungkapnya, Eko Purnomo selalu lekat dengan jiwa inovatif serta sederet ide cemerlang terutama pada visi kedepan bagaimana menata Kabupaten Ngawi menuju prestasi.
“Almarhum meskipun seorang yang berjiwa tangguh dalam meniti karir namun tetap dikenal sebagai orang yang rendah hati semasa hidupnya, tidak pernah menolak ataupun merendahkan kawan lainya seperti saya ini,” urai Mohamad Sofyan dengan terus berurai air mata.
Seperti yang telah diberitakan, Kepergian Eko Purnomo akibat kecelakaan di Jalan Ring-Road Ngawi pada Sabtu lalu (18/01).
Almarhum Eko Purnomo meninggalkan seorang istri Nela Saniati dan empat orang anak. Kemudian jenasah almarhum dimakamkan di tanah kelahiranya di Dusun Jengglong, Desa Purwosari, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan pada Minggu siang (19/01).(pr)
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda